Seulgi masih mematung ketika Seungwan meninggalkannya berdiri disana sendirian. Sementara pemuda tadi, Oh Sehun, melompati pagar dan mengejar Seungwan tanpa menyapa Seulgi sedikitpun. Padahal seingat Seulgi, Sehun mengenalnya karena dia adalah sahabat dari Soojung-kekasih Jongin yang merupakan sahabat Sehun. Dan mereka beberapa kali bertemu meski tak berbincang.
Seulgi mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum menoleh pada punggung lebar Sehun, dia masih mengejar Seungwan.
Seungwan menggeleng-gelengkan kepalanya, berharap dia mimpi ketika berhadapan dengan pemuda tadi. Dia benar-benar malu karena tertangkap basah memandangi Oh Sehun terlalu lama dan dia berusaha menghapus wajah menawan itu dari kepalanya.
Dia tidak tau Sehun mengikuti langkah kakinya dengan tenang, kedua tangannya masuk ke dalam kantong celana. Dia tidak berusaha memanggil gadis tersebut, tidak berusaha menahannya juga. Senyuman tipis yang miring masih terukir di bibirnya, dia suka sekali wajah merah merona ditunjukkan gadis yang belum dia tau namanya itu.
Ini menarik, Dia suka gadis lugu begini.
Seungwan berhenti, jemarinya mengepal dikedua sisi tubuhnya. Dia yakin, ada seseorang dibelakangnya. Kalau Seulgi, pasti daritadi gadis itu menjerit, tapi ini tidak.
Seungwan berbalik, Sehun tersenyum manis.
"Hai."
"Kenapa kau mengikutiku?"
"Aku belum tau namamu," jawab Sehun enteng.
Seungwan kembali mendadak jantungan, "Untuk apa kau tau namaku?"
"Tidak boleh?"
Gadis tersebut menggeleng, "Dengar, aku tidak tau siapa kau dan kau tak perlu tau siapa aku."
Sehun tertawa kecil, "Kenapa tak perlu?"
"Ya karena... Itu tidak penting," Seungwan menyimpulkan.
Pemuda tersebut diam beberapa saat, dia masih memandangi Seungwan lama. Wajahnya maju, membuat Seungwan mundur.
"Aku ingin kita saling mengenal kalau begitu," Sehun mengendikkan bahu, "Sampai kita menjadi penting bagi satu sama lain."
Seungwan mengerjapkan matanya, berusaha menormalkan pendengarannya kalau saja ia salah dengar. Tapi Sehun-Sehun itu serius lewat matanya, dia tidak main-main.
"Tidak mau!" Tegas Seungwan tiba-tiba, dia mendorong dada Sehun yang sangat dekat dengannya. Dia tidak bisa jika harus berdekatan dengan Sehun, rasanya seluruh tubuhnya runtuh karena meleleh.
"Baiklah, aku akan mencari tau sendiri namamu, nona. Itu tidak sulit," ujar Sehun mendengar penolakan Seungwan yang tegas, "Tapi jangan salahkan aku-"
Sehun tersenyum miring, dia mendekatkan bibirnya dengan telinga Seungwan, "-kau sangat menantangku."
Seungwan benar-benar risih, dia tidak tau siapa pemuda ini tapi Sehun sudah berusaha menerobos pertahanannya yang kuat. Dia berbalik, berjalan menjauh dengan perasaan menyesal yang luar biasa menggerogoti hatinya. Seharusnya dia tidak usah datang saja meski dipaksa.
"Hey, apa kau akan datang besok? Besok aku ada pertandingan lagi!" Sehun tidak mengikutinya kali ini, dia hanya berteriak dari jauh.
"Tidak!"
"Kalau begitu aku akan menunggumu!"
Sehun malah tersenyum sendiri melihat tangan gadis tersebut mengepal erat menahan kesal, gadis ini benar-benar menantangnya. Tidak ada yang tak pernah jatuh pada pesonanya, sekalipun gadis itu.
"Kau akan tetap datang, aku tak peduli kau mau atau tidak. Aku akan membuatmu datang untukku," monolognya, memandangi punggung kecil tersebut.
Sehun berjalan kembali ke arena balap, dan dia bertemu dengan gadis mungil yang menemani gadis manis tadi. Yang salah tingkah sendiri ketika Sehun melangkah kearah gadis tersebut. Dia tampak melirik kanan-kiri salah tingkah ketika Sehun memandangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
As Long As You Love Me
Fanfiction"As long as you love me, we could be starving, we could be homeless, we could be broke. As long as you love me, I'll be your silver, I'll be your platinum, I'll be your gold." -Sehun.