3.6K 330 24
                                    

Sabtu pagi ini di kediaman keluarga Oh, taman belakang mereka sudah diramaikan dengan sorakan Jongin yang menonton latihan baseball Mark dan Daddynya, Sehun.

"Lemparanmu bagus. Kenapa dulu kau tidak ikut ekskul baseball?" tanya Jongin pada Sehun yang terus melempar dengan baik pada Mark.

"Dulu kau tidak ikut. Jadi aku juga tidak ikut." Jawab Sehun tanpa berhenti melempar bola kepada anak tengahnya.

"Bucin," sahut Mark. Dan mendapat tatapan dingin dari Sehun.

"Itu namanya setia," sahut Sehun bangga menepuk-nepuk dadanya.

Saat Sehun sedang membanggakan dirinya sendiri, anak pertama dan si bungsunya hanya melihat malas Daddynya dari balkon.

"Ini seru sebelum kebucinan Daddy melanda," protes Haechan pada Lucas disampingnya.

"Hm, kau bosan hyuck? Ikut hyung saja yuk." Ajak Lucas.

"Kemana? Dan, aku Haechan hyung, Oh Haechan." Tanya Haechan dengan memprotes Lucas dengan nama lainnya.

"Ke lapangan basket. Hyung ada pertandingan rabu nanti." Jawab Lucas lalu mengambil bola basketnya dan pergi ke bawah.

"Aku ikut!!" Teriak Haechan berlari mengikuti hyung pertamanya.

Setelah mendapat izin dari Daddy dan Appanya, Lucas dan Haechan pergi ke lapangan basket di dekat rumah mereka untuk latihan.

Haechan? Dia cuma ingin berjalan-jalan dan jajan saja sebenarnya. Sekalian menemani hyung tingginya.

"Hm, iyaya. Kenapa Lucas hyung tinggi sekali?" tanya Haechan pada Lucas yang sibuk mendribel bola sambil berjalan.

"Apa karena main basket?" tanya Haechan lagi, dan Lucas hanya mengangkat bahunya. Tidak tau juga kenapa dirinya lebih cepat tinggi dari adik-adiknya.

"Tapi itu bisa jadi," sahut Lucas setelah dipikir-pikir.

"Tapi bukannya hyung main basket karena sudah tinggi?" tanya Haechan lagi.

"Ayolah chan, kau hanya tidak terima dirimu pendek." Jawab Lucas dan melanjutkan mendribel bolanya.

Meninggalkan Haechan yang heran sendiri mengingat hyungnya itu sekarang bahkan sudah lebih tinggi sedikit dari orang tua mereka.

●○●○●

Rencana malam minggu keluarga Oh gagal hari ini. Mereka berencana pergi ke festival, tapi hujan deras membuat festivalnya tutup. Jadi sekarang, semua sudah kembali ke kamar karena kecewa.

Ting tong

Ting tong

Ting tong ting tong ting tong

Ini sudah hampir tengah malam. Siapa yang mengganggu tidur orang malam-malam begini? Tidak sopan.

"Hun," panggil Jongin membangunkan Sehun yang tidur disampingnya.

Ting tong

"Siapa malam-malam begini?" terpaksa Jongin bangun sendiri dan mengecek orang yang terus menerus menekan tombol bel rumahnya.

Menyalakan layar, Jongin masih setengah tersadar. "Siapa ya?" tanya Jongin dengan suara paraunya.

"Malam Jongin. Maaf menganggu waktu tidurmu." Jawabnya dengan menggigil.

"Ini aku, Chanyeol."

Jongin seketika menegapkan badannya seolah-olah nyawanya dengan cepat kembali setelah mendengar nama yang pastinya Jongin tidak pernah lupakan.

Let's be Happier, (끝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang