2.1K 251 15
                                    

Chanyeol berjalan dengan senyum cerahnya pergi ke ruang kunjungan. Baekhyun bilang akan mengunjunginya hari ini. Dan, dia ingin Baekhyun tau tentang surat yang diterimanya bulan kemarin. Surat pembebasannya.

Baekhyun memasuki ruang kunjungan. Tersenyum hangat melihat Chanyeol yang menyambutnya dengan senyuman.

Chanyeol menatap senyum hangat Baekhyun dalam. Ah, bagaimana bisa dirinya menyakiti orang sehangat ini? Tapi, kenapa Baekhyun sedikit pincang?

"Kakiku sedikit bengkak Chan," ucap Baekhyun yang melihat Chanyeol sedikit penasaran.

"Apa tidak apa-apa?" tanya Chanyeol khawatir.

Baekhyun mengangguk sambil tersenyum. Melihat itu, Chanyeol merasa aneh. Dia tau jika Baekhyun suka tersenyum. Tapi, kenapa Chanyeol merasa aneh dengan senyuman Baekhyun hari ini?

"Ini mungkin kunjungan terakhirku Chan," ucap Baekhyun.

"M-maksud hyung? Apa hyung sudah tau?" tanya Chanyeol. Apa Sehun sudah memberi tau Baekhyun? Bukannya ini kejutan mereka berdua untuk Baekhyun?

"Bukan, maksudku, Aku tidak bisa berjalan jauh lagi untuk sekarang. Aku mudah lelah. Mungkin aku akan mengunjungimu lagi dengan bayi lain kali?"

Chanyeol tersenyum mendengar penuturan Baekhyun. "Tidak perlu hyung, aku ak—Hyung!" ucapan Chanyeol terpotong melihat Baekhyun yang merintih kesakitan memegang perutnya.

Chanyeol segera memanggil sipir dan meminta tolong pada mereka untuk mengantar Baekhyun ke rumah sakit. Apa ini normal? Usia kandungannya baru 8 bulan.

"A-apa aku tidak bisa ikut mengantarnya? Atau menjenguknya?" tanya Chanyeol pada sipir yang menemaninya kembali masuuk ke dalam sel.

Sipir menepuk-nepuk punggung Chanyeol. "Kau akan dibebaskan besok. Semuanya pasti akan baik-baik saja." Hibur Sipir.

Chanyeol tersenyum khawatir mendengar ucapan sipir. Dia harap semuanya benar-benar akan baik-baik saja.

"Ah. Apa aku boleh minta tolong?" tanya Chanyeol.

"Ada apa?"

"Tolong hubungi Sehun. Aku titip Baekhyun hyung." Ucap Chanyeol.

Sipir yang mengenal orang-orang disebut Chanyeol hanya membuang napasnya pelan. "Aku akan hubungi Sehun nanti," balasnya.

Chanyeol membungkuk 90° berterima kasih.

Sehun sudah membuka hatinya. Walaupun masih ada sedikit. Sedikittt kesalnya pada Chanyeol. Sehun sudah cukup diceramahi Jongin untuk tidak terlalu ambil pusing dengan Chanyeol yang memang dasarnya memusingkan.

Belum lagi Baekhyun yang tidak henti-hentinya berterima kasih dan kadang membawakan makanan yang dimasaknya sendiri ke rumah Sehun.

"Mereka sudah mengantarnya ke rumah sakit? Baik. Terimakasih sipir Jung," Sehun menutup teleponnya.

"Ada apa Dad?" tanya Haechan yang melihat Sehun sibuk menelepon.

"Dad, lebih baik pinggirkan dulu mobilnya kalau mau menelepon." Ucap Mark.

Sehun segera meminggirkan mobilnya. Lalu segera mengabari Jongin.
-
"Sehun? Bagaimana pertandingannya?" Tanya Jongin seketika mengangkat telepon dari Sehun.

"Mark memukul home run 2 kali berturut-turut dan timnya menang. Dia sedang membawa piala untuk menunjukkannya pada Lucas sekarang." Jawab Sehun.

"Wah! Cepat kesini Sehun! Aku mau memeluk Mark!" pekik Jongin.

"Iya, Ah! Jongin! Baekhyun hyung ada di rumah sakit. Apa kau bisa mengecek keadaannya?" pekik Sehun yang hampir lupa.

Let's be Happier, (끝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang