TSoMH (16)

3.3K 540 160
                                    

Jiwon menatap horor anak di hadapannya ini. Bagaimana bisa ia memanggil Seonghwa 'mama'? Sementara itu, Seonghwa sama sekali tidak terkejut. Ia justru menatap San dan tiba-tiba kilasan-kilasan ingatan mulai memenuhi kepalanya. Anehnya, kali ini tidak sakit.

Seonghwa benar-benar kenal dengan San.

Seonghwa mengulurkan tangannya dan menyentuh pipi San. "S-san..." Lirih Seonghwa

San menangis. Ia tidak memeluk Seonghwa tetapi lari masuk ke dalam apartemen. San berteriak memanggil 'papa' yang sudah pasti orang yang San maksud adalah Hongjoong.

Hongjoong menangkap San yang tiba-tiba berlari ke arahnya, anak itu hampir tersungkur jatuh ke depan karena tersandung kursi. "San, Ada apa? Kenapa menangis?" Tanya Hongjoong

"Papa jahat! Kenapa papa sembunyiin mama?"

"Papa ga sembunyiin mama. Kenapa tiba-tiba ngomongin mama? Kangen sama mama?"

"Mama ada di depan!"

Hongjoong mengerutkan keningnya. Baru ia ingin bertanya lagi, San tiba-tiba berlari keluar. Hongjoong mengikutinya dan betapa terkejutnya Hongjoong melihat dua orang berada di depan kamar apartemen ini.

Hongjoong menyipitkan matanya saat melihat San menangis sambil memeluk kaki seseorang. Matanya terbuka lebar saat ia mulai mengenali orang itu. "Oh astaga, Seonghwa kenapa kamu pake baju seperti itu? Dan..." Hongjoong mengalihkan pandangannya. "Kamu, Jiwon." Ujarnya

Jiwon membuka kacamata nya dan menurunkan selendang yang menutupi kepalanya. "Jelaskan sebelum aku buat hancur." Ujarnya dengan nada dingin.

Hongjoong akhirnya tersadar. "Seonghwa, ini tidak seperti yang kamu pikirkan." Ujar Hongjoong

Seonghwa memeluk San yang tidak kunjung berhenti menangis. "Jalan bersama seorang wanita dan seorang anak, berakhir dengan singgah di apartemen. Menurutmu, apa yang aku pikirkan?" Tanya Seonghwa

Hongjoong bersusah payah menelan ludah nya. Ia seperti tertangkap basah. Seonghwa memakai kacamata dan masker. Tapi Hongjoong yakin Seonghwa sama sekali tidak mengeluarkan ekspresi apapun.

Seonghwa menepuk pelan kepala San. "Sudah ya jangan nangis lagi." Ujarnya

San mengangguk patuh. "Oke. Mm... Mama panjangin rambut? Mama lebih cantik rambut pendek." Ujar San polos.

Seonghwa tidak menanggapinya. Ia lebih memilih menatap Hongjoong. "Aku ga tau kenapa kamu ngelakuin ini ke aku. Yang jelas aku benar-benar kecewa sama kamu. Kamu bilang kamu mau bantu aku. Tapi nyatanya kamu malah pergi sama wanita lain." Ujar Seonghwa

"Buk-- oke, aku memang pergi dengan Yasmin. Tapi bukan dalam artian khusus. Aku ga ada hubungan apapun sama dia."

Seonghwa baru ingin kembali menanggapi, tiba-tiba muncul Yasmin dari belakang Hongjoong. "Ada apa ribut-ribut?" Tanya Yasmin

Jiwon tertawa sinis. "Wah-wah, lihat. Ga tau malu banget dia ini."

Yasmin mendelik tajam ke Jiwon. "Apa maksudmu?"

"Ga--"

"Jiwon, stop." Seonghwa dengan cepat memotong perkataan Jiwon. "Hongjoong, kalo kamu ga mau jelasin semuanya ke aku, mending kita cerai aja. Kamu sepertinya lebih bahagia sama wanita ini ketimbang sama aku." Ujar Seonghwa

"Cerai? Astaga, cerai bukan mainan Seonghwa."

"Dan pernikahan juga bukan mainan! Kamu pikir gimana rasanya jadi aku? Aku taunya suami ku kerja tapi malah berduaan dengan wanita lain! Kamu pikir pernikahan kita ini apa Joong?!"

"Tapi aku ga ngelakuin apapun. Aku disini cuma mampir sebentar dan kamu minta cerai? Seonghwa tolong jangan seperti ini."

San yang memperhatikan orang dewasa itu bertengkar kini merasa takut. Ia mulai terisak dan menangis.

The Secret of My Husband || JoongHwa ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang