Ini tentang Min Taehyung, si 'monster' kecil dengan segala kenakalan nan menggemaskannya untuk mewarnai hidup sang kakak, Min Yoongi.
child!tae.
-norjkhi.
"UgieHyung, Tae-Tae bosan ..." rajuk Taehyung pada sang kakak yang tengah asyik menonton televisi. Taehyung tidak tertarik dengan tontonan sang kakak, sebab ia tidak mengerti apa yang pembawa berita itu katakan.
Yoongi berdecak kecil kala tubuh Taehyung menghalangi televisi yang sedang menayangkan berita sore. "Lalu, kamu mau melakukan apa?"
Taehyung mengendikkan bahu dengan wajah lesunya. Ia sendiri tidak tahu harus melakukan apa di sore hari yang menurutnya sangat membosankan ini.
Tidak tega melihat wajah lesu Taehyung terus-terusan, maka Yoongi menyuarakan idenya yang baru saja melintasi kepalanya. "Bagaimana kalau jalan-jalan sore?"
"Hyungie, kita mau kemana?" tanyanya sembari berjalan dengan cepat, berusaha menyamakan langkahnya dengan sang kakak.
"Kemana sajalah," jawabnya dengan acuh tak acuh. Kedua tangannya masih asyik berdiam diri dalam saku celananya.
Taehyung hanya memanyunkan bibirnya sebagai respon-tidak menyadari akan senyum Yoongi yang seperti puas karena berhasil menggodanya. Tak lama, Taehyung tiba-tiba mengulurkan tangannya ke atas, ke arah Yoongi.
Yoongi mengernyitkan dahinya. "Kamu sedang apa?"
"Gandeng, Hyungie~" pintanya dengan nada manja.
Yoongi sadar diri kalau sore ini cukup dingin, maka dari itu ia menuruti permintaan adiknya itu. Taehyung juga sebenarnya lebih memilih memasukkan tangannya ke dalam saku jaketnya, jika saja suhunya dapat lebih hangat dibandingkan suhu tubuh Yoongi. Yeah, tubuh Yoongi memang cenderung lebih hangat dibandingkan orang lain. Taehyung suka. Apalagi di saat dingin seperti ini.
Tangan Taehyung sudah berada dalam genggaman Yoongi. Meskipun hanya sebelah saja, setidaknya sudah membantu mengurangi tajamnya udara yang menusuk tubuh mungilnya itu.
Tak lama kemudian, Yoongi berhenti. Membuat Taehyung turut berhenti. Ekspresi penuh tanya pun ia layangkan kepada yang lebih tua. "Kenapa berhenti, Hyungie?"
"Kita sudah sampai, Bodoh," katanya sembari menarik tubuh Taehyung yang berada di belakangnya untuk ke depan.
Di hadapan mereka ada sebuah danau-tidak terlalu besar, namun sungguh menyejukkan untuk dipandang oleh mata. Di sana, di atas air yang jernih nan tenang, terdapat angsa-angsa yang tengah menikmati senja. Entah kenapa, suhu di tempat ini terasa lebih hangat. Terdapat pula batu-batu besar yang menghiasi pinggiran danau tersebut. Serta pepohonan hijau nan rindang mengelilingi danau tersebut. Seketika rasa bosan yang tadi hinggap padanya, pergi begitu saja. Taehyung bahkan sampai tidak dapat mengedipkan kedua matanya barang sedetik. Ia terlalu takjub akan pemandangan yang baru kali ini ia lihat, Bung.
Bukannya menjawab, Taehyung justru berlari menuju danau tersebut dengan tiba-tiba, sebab seekor angsa telah menarik perhatiannya.
"Yak! Taehyung-ah!" Yoongi segera menyusul si adik demi mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.
"Hyungie, ini namanya bebek, 'kan?" tanyanya dengan semangat sembari menunjuk angsa putih tersebut.
"Sudah nakal, bodoh pula."
"Hyu-"
"Itu namanya Angsa, Bocah," potongnya dengan cepat.
Taehyung ber-oh ria. Lalu, ia maju selangkah lebih dekat dengan danau tersebut.
"Taehyung-ah, Hyung tidak akan bertanggung jawab jika kamu jatuh."
Taehyung hanya menyengir lebar-dalam arti, mengabaikan peringatan sang kakak. "Hyungie, Be-Angsanya lucu sekali!" matanya berbinar cerah kala melihat sang angsa yang sudah menyita perhatiannya sejak tadi, tengah mengibaskan sayapnya. Sejujurnya angsa tersebut sama seperti angsa-angsa lainnya yang berada di situ, namun Taehyung dapat merasakan sesuatu yang berbeda pada angsa yang satu ini.
Yoongi hanya menatapnya dengan tatapan yang cukup sinis dalam diam. Ia menunggu perkataan selanjutnya dari bocah itu.
"Ayo, kita bawa pulang, Hyungie!"
Tuh'kan. Dugaan Yoongi benar.
"Tidak!" jawabnya dengan tegas. Oh, ayolah. Adiknya selalu seperti itu jika bertemu dengan seekor hewan yang berhasil menyita perhatiannya. Jika selama ini ia selalu menuruti permintaan Taehyung yang satu itu, mungkin kini rumah mereka tidak jauh berbeda dengan kebun binatang. Geez! Membayangkannya saja sudah cukup membuat Yoongi bergidik ngeri. Cukup sudah dengan keberadaan Molly, yang mana sudah mampu membuat dirinya kewalahan dalam merawatnya.
"Tapi Bebeknya lucu, Hyungie~"
"Ck, kamu saja masih salah memanggilnya," kata Yoongi sembari melipat kedua tangannya di dada.
Taehyung memanyunkan bibirnya. Ia terdiam sembari memandangi angsa tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, binar di matanya terbit kala menyadari bahwa sang angsa tengah mendekat ke tepi danau, tempat ia sedang menginjakkan kaki mungilnya sekarang. Taehyung mengulurkan tangan kanannya dengan sedikit bergetar. Sang angsa pun memperhatikannya dengan tatapan bingung, namun ia tetap membiarkan tangan Taehyung mendarat di kepalanya. "Angsa pintar ..." pujinya sembari mengusap kepala hewan berleher panjang tersebut dengan lembut dan penuh kasih. Tak dapat dipungkiri bahwa angsa itu menikmati usapan Taehyung di kepalanya lalu turun ke lehernya.
Bocah ini benar-benar hebat dalam berkomunikasi dengan hewan, pikir Yoongi.
Perlahan tapi pasti, angsa tersebut naik ke tepi danau, melangkah lebih dekat dengan Taehyung.
"Hati-hati, Tae," ingat Yoongi. Anggukan pelan pun didapatinya sebagai jawaban. Yoongi hanya mampu memperhatikan adiknya dari belakang-kurang lebih sejauh 1 meter. Ia tidak ingin merusak momen kedua makhluk tersebut.
Mata sipitnya menatap sang angsa yang tengah meletakkan kepalanya di pangkuan Taehyung-tangan mungil milik bocah tersebut masih setia mengusap kepala hewan yang berukuran sedang itu. Yoongi dapat merasakan ada seutas tali yang menggambarkan eratnya kasih antara Taehyung dan angsa putih tersebut. Padahal, mereka baru bertatap wajah 20 menit yang lalu untuk pertama kalinya.
Sepertinya, jalan-jalan sore mereka ini akan menjadi sebuah pengalaman yang tak akan terlupakan. Ya, pasti.
🐱🍍🐯
Hai!
Jangan lupa vommentnya ya!💜
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.