🌱

2.2K 251 24
                                    

Mulai dari sini, alur waktunya mulai ngebut sama point of view nya bolak balik sama waktu tiap kejadiannya deket. Oghey?

Happy reading,
--

Krak!

Semua tatapan tertuju pada Chanyeol yang baru saja dimasukkan ke dalam sel. 1 dari 5 orang yang sudah lebih dulu ada di dalam maju ke depan berhadapan dengan Chanyeol.

Chanyeol menunduk. Bukan menunduk takut. Tapi menunduk memikirkan Baekhyun. Memikirkan Lucas. Memikirkan hal-hal yang baru disesalinya sekarang.

Ah, dia tidak pernah membayangkan akan tinggal di balik jeruji besi.

"Hei. Apa kau tidak menyapa kami?" tanya orang yang tadi mendekati Chanyeol.

Chanyeol seketika mengangkat kepalanya. "Annyeonghaseyo," ucapnya lemas.

Kibum, orang yang meminta Chanyeol menyapanya menepuk nepuk pundak Chanyeol. "Apa begitu caramu menyapa seniormu?" tanya Kibum.

Chanyeol yang merasa gerah menghempas tangan Kibum yang masih ada di pundaknya. "Aku masuk kesini dengan rasa menyesal. Jadi tolong, jangan ganggu hukumanku karena senioritas kalian." Tegas Chanyeol membawa barangnya ke salah satu loker di dalam lapas yang akan dia tinggali.

"Pftt- Hahaha." Semua orang di dalam lapas tertawa. Chanyeol memutar pandangannya melihat satu persatu orang di dalam lapasnya.

Kini bukan Kibum yang tadi menyambut Chanyeol datang ke hadapannya. Tapi sepertinya pemimpin lapas ini? "Maaf kalau Kibum membuatmu merasa terintimidasi. Dia memang suka bercanda." Katanya ramah.

"Aku Jung Yunho. Terserah panggil apa." Ucapnya menjabat tangan Chanyeol.

Chanyeol mengernyit. Lalu kenapa kalau dia Jung Yunho? Pikir Chanyeol. "Kalau kau datang dengan rasa menyesal, sepertinya kau beruntung masuk ke sel kami. Ah, masuk penjara memang bukan keberuntungan. Tapi anggap saja kau beruntung karena satu sel dengan kami, orang-orang yang sudah menyesali perbuatannya disini."

Chanyeol masih mengernyit tidak mengerti. "Artinya, kami bisa membantumu lebih menyesali perbuatanmu dibanding satu sel dengan orang-orang brengsek di sebelah." Sahut Jungmo yang duduk bersandar sambil membaca bukunya.

Buak!

"Apa orang yang pernah memperkosa sepertimu bukan orang brengsek?" tanya Jiyong yang melempar bantal ke arah Jungmo.

Jungmo merubah posisi bacanya. "Setidaknya aku sudah sadar dan menyesali itu kan," katanya memberi cengiran polosnya.

"Sudah. Sudah. Intinya jangan sungkan meminta bantuan kami. Semoga kau nyaman,"

"Terimakasih, mohon bantuannya untuk menyadarkan diriku sendiri. Maaf karena berprasangka buruk tadi." Chanyeol membungkukkan badannya.

"Ne," jawab semuanya serentak.

-

-

"Dad, apa Chanyeol ahjussi sekarang di penjara?" tanya Haechan di perjalanan berangkat sekolahnya bersama Sehun dan Mark.

"Iya," jawab Sehun singkat.

"Apa Chanyeol ahjussi akan baik-baik saja? Bagaimana jika orang-orang jahat disana memukuli Chanyeol ahjussi seperti di dalam drama?" tanyanya penasaran.

Mark melirik malas pada Haechan. "Apa kau sedang mengkhawatirkannya sekarang?"

"Bukan begitu hyung, hanya saja, tiba-tiba—"

"Daddy jamin Chanyeol ahjussi baik-baik saja sekarang. Bahkan sepertinya sudah merasa sangat bersalah di dalam sana." Potong Sehun.

"Itu tidak menjawab rasa penasaranku, Daddy Oh Sehun." Ucap Haechan.

Let's be Happier, (끝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang