13

623 87 95
                                    

vote+komennya dulu ya guys kalo ga aku ngambek

"Lima puluh juta won untuk nanti malam."

Senyum Sehun berbinar begitu saja setelah mendengar bisikan Chanyeol, "Dimana?"

"Di tempat biasa, ada sekitar lima club yang ikut bertanding," Chanyeol menggigit bibir bawahnya, "Tapi mereka ingin satu lawan satu dan Kris menunjukmu. Kalau kau bisa memenangkannya, kau bisa mengambil semua hadiahnya."

Sehun berpikir sebentar, Chanyeol dan seluruh teman-temannya sebenarnya anak yang cukup kaya dari keluarganya hanya saja semuanya tidak mau terikat dengan bisnis-bisnis keluarga mereka. Berbeda dengan Sehun, maka dari itu jika ada taruhan yang cukup besar mereka lebih memilih menyerahkan seluruh hasil taruhan itu kepadanya.

Terdengar menyedihkan, tapi Sehun begitu menghargai kebaikan mereka. Toh, teman-temannya ada di area balap hanya untuk bersenang-senang, mereka juga punya pekerjaan dan keluarga yang cukup menjanjikan. Tidak sepertinya yang memang lebih mengandalkan uang taruhan sebagai penunjang hidupnya selain satu pekerjaan lain yang sudah sangat mendarah daging di dirinya –menipu.

Seungwan tiba untuk duduk disampingnya sehabis dari kamar kecil, memandang lurus pada Chanyeol yang baru juga datang sepertinya sebab tadi hanya dirinya dan Sehun yang ada di meja ini, "Hai, Chanyeol."

"Hai, Seungwan," Chanyeol tersenyum ramah, "Aku baru kali ini melihatmu ada di bar."

Seungwan membalasnya dengan senyum singkat, "Ya, pertama kalinya."

"Kurasa Sehun yang mengajarimu?"

Alis Sehun menaik sebelah, mendelik pada Chanyeol, "Dia yang minta sendiri."

Gadis tersebut menyengir, "Sesekali, aku sudah dewasa," ujarnya.

"Sangat dewasa," bisik Sehun seolah menggoda Seungwan yang membuat semburat merah muncul di pipinya.

Chanyeol hanya tertawa ringan mendengar jawaban Seungwan sebelum dia berdiri, "Aku perlu beberapa gadis untuk menghilangkan penat, aku duluan ya," dia pergi setelah Seungwan dan Sehun mengangguk dengan senyum tipis.

Sehun langsung mengalihkan pandangannya kepada Seungwan yang masih menatap punggung Chanyeol yang pergi, begitu indah untuk pahatan seorang gadis. Meski Sehun hanya berniat untuk bermain-main, namun dia tak bisa menampik bahwa Seungwan adalah satu dari sekian gadis tercantik yang pernah diajaknya untuk berkencan. Dengan sifat polosnya, gadis itu lebih dari segalanya.

"Apa yang kalian–" Seungwan lantas terdiam, melihat bagaimana cara Sehun menatapnya dengan begitu dalam, "Ada apa?"

"Kau ingin memesan apa?"

"Wine?"

"Okey," Sehun memanggil seorang pelayan, memberinya intruksi dan sang pelayan pergi. Senyum simpul Sehun ukir untuk gadisnya, "Apa yang dikatakan ayahmu tadi?"

Alis Seungwan menyatu, "Kenapa kau pergi tadi?"

Sehun mengendikkan bahunya, "Well, aku hanya belum begitu siap bertemu ayahmu."

Gadis tersebut mengangguk paham dan meletakkan dagunya di bahu Sehun yang lebar. Memandangi wajah tegas pemuda itu, "Bagaimanapun kau akan mencoba bertemu dengannya kan?"

"Tentu saja," Sehun menarik jemari Seungwan untuk bertautan dengan jemarinya, "Tidak sekarang saja."

"Aku tau," Seungwan melirik jemari mereka sebentar sebelum kembali memandang Sehun dari jarak sedekat ini, "Apa yang kalian bicarakan tadi?"

As Long As You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang