Mark - Lucas hyung

2.7K 231 16
                                    

Brak!

"Mark kenapa tiba-tiba berhenti?" tanya Lucas yang menabrak Mark di depannya.

"Hyung! Buku PR ketinggalan," jawab Mark mengeluarkan semua isi tasnya di luar kelas.

Lucas ikut mengacak-acak isi tas Mark mencari buku PR Mark. "Mark, astaga. Sudah mau masuk sekarang. Berdoa saja Suho seonsaengnim punya mood yang baik hari ini."

Mark mengangguk mengiyakan semoga dia baik-baik saja hari ini.

"Buka pekerjaan rumah kalian sekarang. Yang tidak mengerjakan atau tidak membawa buku dengan alasan apapun, maju ke depan sekarang!" perintah Suho membuat Mark yang duduk di belakang bergidik ngeri.

Mark beradu tatapan dengan Lucas yang duduk di sebelahnya. "Hyung," panggil Mark.

Lucas menahan tawanya melihat ekspresi panik Mark. "Maju sana,"

Mark berdiri malas maju ke depan kelas dengan langkah kecil. "Kalian berdua. Langsung pergi ke kamar mandi! Sikat semuanya sampai bersih!" perintah Suho langsung ketika Mark hampir sampai di depan.

Eh tapi.. berdua? Mark memutar pandangannya. Mencari teman sekelasnya yang juga tidak mengerjakan atau tidak membawa tugas. "Lucas hyung?" tanya Mark mengernyit karena Lucas sudah berdiri di belakangnya.

"Apa?" tanya Lucas.

"Hyung tidak-"

"Kalian adik kakak kan? Memang kompak. Sana! Kamar mandi yang di ujung lorong. Saya cek nanti!" usir Suho.

"Ne, Seonsaengnim." Jawab Mark Lucas kompak.

Keduanya berlari ke kamar mandi sambil tertawa cekikikan. "Hyung! Bukannya hyung bawa bukunya?" tanya Mark.

Lucas mengangguk sambil mengambil sikat di sudut kamar mandi. "Terus kenapa hyung malah kesini?" tanya Mark mulai membuka satu-persatu bilik kamar mandi.

"Menurutmu?" Lucas bertanya balik.

"Karena mau menemani aku kena hukuman," jawab Mark.

Lucas tertawa keras mendengar jawaban Mark. "Siapa bilang?" Lucas mencipratkan air ke kaos Mark.

"Hyung!" pekik Mark karena kaosnya basah.

"Nanti juga kering," sahut Lucas santai menyikat sudut sudut.

"Suho seonsaengnim moodnya sedang buruk. Pasti dia sedang marah-marah sekarang. Lebih baik kabur."

"Bohong~" ledek Mark.

"Terserah," kata Lucas. Menggulung celananya sampai ke atas lutut, Lucas mulai berseluncur duduk dari pintu kamar mandi sampai ujung.

Mark tertawa melihat tingkah hyungnya. Bisa-bisanya hyungnya bercanda saat menjalani hukuman.

"Hyung, jangan bercanda!" pekik Mark sambil tertawa melihat Lucas.

"Apa? Inikan sedang menyikat." Hm, iyasih. Lucas berseluncur sambil menggenggam sikat di depannya. Jadi mungkin, akan bersih?

Mark yang tidak bisa menahan tawanya memegang perutnya yang sakit. "Aduh! Appa bisa marah kalau tau hyung seperti ini." Kata Mark.

Lucas berdiri. Menghampiri Mark. Mengangkat celana Mark sampai ke atas lutut persis seperti dirinya.

"Ayo! Meluncur!" pekik Lucas mendorong Mark meluncur menabrak dinding.

Mark tidak henti-hentinya tertawa. Dia bahkan sudah lupa kenapa mereka berdua ada di kamar mandi sekarang.

"Ok! Kita balapan!" ajak Mark.

Lucas yang merasa tertantang menggulung lebih tinggi lagi celananya. "Ayo!" setuju Lucas.

Brak!

"Aduh!" Lucas yang berniat menghampiri Mark malah jatuh terpeleset karena lantainya yang licin.

"HUAHAHAAHA" tawa Mark benar-benar pecah sekarang. Untungnya, kamar mandi yang mereka bersihkan lumayan jauh dari kelas. Jarang siswa yang mau jauh-jauh datang ke kamar mandi ini. Jadi, mana mereka tau kalau ada 2 orang yang sedang main dengan bebas disini.

Lucas yang meng-aduh kesakitan menjadi ikut tertawa melihat Mark yang cekikikan. Dia senang adiknya itu tidak terlalu memikirkan hukuman mereka.

"Yak! Harusnya bantu aku!" kesal Lucas mengangkat tangannya meminta tolong pada Mark.

"Bagaimana mau menolong kalau hyung bikin aku sakit perut terus!" kata Mark berseluncur menghampiri Lucas. Tapi,

Duk!

"Aduh!"

"Aak!"

Mark malah menabrak Lucas karena tidak bisa mengerem. Ah, baru berapa detik suara tawa mereka berhenti. Tapi sekarang, kamar mandi itu sudah penuh tawa mereka berdua lagi.

Kring!!

"Mark! Bel Mark! Ayo cepat bilas!" Lucas terburu buru menyiramkan air ke seluruh sisi kamar mandi. Dan Mark yang mendorong airnya masuk ke saluran air.

Keduanya bersandar pada tembok depan kamar mandi. Terengah-engah. Lelah bekerja, atau lelah bercanda? Yang jelas mereka tiba-tiba tertawa bersama lagi sekarang.

"Ini rahasia kita," bisik Lucas pada Mark.

"Hahaha. Iya." Sahut Mark sambil tertawa.

Let's be Happier, (끝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang