🎐

2.5K 276 22
                                    

"Selamat datang, Lucas." Sambut Baekhyun.

"Terimakasih p-paman." Ucap Lucas canggung.

Lucas masuk ke dalam rumah sederhana milik Chanyeol dan Baekhyun. 2 kamar tidur, 1 kamar utama dan 1 lainnya kamar tamu yang akan diisi Lucas. Kamar mandi, dapur dan ruang tamu yang tidak sebesar di rumahnya.

"Anggap saja rumahmu sendiri. Maaf tidak sebesar rumahmu." Ucap Baekhyun tidak enak.

"Eh? Tidak apa paman. Ini nyaman." Sahut Lucas memberikan senyumnya.

Baekhyun menunjukkan kamar Lucas. Kamar yang memang sudah disiapkan untuk kedatangan Lucas.

"Wah, rapih sekali." Ucap Lucas duduk di kasurnya. Baekhyun dan Chanyeol tertawa ikut duduk di samping Lucas.

Setelah duduk di kasur milik Lucas, tidak ada percakapan. Chanyeol dan Baekhyun bingung harus memulainya dari mana. Sedangkan Lucas masih melihat-lihat kamarnya.

Baekhyun menatap Chanyeol yang tidak henti-hentinya menatap Lucas. Sepertinya, perasaan suaminya itu sedang bercampur aduk. Baekhyun mengusap punggung lebar Chanyeol lalu meninggalkan Chanyeol dan Lucas sendiri.

"Aku siapkan makan siang dulu," ucap Baekhyun keluar.

"Ne," jawab Lucas.

"Wookhee," panggil Chanyeol setelah Baekhyun keluar.

Lucas berbalik menghadap Chanyeol. "Ne?" sahutnya.

"A-apa aku boleh memelukmu?" tanya Chanyeol ragu.

Lucas tersenyum mendengar pertanyaan Chanyeol dan segera memeluk ayahnya. Chanyeol membalas pelukan Lucas. Memeluknya erat seperti akan berpisah untuk waktu yang lama.

Lumayan lama mereka berpelukan tanpa sepatah kata pun. "Kenapa saat itu meninggalkan Appa?" Chanyeol mematung mendengar pertanyaan Lucas yang tiba-tiba.

"Apa sesulit itu untuk bertanggung jawab?" tanya Lucas lagi. Chanyeol mengeratkan pelukannya. Bagaimana menjawab pertanyaan Lucas? Baru sadar jika saat itu dirinya benar-benar brengsek.

"Maaf," jawab Chanyeol singkat. "Maaf, Wookhee-ya."

"Apa ahjussi tau bagaimana keadaan Appa jika Daddy tidak datang untuk bertanggung jawab atas perbuatan ahjussi?"

"Apa ahjussi tau jika Appa sering pergi ke psikolog saat hamil Mark dan Haechan?"

"Aku rasa Appa selalu merasa bersalah setiap dirinya hamil. Apa ahjussi mengerti seberapa beratnya Appa menjalani hidupnya setelah ahjussi meninggalkannya?" Tanya Lucas bertubi-tubi.

"Kenapa ahjussi terus menerus ingin dimengerti? Apa ahjussi sudah meresa pengertian dengan perasaan orang lain di sekitar ahjussi?"

"Cukup, Lucas. Aku sudah cukup merasa bersalah. Jadi apa kau bisa hentikan pembicaraan ini?" pinta Chanyeol melepas pelukannya dengan Lucas.

"A-aku hanya ingin hubungan ahjussi, Appa dan Daddy baik-baik saja. Maaf jika bicaraku keterlaluan." Ucap Lucas.

"Tidak apa, terimakasih. Aku janji akan memperbaiki hubunganku dengan Jongin dan Sehun," janji Chanyeol mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Lucas.

"Chan, ayo makan." Panggil Baekhyun meminta keduanya datang.

●○●○●

"Eomma," panggil Haechan dari lantai atas.

"Kenapa Haechan-a?" tanya Jongin tanpa memalingkan pandangan dari tvnya.

"Kapan hyung pulang?" tanyanya ikut duduk di sofa dengan Jongin.

"Kau merindukan hyungmu?" Jongin mengusap lembut kepala Haechan.

Let's be Happier, (끝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang