TSoMH (15)

3.2K 519 119
                                    

Seonghwa menatap tidak percaya Jiwon. Masalahnya, Jiwon menyuruh Seonghwa memakai wig. Demi tuhan apakah Jiwon berniat mempermalukan nya?

"Pokoknya aku ga mau, titik!"

Jiwon menatap Seonghwa dengan tatapan memelasnya. Saat ini mereka mampir disebuah pom bensin untuk berganti pakaian atau mungkin lebih tepatnya menggunakan benda-benda yang sudah di siapkan Jiwon. Ya, tujuan Jiwon adalah untuk melakukan penyamaran.

Seonghwa bahkan masih tidak tau kenapa ia harus repot-repot melakukan ini.

"Ayolah Hwa. Biar ga keliatan banget. Kalo kamu cuma pake masker dan kacamata hitam, dia mungkin bakal ngenalin kamu dengan mudah. Tetapi kalo pakai wig, aku yakin dia akan terkecoh."

"Itu ga adil! Kamu bahkan cuma pakai kacamata hitam dan selendang untuk menutupi kepalamu. Tapi kenapa aku harus repot-repot pakai wig segala? Kenapa ga pakai topi aja?"

"Ya mau gimana lagi, kalo kita beli topi dulu ga akan sempat. Yaudah gini deh, aku yang pake masker dan wig nya. Kamu yang pake selendang, gimana?"

"Rambutmu udah panjang, harus banget pake wig? Lagian aku bakalan menarik perhatian banyak orang karena aku pria yang memakai selendang sebagai penutup kepala."

*Maksudnya Seonghwa dia kek cewek yang pake jilbab gitu. Kan menurut Seonghwa itu malu²in karena dia cowok*

Jiwon menggeram kesal. "Terus mau kamu gimana? Astaga Park Seonghwa, demi tuhan kita ga punya banyak waktu." Ujar Jiwon

Seonghwa dilanda dilema. Demi apapun Seonghwa tidak ingin memakai wig atau selendang.

Jiwon memegang telinga nya. Seonghwa baru menyadari jika Jiwon ternyata memakai earpiece. Jiwon terlihat mendengarkan seseorang yang sedang berbicara, kemudian ia mengangguk. "Terus awasi. Kasih tau setiap gerak-gerik nya sampai saya tiba disana." Ujar Jiwon

Setelah berkata begitu, Jiwon langsung mendorong Seonghwa ke dalam kamar mandi. "Aku ga mau tau, pokoknya kamu pakai semua itu." Jiwon langsung keluar dan meninggalkan Seonghwa sendiri.

Seonghwa berdecak kesal. "Oke, hanya kali ini." Gumam Seonghwa

Beberapa menit menunggu Seonghwa, akhirnya yang di tunggu-tunggu muncul juga. Jiwon menatap penampilan Seonghwa dari atas sampai bawah lalu tersenyum. Sepupunya ini luar biasa!

"Oh astaga aku hampir tidak mengenalimu. Seonghwa postur tubuh mu seperti wanita, aku jadi membayangkan bagaimana ya jika kamu mencoba beberapa dress ku? Aduh pasti sangat--"

Plakk

"Yak! Singkirkan pikiran menyeramkan mu itu!" Pekik Seonghwa

Jiwon yang baru saja mendapat pukulan di lengannya kini menggosok-gosoknya. Pukulan Seonghwa tidak main-main.

"Oke, ayo kita berangkat."

Seonghwa dan Jiwon kembali masuk ke dalam mobil. Jiwon segera melajukan mobilnya untuk sampai di tempat yang ia tuju.

Beberapa menit kemudian, mobil yang di kendarai Jiwon berhenti di sebuah kedai... Ramen? Astaga, apa-apaan? Apakah Jiwon menyuruh Seonghwa memakai wig hanya untuk memakan semangkuk ramen? Wah, Park Jiwon benar-benar!

"Simpan pertanyaan mu." Jiwon langsung berkata begitu saat tau Seonghwa akan mengajukan pertanyaan. "Sekarang, kita keluar. Bersikaplah seperti biasa. Kita bisa mengobrol hal-hal kecil kalo kamu mau." Ujarnya

Seonghwa hanya menganggukkan kepalanya. Sepertinya untuk saat ini ia hanya perlu menuruti perkataan Jiwon.

Seonghwa dan Jiwon masuk ke dalam kedai ramen itu. Jiwon memilih duduk di dekat jendela dan Seonghwa hanya mengangguk pasrah. Ia tidak bisa banyak bicara karena nanti suaranya akan terdengar pengunjung kedai. Mereka mungkin akan terkejut dengan suara Seonghwa yang tidak selembut wanita, padahal ia memakai wig.

The Secret of My Husband || JoongHwa ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang