🎭

2.3K 250 16
                                    

Sebenernya Mark itu punya kekuatan bisa baca pikiran orang lain, makanya dia tau. Gadeng boong 🙂

Selamat baca sampai tujuan,

●○●○●

"A-apa benar dia, ayah Lucas hyung?"

Yoona menggerakkan badannya tidak nyaman mendengar pertanyaan Mark. "Ayah Lucas hyung bagaimana?" tanya Yoona.

"Ayah Lucas kan Ayahmu juga, Sehun." Lanjut Yoona.

"Ah begitu ya." Sahut Mark tetap melanjutkan pijitannya.

"Apa ini enak?" tanya Mark dan diangguki Yoona.

"Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu Mark?"

"Tidak,"


"Coach-nim! Aku ke kamar mandi sebentar ya!" Izin Mark.

"Jangan lama-lama Mark. Pertandingan akan mulai!"

"Ne!" jawab Mark terburu-buru berlari ke kamar mandi.

Keluar dari kamar mandi, Mark melihat Jongin yang berdiri di lorong.

"App-!" ucapan Mark terpotong karena melihat Chanyeol di samping Jongin.

"Lucas sudah memiliki Sehun. Kau terlambat 16 tahun, Chanyeol." Jongin melepas pelan tangan Chanyeol yang menahannya. Lagi-lagi memaksa Lucas untuk tinggal bersamanya.

"Aku menyesal, Jongin. Kumohon. Biarkan dia tinggal denganku." Mohon Chanyeol.

"Kalau kau ingin tinggal dengannya, harusnya kau bertanggung jawab. Bukannya meninggalkan kami di depan klinik waktu itu." Balas Jongin dingin.

Chanyeol hanya diam mendengar balasan Jongin. Begitu juga Mark yang mendengar pembicaraan mereka tidak sengaja.

'Maksudnya?' pikir Mark.

"Dia masih anakku Jongin. Darah dagingku!"

Mark mematung di tempatnya. "Apa itu sebabnya Chanyeol ahjussi tiba-tiba datang?" Monolog Mark pelan.

"Apa pentingnya itu sekarang? Percuma Chan. Sudah aku bilang, itu 16 tahun lalu!"

"Bukankah harusnya kau berterima kasih karena Sehun membolehkan Lucas tinggal di tempatmu sebentar?" tanya Jongin.

"Pertandingannya akan mulai. Aku harus ke atas. Dan jangan buat hubungan kita rusak untuk kedua kalinya Chan. Aku sudah cukup sabar." Tegas Jongin berjalan meninggalkan Chanyeol di belakangnya.

"Mark! Kau selanjutnya!" panggil pelatih Mark menyusul Mark ke kamar mandi.

"Ne," jawab Mark.

Berjalan ke lapangan, Mark tidak bisa mengontrol pikirannya. Sudah jelas sekarang, pikirnya.

'Aku mengerti kenapa tiba-tiba Chanyeol ahjussi masuk ke dalam keluarga kami.' Pikir Mark dan baru sadar ketika bola bisbol mengarah kepadanya.




"Lucas? Dimana Mark?" tanya Jongin melihat Lucas yang pulang sendirian.

"Eh? Tadi dia bilang mau pulang duluan, Appa. Karena aku latihan basket." Jawab Lucas sama bingungnya.

"Coba ditelepon." pinta Jongin pada Lucas.

Lucas menelepon Mark berulang kali dengan ponselnya namun tidak diangkat satu kali pun. Membuat Jongin panik bukan main.

Let's be Happier, (끝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang