이십 일

6K 601 235
                                    

Jihoon sudah ada di rumah. Dia mencari Junkyu di kamarnya. Dia penasaran dengan kabar apa yang Junkyu dapat sampai dia menyusul Jihoon di kedai.

"Koala, lo mau ngasih tau apaan sih tadi? Kok sampai nyusul ke kedai?"

Junkyu yang lagi baring sambil mainan ponselnya menoleh ke arah Jihoon yang berdiri di pintu kamarnya.

"Masuk dulu, gue kasih tau."

Jihoon masuk ke dalam kamar Junkyu dan baring di sebelah Junkyu.

"Jadi, tadi gue di telpon Cio. Ada kabar soal Kak Hyunsuk."

"Kabar apaan?"

Junkyu menghela nafas. "Dengerin gue dulu, panda." Junkyu melanjutkan ceritanya.

"Tadi Hyunsuk tiba-tiba mual-mual. Dan pas periksa ke dokter, katanya dia hamil."

Jihoon membelalak. "Seriusan? Berarti anak dia sama Kak Haruto, dong?"

Junkyu ngangguk. "Iya, Cio bilang gitu tadi. Dan Kak Hyunsuk sekarang syok banget. Dia mau mutusin semuanya tentang Kak Haruto, malah dia harus terikat lagi karena bayi itu hadir. Dan dia sampai hampir gugurin kandungannya itu."

"Hah?! Terus gimana?"

Junkyu menggeleng. "Untungnya nggak terjadi. Soalnya Kak Hyunsuk sadar kalau bayi itu nggak buat kesalahan apapun. Kak Hyunsuk nggak mau melampiaskan semuanya ke bayi diperutnya yang nggak tau apa-apa."

"Kak Hyunsuk udah mutusin buat ngerawat bayi di perutnya itu meski tanpa seorang ayah kandung dari bayi itu."

"Makanya gue nggak ngomong ke lo tadi, karena lo lagi bareng Kak Yoonbin. Gue takutnya aja Kak Yoonbin bantuin Kak Haruto nemuin Kak Hyunsuk. Lo pasti tau kan mereka temenan deket?"

Jihoon mengangguk. Dia tahu itu. Tapi menurutnya, pacarnya itu bisa dipercaya. Meskipun begitu, ia harus waspada untuk tidak membocorkan dimana Hyunsuk berada.

--------

Haruto terlihat kurus sekarang ini. Ia tak banyak makan akhir-akhir ini. Melihat nasi saja dia mual. Dia juga sering merasa kepalanya berdenyut karena pusing.

Jaehyuk yang melihat perubahan Haruto itu heran. Sefrustasi itu kah dia mencari Hyunsuk sampai tidak mau makan? Bahkan setiap jam istirahat makan siang kantor dia selalu menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya.

Jaehyuk mendatangi Haruto di meja kerjanya yang dulu ia pakai. "Lo kenapa malah kerja? Ini waktunya makan siang. Istirahat dan makan dulu sana."

Haruto menggelengkan kepalanya.

"Lo sefrustasi ini karena nyariin Hyunsuk? Perasaan dia pergi karena ulah lo sendiri."

Haruto menggeleng lagi. "Bukan karena itu. Gue udah beberapa hari ini kalau liat nasi bawaannya pengen muntah, Jae."

"Jadi, lo makan apa kalau nggak makan nasi?"

"Gue cuma makan ramen."

Jaehyuk memijat pelan keningnya. Dia pusing. Ngurusin Haruto udah kayak ngurusin anak.

"Ramen terus nggak baik buat kesehatan lo. Ayo! Lo harus makan nasi biar tenaga lo ada."

Jaehyuk menarik lengan Haruto agar mengikutinya ke kantin kantor.

Jaehyuk memesankan Haruto nasi dengan porsi yang agak banyak. Haruto tetap keukeuh tidak mau makan nasi. Karena ia akan merasakan mual. Dan benar saja, begitu makanan Haruto datang, dia langsung menutup mulutnya.

Perjodohan; Hyunha✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang