yang ngedit...
hem... owgheeyy.
.
.
.
.
Biduan mentereng berlilit selendang bulu beludru fanta itu melipat kaki tinggi, "Huh! Malam ini kita kekurangan pengunjung lagi?"
Im Haeri, jalang wanita yang sudah 10 tahun menggeluti bidang kotor ini menggunjing sinis. Senior dari segala senior.
Abu rokok menyala dijentik arogan ke asbak. "Yaah harusnya kita dapat tip dan sedang bersenang-senang di kamar. Tapi kalian lihatlah kelakuan brengsek itu. Dia menggeser pamor tempat ini karena kasus sialnya di tivi. Ck, masih punya muka buat duduk disini dia."
Perkumpulan penghibur itu membagi keluh kesah, tepatnya memiliki satu musuh yang sama sekarang.
Vincent.
Kecuali satu orang, si perempuan manis yang tidak memihak di sisi manapun.
Menjengit geram, "Kalau ngomongin orang sebaiknya langsung di depan dong, ahjumma."
Haeri tersulut, menggebrak meja bringas, "Apa katamu? Ahjumma?!" Panas hatinya selayak dibakar, "Hei, kau kira dirimu siapa?!"
Tidak menghiraukan racau Haeri si--julid berlipstik tebal, pelacur berkostum dres pink pastel selutut itu menghampiri Vincent yang duduk merenung di depan meja bartender lengkap dengan gelas bir tertata tinggi seperti menara.
"Daebak! Oppa! Kau bisa bikin long extra shoots dari gelas-gelas bir itu um?" Dia menggait akrab pundak Vincent lalu duduk di sebelahnya.
Taehyung terperangah dalam lamunan kosong, mengisi waktunya ketika tidak ada tamu dia akan mencoba berbagai hal baru. "Oh. Sena-ah? Mau coba segelas?"
Senang hati menerima racikan bir itu, Sena meneguk perpaduan vodka dan wine dari cuka apel. Terasa manis asam segar di awal lalu berganti pahit di pangkal lidah. Cita rasa bir yang melambangkan patah hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY OR BABY | k.v
Acak{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.} Kejadian yang bermula dari salah pesan pelacur di bar. Jeon Jeongguk si pria panas yang sudah lama mengidamkan Vincent, si jalang manis dan kema...