Langit🌌

12 4 0
                                    

Tetap diam meski banyak yang tak pernah memandang
Tetap berlapang dada untuk kehidupan dibawah pandangnya

Menanggung sakit untuk menurunkan hujan
Tak lelah menampung cahaya bintang yg begitu banyak

Tak mengeluh meski harus menangis untuk menciptakan pelangi

Hanya memandang miris,,
Pada asap yg menimbulkan sesak pada awan hitam
Hanya diam,
Meski polusi cahaya seolah membutakan mata

Bersabar dan tetap memberi perlindungan,
Terhadap bahaya meteor dengan atmosfer yg dipunya -nya

Selalu tersenyum dengan lembayung jingga manis untuk menutup aktivitas hari ini
Diganti oleh bulan bintang yang siap memberi cahaya dan keindahan untuk mata

Kadang pula bila terlanjur sakit
Hanya menangis dengan gemuruh dan kemarahan yg selalu dipendam

Nyatanya langit juga menangis,
Menurunkan hujan disertai gemuruh yg menggelegar

Berniat menyadarkan
Bahwa langit sudah cukup merasa tersakiti



Okto, 2020

Sajak SenandikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang