00 : Prolog

2.1K 190 29
                                    

Inspired by Justin Bieber - As Long As You Love Me

– As long as you love me,
We could be starving,
We could be homeless,
We could be broke.

As long as you love me,
I'll be your silver,
I'll be your platinum,
I'll be your gold –

Suara mesin motor menderu di seluruh arena, pemuda-pemuda disana bersiap untuk membelah jalan dihadapannya. Gadis-gadis menyoraki ketika motor yang mereka bawa sudah melaju setelah peluit berbunyi. Tak terkecuali untuk Kang Seulgi, Jung Soojung, dan sahabat mereka yang paling terlihat malas, Son Seungwan.

Dia harus datang karena dipaksa oleh kedua sahabatnya ini. Padahal alasan Seulgi dia ingin menghibur Seungwan untuk mencari laki-laki baru yang mungkin bisa membantu patah hatinya sebab mantan kekasihnya yang baru saja menggandeng gadis baru.

Dan yang daritadi Seungwan lakukan hanya berdiri termangu melihat pertandingan balap motor itu karena tak mengerti. Seungwan juga tak mengerti apa yang membuat mereka harus bertanding, uangkah? Yang jelas tempat ini baru untuk Seungwan yang hampir menghabiskan seluruh waktunya untuk belajar selama ini.

"Astaga benar-benar berisik," geram Seungwan sambil menutup rapat-rapat telinganya saat Seulgi dan Soojung berteriak heboh, begitu juga sekelilingnya.

Ketika Seungwan berbalik untuk mencari tempat seidkit sepi, Seulgi dan Soojung serempak menariknya lagi dan merangkul dia supaya tak pergi kemana-mana. Seungwan lagi-lagi hanya menggerutu kesal karena gagal kabur.

"Ya! Aku ingin minum!" Teriak Seungwan karena dia yakin jika tak berteriak, kedua sahabatnya ini tak akan dengar.

"Kau ingin kabur, kami tau," Seulgi membalasnya tak kalah keras.

"Astaga aku bisa gila, Jongin tampan sekali tadi! Dia keren'kan?!" Seungwan tau Soojung mengatakannya pada Seulgi karena dia tidak tau siapa Jongin itu.

"Jam berapa pertandingannya akan selesai?!" Seungwan bertanya sambil masih menutup telinganya rapat-rapat.

"Ini baru jam 10 bodoh, pertandingannya baru juga dimulai," jawab Soojung.

"Hah?!" Seungwan mengangkat pergelangan tangan untuk melihat jam yang terpatri disana, "Astaga, ayahku akan membunuhku!"

"Jangan mencari alasan, paman Son sudah mengizinkanmu untuk menginap di rumahku," Seulgi menjawab tanpa melihat Seungwan dan masih fokus pada arena balap.

Seungwan mendengus, dia kalah lagi. Sekarang dia hanya bisa pasrah menunggu apa yang Seulgi dan Soojung hebohkan ini, yang tidak dia mengerti.

"Itu, itu dia!" Gadis-gadis lain yang berada di tempat penonton sepertinya mulai heboh kembali.

"Oh Sehun!"

"Park Chanyeol!" Seulgi yang satu-satunya meneriakkan nama itu, membuat seluruh penonton memandangnya. Padahal jelas-jelas motor hitam yang sepertinya milik Oh Sehun itu yang datang lebih duluan, tapi Seulgi malah meneriakkan si pemilik motor merah yang selisih beberapa detik saja dari Oh Sehun.

"Kim Jongin!" Bahkan Jongin yang kalah telak dengan motor birunya mendapat teriakan tak kalah gila dari Soojung. Dia keluar dari area penonton dan berlari kepada pemuda itu yang sudah membuka helmnya dengan sorakan penonton. Mereka berciuman, didepan banyak orang.

"Aku iri sekali, kalau saja aku bisa memiliki kesempatan dekat dengan Park Chanyeol," ucap Seulgi pada Seungwan dengan wajah sedihnya.

Seungwan memandang kedua sahabatnya ini penuh kengerian, jika saja mereka sudah benar-benar gila dan butuh rumah sakit jiwa.

Seungwan memutar kepalanya kepada Jongin yang Soojung sebut namanya tadi, lalu pada Chanyeol yang membuka helmnya. Kemudian pada sesosok pemuda tampan berjaket kulit hitam yang memenangkan pertandingan malam ini sekilas. Namun dia terkunci ketika pemuda itu balik memandangnya dengan tatapan yang sulit Seungwan mengerti. Bahkan pemuda itu tersenyum miring padanya seakan berusaha memikat Seungwan.

Tapi dia buru-buru mengalihkan pandangan pada Seulgi dengan tak nyaman, dia tidak biasa dilihat seperti itu dan dia tidak suka. Seulgi masih memandang cemburu pada Chanyeol dan gadis-gadis disekitarnya yang pemuda itu rangkul dengan manis.

"Seul," Seungwan memanggilnya dengan pelan, tapi Seulgi tak mendengar. Gadis itu menoleh lagi pada pemuda tadi, tapi dia tidak melihatnya. Namun saat Seungwan hendak mengalihkan lagi pandangannya, justru pemuda itu menoleh padanya yang lagi-lagi mengunci lensa Seungwan.

Astaga, tidak, pemuda itu turun dari motornya. Mengabaikan gadis disekitarnya yang mengerumuninya, berjalan lurus kearah Seungwan dan gadis itu segera memandang Seulgi.

"Seul," Seungwan berusaha menyadarkan Seulgi yang kini menatapnya tercengang, "Kang Seulgi!"

"Hai."

Seungwan tak mau menoleh, dia hanya memikat pandangannya pada Seulgi. Itu suara pria, Seungwan yakin itu pemuda pemilik motor hitam. Jantungnya mulai berdetak tak terkontrol, matanya berkedip-kedip panik.

"Seungwan," cicit Seulgi, dia melirik-lirik kesamping dan masih saling menatap dengan Seungwan, "Dia menyapaku?"

Gadis Son itu menggeleng, lalu mengendikkan bahunya.

"Hai, kau Hoodie hitam, bukankah kita serasi, hm?" Pemuda itu kembali bersuara saat kedua gadis dihadapannya tak ada yang menyahut.

Seulgi menunduk, dia tidak menggunakan hoodie hitam. Berarti... "Seungwan, dia bicara padamu."

Sementara Seungwan memutar kepalanya dengan gugup kesana kemari, berharap bahwa dia bukan satu-satunya yang menggunakan hoodie hitam disekitar sini. Tapi sayang, dia adalah satu-satunya!

Dengan sangat pelan, dia menoleh pada pemuda disampingnya. Pemuda itu menghadap Seungwan sambil menumpukan tangannya dipagar pembatas area balap dan area penonton. Dia memandang Seungwan dalam, penuh ketertarikan.

"Hai, untuk ketiga kalinya," dia membuka suara lagi setelah lama hanya saling memandang dengan Seungwan, "Aku Oh Sehun."

Karismatik, seksi dan tampan. Dan Seungwan menyesal.

Oh Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh Sehun

Son Seungwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Son Seungwan

[01.11.20]

As Long As You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang