Dalam kubangan kecewa
Ada setitik rasa rindu
Dalam kubangan rasa sakit
Terselip bayang-bayang masa laluMeski kau telah miliknya,
Namun dapatkah aku tetap merindu?Semakin waktu mengikis rasamu
Semakin besar pula cinta dan rindukuTolong,
Jangan salahkan rinduku
Salahkan saja,
Mengapa sebegitu besar rasa cintakuTahukah kamu?
Air mataku luruh saat mengingatmu
Gemuruh begitu hebat saat mengenangmu
Bayangmu begitu nyata saat teringat namamuTak dapatkah aku mendapat satu pelukan?
Atau setidaknya ucapan menenangkan?Inginku berharap
Meski hanya angan belakaApapun keadaan kita,
Kutetap akan merindumu kini, esok, dan nantiWalau kamu terganggu,
Aku mohon biarkan aku tetap merindu
Anggap saja bila aku hanya angin laluMaaf bila tak dapat hentikan rindu
Maaf bila kamu benar terganggu
Maaf bila ku hanya mau kamuNamun apa kuasaku?
Kamu adalah duniaku:)
Sakit bahagia senyum dan tangiskuSemua kulalui dengan adanya hangat pelukmu
Sekarang?
Aku hanya dapat memendam rindu
Memendam bayang senyummuDan
Memandang tawamu,
Dalam bayang-bayang masa laluSep,2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Senandika
PuisiOn Going🔰 Sekumpulan tulisan absurd yg terlintas dalam bentuk karya sastra^^ Bercerita tentang aku, kamu, dan segalanya tentang kita. Masih dalam masa pemula yg butuh banyak belajar mengenai sastra. Yg mengungkap dan merangkai kata sedemikian rupa...