TSoMH (O1)

6.1K 865 71
                                    

Seonghwa perlahan-lahan membuka matanya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Ini semua mimpi kan? Tanya nya dalam hati. Kemudian Seonghwa tersenyum. Ini hanya mimpi, tidak mungkin ia sudah menikah. Jangan bercanda.

Seonghwa bangkit dari tidurnya dan bergegas mandi. Ia harus membantu Baekhyun menyiapkan sarapan.

Setelah selesai, Seonghwa pergi ke ruang makan. Seonghwa tersenyum. "Ma, selamat pag-- loh?" senyuman Seonghwa luntur saat ia melihat seseorang yang sama seperti tadi malam.

Baekhyun tersenyum. "Selamat pagi sayang. Bagaimana tidurmu?" tanya Baekhyun

Seonghwa tidak menghiraukan pertanyaan Baekhyun. "Ma, kenapa dia disini?" tanya Seonghwa

Baekhyun mengerutkan keningnya. "Tentu saja Hongjoong akan sarapan bersama kita. Seonghwa, dia suamimu nak."

Suami? Yang benar saja. Seonghwa tidak merasa pernah menikah dengan siapapun.

"Jangan membuatku bingung, ma."

"Kita sarapan dulu. Setelah itu mama akan jawab semua pertanyaanmu."

Seonghwa menghela nafas. Ia dengan sangat terpaksa duduk di kursi yang berada di sebelah Hongjoong. Seonghwa mendengus kesal saat melihat Hongjoong bersikap acuh. Tatapan Hongjoong hanya fokus pada tab nya.

Pria ini gila kerja ternyata.

***

Chanyeol cuti kerja hari ini. Ia dipaksa Seonghwa untuk menjelaskan semuanya. Bahkan Baekhyun pun menutup butik nya. Chanyeol dan Baekhyun tidak bisa menolak permintaan Seonghwa. Karena itu mereka lebih memilih tinggal dirumah.

Sementara Chanyeol mulai menjelaskan, Seonghwa melirik Hongjoong yang sedang duduk di samping rumah. Pria itu masih sibuk dengan tab nya.

Semua ini berawal dari 3 tahun yang lalu.

Malam itu Chanyeol dan Baekhyun begitu terkejut melihat Hongjoong datang ke kamar inap Seonghwa. Chanyeol kenal dengan Hongjoong karena mereka adalah rekan bisnis. Sementara Baekhyun tidak mengenal Hongjoong sama sekali.

Chanyeol menyambut Hongjoong karena Chanyeol pikir Hongjoong datang hanya untuk sekedar mengobrol dengannya. Tetapi Chanyeol salah. Hongjoong datang untuk melamar Seonghwa.

Baekhyun begitu terkejut mendengarnya. Hey siapa yang tidak terkejut? Seonghwa sejak lulus SD belum pernah sekalipun membuka matanya dan tiba-tiba ada yang melamarnya? Ini terlalu mendadak.

Apakah Hongjoong mengenal Seonghwa?

Tentu pertanyaan itu selalu terbayang-bayang di benak Chanyeol dan juga Baekhyun. Tapi bukan itu yang terpenting saat ini. Jika Hongjoong menikahi Seonghwa, apa tidak apa-apa? Maksudnya begini, Chanyeol dan Baekhyun memang percaya Seonghwa akan bangun dari tidur panjangnya. Tetapi, itu masih belum dapat dipastikan kapan Seonghwa bangun.

Sebagai ayah, Chanyeol bukan ingin melarang Seonghwa dinikahi seseorang. Hanya saja saat ini keadaan sedang tidak pas.

Chanyeol berhati-hati dalam mengatakan segalanya kepada Hongjoong. Tetapi Chanyeol heran, Hongjoong benar-benar menerima Seonghwa dengan sepenuh hati nya. Ia tidak peduli Seonghwa bangun atau tidak. Yang jelas ia ingin menikahi Seonghwa.

Melihat kesungguhan Hongjoong, akhirnya Chanyeol setuju untuk menikahkan mereka. Pertemuan keluarga diadakan. Dan sebulan kemudian Hongjoong menikah dengan Seonghwa.

Sejak saat itu Seonghwa resmi menikah dengan Hongjoong.

Seonghwa melebarkan matanya. Ia menatap kedua orangtuanya tidak percaya. "Kalian menikahkan ku dengan pria yang tidak ku kenal? Apa mama dan papa tidak memikirkan perasaanku?" tanya Seonghwa

"Bukan seperti itu nak. Papa hanya tidak bisa menolak Hongjoong. Ia sudah sangat baik kepada keluarga kita."

"Baik? Dia membantu perusahaan? Berarti sama saja kalian menjual ku kan?"

"Seonghwa! --"

"Bukan seperti itu sayang." kini Baekhyun mulai berbicara. Suaminya mudah tersulut emosi. Karena itu ia langsung mengambil alih pembicaraan. "Kami memang tidak begitu mengenalnya secara mendalam. Tapi selama beberapa tahun ia menikah dengan mu, mama mulai paham sifat dan juga sikapnya. Hongjoong itu tulus denganmu Seonghwa. Ia rela pulang tengah malam dan langsung menunggumu di rumah sakit saat kamu masih belum sadar. Ia dengan sabar menantimu yang entah kapan akan bangun dari tidur panjangmu. Seonghwa, Hongjoong hanya perlu di dekati. Hongjoong akan terbuka jika kamu berhasil mengambil hatinya, kepercayaan nya." ujar Baekhyun

Seonghwa bungkam seribu bahasa. Jika di pikirkan ulang, mana ada orang yang menunggu selama tiga tahun untuk sesuatu yang belum pasti? Apalagi jika itu menyangkut nyawa seseorang. Jika itu Seonghwa, bukankah lebih baik mencari orang lain?

Seonghwa kembali melirik Hongjoong yang sedang menyeruput kopi nya. Pria itu, kenapa ia mau menunggu Seonghwa? Dan apa alasannya menikahi Seonghwa?

***

"Seonghwa."

Seonghwa yang sedang duduk di teras depan rumah menoleh saat namanya di panggil. Ternyata itu Baekhyun. Seonghwa tersenyum saat melihat mama nya. "Ada apa ma?" tanya Seonghwa

Baekhyun mendudukkan dirinya di sebelah Seonghwa. Ia mulai mengusap lembut rambut Seonghwa. "Besok, kamu mulai belajar ya. Papa sudah menghubungi seseorang untuk membantumu belajar. Kamu hanya tamatan SD, setidaknya pengetahuan umum itu penting." ujar Baekhyun

Memang benar, Seonghwa membutuhkan itu saat ini. Tidak mungkin untuk kembali bersekolah mengingat umurnya yang sudah mendekati kepala tiga.

Seonghwa mengangguk. "Mama dan papa memang yang terbaik. Kalian benar-benar mengerti aku." ujar Seonghwa kemudian memeluk Baekhyun.

Baekhyun tersenyum, tetapi hatinya sedikit tidak enak. Memanggil guru privat adalah ide dari Hongjoong. Tadi Hongjoong membicarakan ini kepada Chanyeol dan Baekhyun. Jika Seonghwa tau, Seonghwa pasti menolaknya. Jadi Hongjoong meminta Baekhyun untuk tidak mengatakan apapun kepada Seonghwa.

Seonghwa melepas pelukannya. "Mama, apa benar Hongjoong itu tulus?" tanya Seonghwa

"Kenapa Seonghwa tanya begitu?"

Seonghwa menundukkan kepalanya. "Aku hanya takut padanya. Bagaimana jika Hongjoong hanya mengincar sesuatu yang dapat membahayakan kita? Aku ga mau ma." ujarnya

"Dengarkan mama." Baekhyun menggenggam sebelah tangan Seonghwa. "Jika ia mengincar sesuatu, kenapa tidak dari dulu? Seonghwa, kalian menikah sudah tiga tahun lamanya dan tidak terjadi apapun selama itu. Pikirkan baik-baik. Jika kamu lebih memilih menerima Hongjoong, kamu akan melihat ketulusan hatinya. Mama tidak akan memaksamu. Jalani saja dulu, semisal kamu dan Hongjoong tidak cocok kalian bisa memutuskan ikatan ini. Hongjoong pasti akan mengerti keputusanmu." jelas Baekhyun

Seonghwa mendengarkannya secara seksama. Haruskah ia mulai membuka hati?


Tibici

The Secret of My Husband || JoongHwa ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang