Dersik

9 3 1
                                    

Sore ini bagitu indah
Begitu nyaman dengan membahas kisah kita

Angin bertiupan menjadi teman
Juga lembayung* yang menggantung di cakrawala*

Begitu sempurna mewarnai kisah kita,
Kita yang dimabuk cinta...
Seakan dunia penuh dengan jutaan warna

Canda tawa terlontar begitu saja
Menikmati rasa dengan bergurau bersama

Wajah berseri,
Seolah sedang menunjukkan asa tentang rasa
Tentang tulus yang nyata didalam hati
Tentang cinta yang begitu memenuhi rongga jiwa

Angin sepoi tiba membisik
Membawa kenangan cinta yang masih mereka kenang hingga kini

Tentang asmaraloka* yang telah mereka lampaui
Tentang mulus-terjal jalan yang pernah mereka hadapi

Hingga tiba awan hitam menutup sang lembayung
Suasana dingin menyebar bersama dersik*
Menutup kisah tawa juga bunga yang kini layu
Tiba juga gelegar petir menambah candramawa* pada langit

Suatu kisah telah terungkit
Kisah kasih dibalik kisah milik kita berdua
Kisah yang bagai topan mendera hati
Menghancurkan segala hal tentang kita berdua

Adanya dia bagai dersik ditengah gurun
Yang melayukan kepercayaan dan senyum

Membekukan hati yang baru berbunga
Mencairkan tembok kepercayaan yang masih sedikit retak

Batu besar kini menghantam dada
Hati yang baru berbahagia,
Kini kembali terluka
Pula oleh orang yang sama

Sesak melilit jiwa
Melihat begitu perdulinya engkau pada ia

Kini hanya dersik yang menemani
Bersama gelap malam tanpa sang dewi*
Hanya dingin
Dan kenangan tentang rasa yang kemarin

Juga luka
Dan kesadaran untuk pergi

Kini hanya dapat mencoba derana*
Mema'afkan dan membuka dunia sendiri

Tanpa kamu,
Tanpa kita

Hanya aku,
Bersama dersik ditengah senyap






Notes:
*Lembayung = Mega jingga/merah dilangit sore
*Cakrawala = Lekungan langit/langit
*Asmaraloka = Dunia kisah kasih percintaan
*Dersik = Desir angin
*Candramawa = Hitam bercampur putih
*Sang dewi = Dewi malam/rembulan
*Derana =  Tabah/lapang dada

Nov,2020

Sajak SenandikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang