Pagi ini Seonghwa benar-benar ikut Hongjoong ke kantor. Di perjalanan Seonghwa banyak menceritakan hewan-hewan yang menurutnya lucu sewaktu ia mengunjungi kebun binatang kemarin. Hongjoong hanya tersenyum dan sesekali menanggapinya.
"Oh iya, semalam kamu panggil aku Mars. Kenapa?" Tanya Seonghwa
Ah...
Hongjoong menoleh sebentar ke arah Seonghwa kemudian kembali menatap jalanan. "Seonghwa jika di balik adalah Hwaseong yang artinya Mars. Kamu ga suka? Kalo ga suka ga papa. Aku ga akan panggil kamu Mars lagi." Ujar Hongjoong
Hongjoong melirik Seonghwa, ia ingin mengetahui reaksi yang di keluarkan Seonghwa. Karena dulu, Seonghwa sangat menyukai jika ia di panggil seperti itu. Bahkan Seonghwa lah yang menyuruh Hongjoong memanggilnya Mars.
Hongjoong tersenyum saat Seonghwa melotot kaget setelah mendengar perkataan Hongjoong. Seonghwa menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Tidak, tidak. Bukan gitu maksudnya. Aku cuma tanya aja kok. Lagian, walau asing tapi aku suka panggilan itu." Ujarnya
"Jadi ga papa kan kalo aku panggil kamu Mars?"
"Ga papa. Tapi dari mana kamu kepikiran sama itu?"
"Entah-- ah iya. Aku ada meeting hari ini, sekitar habis makan siang nanti. Kamu mau nunggu atau ikut aku?"
Seonghwa diam dan berfikir sejenak. Kemudian ia kembali berbicara. "Nunggu aja deh. Kalo aku ikut, aku ga ngerti apa yang kalian omongin. Jadi aku mending duduk diam di ruangan kamu aja." Ujarnya
Hongjoong tersenyum lalu mengusap kepala Seonghwa. "Oke. Kalo bosan, ruangan ku terhubung dengan kamar. Kamu bisa nonton tv disana."
"Benarkah? Wah apa ada ranjangnya? Ukurannya pasti besar."
"Tentu ada. Ukurannya tidak sebesar ranjang mu yang ada di rumah mama. Tidak juga sebesar ranjang kita di rumah. Tapi cukuplah untuk dua orang."
"Yes!!!" Pekik Seonghwa
Hongjoong mengerutkan keningnya saat mendengar Seonghwa memekik senang. "Kenapa?" Tanya Hongjoong
"Bisa rebahan hehe."
Hongjoong mendengus pelan. Ada-ada saja. Maaf tapi Hongjoong sudah berfikir yang iya-iya :')
Saat sampai di kantor, banyak pasang mata menatap Hongjoong dan Seonghwa. Sesekali mereka berbisik. Seonghwa menatap orang-orang itu lalu tersenyum ramah. "Halo." Sapa Seonghwa
Semua orang terkejut. Selain karena bos mereka yang tidak pernah menggandeng tangan siapapun kini menggandeng mesra pria disebelahnya, ternyata pria itu sangat ramah.
"S-selamat pagi, tuan." Ujar mereka semua serentak. Seonghwa masih tidak melunturkan senyumnya. Bahkan tangannya melambai-lambai kearah para pegawai Hongjoong.
Seonghwa masih ingin menyapa mereka namun sayangnya Hongjoong malah menarik tangan Seonghwa agar menjauh. Kini Hongjoong dan Seonghwa sudah masuk di dalam lift.
"Hongjoong kok gitu? Aku masih mau sapa mereka tau." Ujar Seonghwa
"Ga usah lama-lama. Aku cemburu liat kamu senyum lebar banget ke mereka."
Perkataan Hongjoong yang blak-blakan membuat pipi Seonghwa memanas. Seonghwa membuang pandangannya kesamping. "T-tapi kan itu ga baik pergi gitu aja."
Hongjoong menghela nafas. "Ga papa. Ga ada yang bakalan marahin kamu. Kamu suami pemilik perusahaan ini. Jadi kalo mereka marahin kamu, langsung aku pecat mereka. Lagian aku mana pernah sapa mereka duluan." Ujarnya
Seonghwa terkejut mendengar perkataan Hongjoong. Tidak pernah menyapa? Yang benar saja! Bukankah itu terkesan sombong? Astaga, dasar Hongjoong.
Lift terhenti dan pintunya terbuka. Ada seseorang yang ikut naik. Senyum Seonghwa luntur saat melihat orang itu tersenyum ramah pada Hongjoong.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of My Husband || JoongHwa ✓
FanfictionTAMAT!!!! Seonghwa tidak kenal dengannya. Melihatnya saja belum pernah. Tetapi pria itu mengaku jika dirinya suami Seonghwa! Lelucon macam apa itu?? JoongHwa ! Joong! top Hwa! bot Jangan salah lapak kakski-! Start : 18-07-20 Finish : 04-11-20