Bolehkah membencimu?
Sungguh setelah apa yang kau buat,
Setelah hilangnya cintamu
Setelah hilangnya percayakuAku sangat ingin membencimu
Kamu yang mengulur tangan
Saat aku hampir terjatuh
Kamu yang terangi
Dalam gelapnya kesunyianAku sudah sangat terbiasa denganmu
Setelah sekian lama begitu sepiHingga genggaman terakhirku untukmu
Percayaku padamu
Cinta dan sayangku untukmuKetika peganganmu mengendur
Kucengkram erat tangamu,
Agar kau tak pergi menjauhSungguh ku tak ingin kau pergi
Namun begitu kau tertawa dengannya
Dan melepas genggammu dariku
Melepas cahaya untukkuAku sadar
Bahwa kau memiliki bahagia baruBahkan tanpaku
Gelap dan kosong
Begitu menyesakkan tanpamu
Begitu hancur harapkuKini
Tak ada lagi alasan mencintaimuKau tak selamatkanku dari gelap
Namun hanya dapat menunda...
Dan membuatku
Rasakan kehilangan
Rasakan kesepian lebih hebatInginku membencimu
Tolong ajarkan aku membencimuBahkan bagaimana bisa aku merindukanmu?
Bagaimana bisa aku masih mencintaimu?
Bagaimana bisa berharap kau kembali?Begitu menyesakkan melihatmu
Tertawa dan bahagia
Untuknya dan hanya dengannyaTatapan teduhmu...
Berubah tajam menusuk jntungku...Ingin sekali aku membencimu
Tolong ajari aku...Mengapa aku harus begini?
Tersedu hanya karna merindu?Mengapa aku tak bisa membencimu?
Bahkan setelah kau membenciku?Aku hanya ingin membencimu
Aku hanya ingin hatiku sembuhSetelah kau buat hancur berkali kali
Hingga bagai debu
Sep,2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Senandika
PoesiaOn Going🔰 Sekumpulan tulisan absurd yg terlintas dalam bentuk karya sastra^^ Bercerita tentang aku, kamu, dan segalanya tentang kita. Masih dalam masa pemula yg butuh banyak belajar mengenai sastra. Yg mengungkap dan merangkai kata sedemikian rupa...