03

801 158 45
                                    

komen dan vote kalian sangat berpengaruh untuk kelanjutan cerita❤️


Seungwan memeluk Sehun erat ketika pemuda itu memiringkan motornya, sangat jatuh seperti rasanya Seungwan tak lama akan berada di tanah jika Sehun tidak kembali menegakkan motor besarnya dan melaju tak kalah kencang dengan lawan disamping. Air wajahnya penuh kegelisahan sejak tadi, bahkan sebelum pertandingan dimulai dan kini dia bahkan tak bisa mengeluarkan suara karena terlalu takut. Dia terus menyembunyikan wajahnya dibalik punggung Sehun.

Sementara Sehun yang penuh ambisi, tidak menghiraukan Seungwan meski beberapa kali dia tersenyum merasakan cengkaraman Seungwan semakin mengerat saat dia mempercepat laju mesin motornya. Matanya memicing sesekali ke arah samping untuk memastikan dia sudah membalap lawannya lalu fokus lagi ke depan dalam sepersekian detik.

Sebuah tali yang mengintai makin terlihat dan suara ribut para manusia yang berniat menontonnya semakin terdengar. Sehun tersenyum miring, dia akan mendapatkan hadiah taruhan ini dengan telak. Tidak ada lawan disampingnya dan Sehun menabrak tali didepannya.

Tali panjang itu putus, kilatan lampu motor menandakan pemenang sudah didepan mata. Sorak penonton tak kalah keras ketika Sehun sampai disana dengan motor ninjanya bersama Seungwan yang masih memeluknya dengan erat. Beberapa motor lain tiba, namun jelas tak menghasilkan apa-apa.

Ketika dia berhenti dengan sambutan teman-temannya yang bangga, Seungwan masih memeluknya juga.

"Kau akan memelukku sepanjang malam?"

Gadis tersebut membuka matanya, semuanya berhenti bahkan Seungwan tak menyadarinya. Sekarang dia bisa melihat Soojung dan Seulgi diantara para penonton, masih setia dengan lensa-lensa bingung mereka. Seungwan seketika melepas pelukannya, dengan rintisan menahan mual diperutnya, dia turun dari motor tinggi Sehun.

Tanpa suara, dia membuka helm dan memberikannya pada Sehun. Dia tak memandang Sehun, dia tidak mau. Dia terlanjur marah dan kesal sekali.

Sehun menerimanya dengan senyuman manis, "Menyenangkan bukan?" Seolah dia tidak melihat raut tak enak di air wajah Seungwan.

Tidak menyahutinya, Seungwan memilih berbalik kearah penonton. Menyusul Seulgi dan Soojung yang jelas langsung mencerca dia dengan berbagai pertanyaan.

"Apa yang terjadi, Seungwan? Kenapa kau bisa berakhir disini?" Soojung segera menangkap pundak Seungwan yang pusing, seolah dia akan jatuh saat ini juga.

"Dia tidak mengancam apapun'kan?"

"Aku tidak tau..." Seungwan hanya mampu mengatakan hal yang sebenarnya tidak mau dia ucapkan. Dia sangat ingin menjelaskan semuanya, namun kepalanya yang pusing menahannya, "Aku tidak mau tau!"

"Menakjubkan," itu Jongin yang berbicara, mengundang ketiga gadis itu untuk memandangnya, "Aku tidak pernah melihat Sehun berpasangan dengan gadis yang bukan kekasihnya."

Soojung menyenggol lengan Jongin saat mata Seungwan mengatakan seolah dia akan membunuh Jongin.

Seulgi memandang belakang Seungwan, Sehun mendekat kearah mereka dan dia tidak menyukainya. Ingin rasanya dia mengacak wajah Sehun dengan segenap rasa kesalnya.

Seungwan tau itu, dia yakin Sehun tidak akan membiarkan dirinya pergi begitu saja tadi. Ketika jemari Sehun yang lebar menyentuh pundaknya, Seungwan menghela nafasnya gusar. Pemuda itu berdiri dengan angkuh dibelakangnya

"Terima kasih, kau baik sekali," Sehun tersenyum dengan lebar. Jelas rasa bahagianya tak terbendung saat ini.

"Seul, kau sebaiknya pulang saja," Seungwan berbicara dengan Seulgi. Mengundang tanya Seulgi maupun Soojung, sementara Sehun hanya tersenyum angkuh sambil memutar matanya malas. Dan Jongin hanya berdiri bodoh sambil disana memandang mereka.

As Long As You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang