Di rumah keluarga Watanabe. Hyunsuk disambut bahagia dengan Ny. Watanabe. Begitupun dengan Tn. Watanabe. Ya mau bagaimana lagi, toh Hyunsuk adalah calon menantu kesayangan mereka.
"Hyunsuk, sayang. Ayo makan nak. Mama sudah masak."
"Terima kasih, ma."
Haruto hanya menatap interaksi Hyunsuk dan mamanya dengan malas. Haruto beranjak pergi ke kamarnya. Tapi, belum juga berjalan lebih dari satu langkah, Haruto berhenti karena mendengar pertakataan mamanya.
"Tangan kamu kenapa, sayang? Kok merah gitu? Ditarik sama Haruto, ya?"
Haruto menatap tajam Hyunsuk. Yang ditatap nggak sadar.
Hyunsuk menggeleng. "Enggak, ma. Tadi cuma kena air panas."
"Yang bener? Kamu nggak bohong, kan?"
Hyunsuk mengangguk. "Hyunsuk nggak bohong kok, ma."
"Kalau memang Haruto kasar sama kamu, lapor ke mama aja ya, sayang."
Hyunsuk hanya mengangguk.
Haruto melanjutkan langkahnya menuju kamarnya untuk berganti pakaian. Kemudian menyusul keluarganya di meja makan. Mau nggak mau Haruto harus duduk tepat di sebelah Hyunsuk.
"Oh iya, Hyunsuk kerja dimana?" tanya Ny. Watanabe.
"Hyunsuk kerja di kedai coffee milik teman Hyunsuk, ma."
"Wah, keren itu. Bisa cari penghasilan sendiri. Nggak kayak seseorang yang cuma bisa menghamburkan uang."
Ny. Watanabe mengatakan itu sambil melirik ke arah Haruto yang asyik melahap makanannya sendiri.
Hyunsuk diam saja karena bingung ingin menanggapi perkataan mama Haruto bagaimana.
"Kerjaan dia kan gitu, ma. Selalu aja ngeluarin uang buat beli barang branded buat anak itu." ucap Tn. Watanabe sarkas.
Haruto membanting sendok yang dia pakai untuk makan. Sehingga membuat semuanya kaget. "Ma, kenapa sih selalu ngejelekin Woonyoung? Hanya karena dia nggak bisa masak dan cuma bisa ngehamburin uang. Nggak bakal habis juga."
"Cuma kamu bilang? Haruto, seseorang seperti kamu itu harus mendapatkan pendamping yang baik dan mengerti kamu yang bisa mengelola keuangan dengan baik. Bukan yang hanya mengerti hartamu. Kamu terlalu dibutakan sama cinta, Haru. Mama nggak mau kamu bersama orang yang nggak tulus sama kamu."
"Walaupun nggak habis bukan berarti bisa semaunya ngeluarin uang. Pakai uang buat hal yang berguna aja."
"Tapi, ma..."
Hyunsuk memotong perkataan Haruto. "Maaf Hyunsuk memotong, ma. Menurut Hyunsuk, mungkin Kak Haruto memang butuh waktu untuk nerima semuanya. Jadi, wajar saja kalau memang Kak Haruto berontak, ma."
Mama menatap Hyunsuk sambil tersenyum. "Tuh, kurang apalagi Hyunsuk. Dia bisa memaklumi sikap kamu, Haru. Gimana sama kamu? Bukannya memperlakukan Hyunsuk lebih baik malah kamu bersikap kayak gini. Kamu itu lebih tua dari Hyunsuk tapi kok malah kekanak-kanakan gini?"
"Sudahlah, ma. Haru capek." ucap Haruto sambil pergi dari meja makan.
"Aduh, Hyunsuk. Maaf ya, makan malamnya jadi kacau."
Hyunsuk tersenyum dan menggeleng. "Nggak papa, ma."
--------
Mendapat pertanyaan tiba-tiba dari Mashiho, membuat Jihoon tak berkutik karena tak menduga akan mendapatkan pertanyaan seperti itu oleh sepupunya Hyunsuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan; Hyunha✔
FanfictionGimana rasanya kalau dijodohin sama orang yang lo suka tapi orangnya nggak nganggap lo sama sekali? -Hyunha Haruto;Dom! Hyunsuk;Sub! •𝗕𝘅𝗕 •𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗸 𝗹𝗮𝗽𝗮𝗸☺ Start : 23/10/20 End : 31/12/20