11

841 99 119
                                    

vote dan komen dulu dong, aku udah nyoba buat daily up nih wkwkwk

Seungwan turun dari mobil, menghempas pintu benda berukuran besar tersebut dan hendak masuk ke dalam pekarangan rumahnya. Tapi lengannya tertahan, Sehun sudah lebih dulu meraihnya.

"Sayang."

"Lepas!" Hentak Seungwan kesal, dia tak mau berbalik. Sehun akan melihat make-upnya yang sudah sangat berantakan karena menangis, sangat buruk.

"Maaf."

Seungwan tak bergeming, tetap saja ogah memandang balik pemuda tersebut.

"Seungwan," Sehun menarik paksa tubuh gadis itu untuk menghadapnya, membuat Seungwan mau tidak mau menatapnya dengan marah, "Maafkan aku, sayang."

"Aku tidak suka–" Seungwan menahan nafas sebentar, "Aku tidak suka kau bersama gadis-gadis itu dan mengabaikanku!"

"Iya, seharusnya aku tidak melakukannya. Maaf," gumam Sehun, penuh penyesalan yang jelas –pura-pura.

"Dan Taehyung–mana mungkin dia menyukaiku, bagaimana bisa kau menyimpulkan begitu?" Ketus Seungwan, masih dalam emosi yang menggebu-gebu.

Sehun berdecak, Seungwan terlalu naif dan polos untuk melihat bagaimana Taehyung selalu ada di tempat dimana mereka berada, "Aku bisa melihatnya Seungwan. Bisa-bisanya kau tidak melihat itu, dia menunjukkannya dengan jelas, sayang."

Seungwan hanya menanggapi pemuda tersebut dengan helaan nafas yang panjang.

"Apapun yang terjadi–kau tidak boleh menanggapinya lagi kalau dia ada di antara kita," Sehun memandang Seungwan serius, "Mengerti?"

"Kalau begitu aku tidak mau juga melihatmu melakukan hal yang seperti tadi. Menyapa gadis lain di depanku, membiarkan mereka melihat tubuhmu–"

"Baiklah, aku milikmu," Sehun mengubah rautnya menjadi begitu angkuh sekarang, senyuman nakalnya terpatri dengan jelas, "Aku milikmu, kau yang bilang sendiri. Tubuhku, jiwaku–"

Seungwan lantas mengangguk cepat, "Dan tidak boleh ada orang lain yang menyentuhmu lagi. Aku tidak mau," penekanan jelas di setiap kata yang dia ucapkan.

"Ayahmu pergi ke Gyeonggi-do tadi pagi?"

Alis Seungwan mengerut, "Bagaimana kau bisa tau?"

Nyaris.

Sehun tersadar atas pertanyaannya, dia hampir ketahuan. Masih dengan raut yang tenang dia menjawab, "Aku melihat ponselmu, kau mengirim pesan untuk ayahmu."

"Kau mengecek ponselku?" Ulang Seungwan.

Sehun diam-diam menghela nafas lega, "Iya, tadi, sebelum pesta di mulai," ujarnya.

Gadis dihadapannya mengangguk dua kali, membuat Sehun lebih lega lagi, "Jadi, kau mau... Melakukannya?"

Senyum di bibir Seungwan mendapat perhatian besar dari Sehun, pemuda tersebut mendekatkan diri padanya. Melingkarkan lengannya di pinggang kecil Seungwan dan menyatukan puncak hidung mereka, memandang gadis itu dengan kedua mata tajamnya.

"Bagaimana mungkin seorang gadis yang begitu polos pada awalnya dan menolakku setengah mati, kini memohon-mohon untuk disentuh dan aku tetap mengabaikannya?"

Bisikan sensual Sehun di telinganya nyaris membuat Seungwan jatuh di rerumputan, kakinya lemas hanya karena suara bariton pemuda tersebut. Jika Sehun tak menahannya, Seungwan jelas akan terduduk di lantai saat ini.

As Long As You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang