Your Eyes Tell

5.2K 620 121
                                    





Ini kali kedua Jeon Jeongguk membawa pulang laki-laki sehat jasmani, waras dan juga bertubuh kekar. Usai kejadian nekat dan rencana bodoh yang gagal maning saat menampung Hoseok pulang waktu itu, momen yang tercipta hanya kenangan buruk.

Kursi mobil berubah jamuran karena sisa muntah, dan seat-belt pun sobek. Perabot mobil rusak tanpa diduga. Seminggu lebih Jeongguk enggan menaiki lagi mobil bekas duduk Hoseok.

Siapa yang kewalahan dibuat? Kim Namjoon, supir pribadi 24/7 hak paten milik keluarga Jeon. Saking on-time, jasa Namjoon melayani nyaris setara dengan klinik rumah sakit 24 jam.

Dia layak dapat penghargaan, mungkin. Atas gelar supir yang merangkap pembantu paling terbaik.

Naas, kejadian pahit itu terulang kembali.

Jeongguk membawa pulang Vincent,-- ataukah Taehyung di keadaan tertidur dalam posisi mabuk berat.

Dipikir-pikir, anak ini yang berbuat salah duluan. Wajar saja dia dapat ganjaran. Untuk apa membantunya? Playing victim, begitu?

"Hei, kenapa waktu tidur pun kau masih seksi?" komentar Jeongguk, fokus pada sajian --eh maksudnya Taehyung yang tidur menggelung di kursi penumpang.

Jeongguk cengar-cengir sendiri sambil menyetir. Kabar baik, dia sudah sukses melewati 5 tol yang ramai pengendara. Sekarang jalan mobilnya ada di belokan gang melintasi pemakaman tak terurus sebelum tiba di mansionnya.

Sepi sampai tidak ada siapapun yang akan mengatainya idiot efek bicara sendiri.

"Aduh, kau pikir jantungku akan berdebar kalau maju-majuin bibirmu kayak gitu?" cengir Jeon kian jadi, makin kurang ajarnya dia memelintir bibir Taehyung. Jangan salah tafsir. Ini bukan bentuk kekerasan. Ini ungkapan gemasnya.

"Gila apa bulu mata dia emang selentik ini? Biniku di rumah aja kudu pake bulu mata palsu kalo kemana-mana." kagum Jeongguk. Kegirangannya setara bak bocah yang baru mendapat mainan robot baru.

Intinya, dia cukup senang hari ini.

Setidaknya bakal ada orang,-- yang menemani dan beradu debat untuk mengisi kekosongan di saat istrinya sibuk bepergian ke luar negri.

Ini bukan sekali dua kali, sudah terlampau sering Eunha meninggalkannya untuk bersama pria lain.

Mengacuhkan kehadiran Jeongguk dan tidak menghargainya sebagai sosok suami.

Tidak ada yang dapat dibela. Toh, sewaktu Eunha sakit perut hampir mati pun karena usus buntu sang suami beralasan lembur untuk menikmati sodomi dengan jalang lain.

Yeah, mereka sama saja.

Klaksonnya tidak sengaja tertekan saking kaget menjumpai siluet di depan. Dikiranya hantu penunggu kubur yang muncul di hadap kap mobil, wah nyatanya---

"Sialan, ada orang lagi nyodok di pinggir jalan kuburan? Gak modal apa gimana tuh?" kernyit Jeongguk mencibir.

"Heh apaan banget sih malah disuguhin liat hal norak begini. Ck, kalo bukan jalan nuju rumahku pasti udah kulindes mereka. Bukan main deh."

TIINNN TINNNNN !!!

Jeongguk memencet bar-bar klakson secara beruntun, menunjukkan betapa frustasi dan tidak sukanya dia. Saking bisingnya, aktivitas panas itu terhenti.

Sekedar info, penglihatan Jeongguk nyatanya fitnah. Tidak ada yang sedang sodokan, efek angle dan minim pencahayaan seseorang yang tengah berjongkok mengecek rantai motor dan yang satu berdiri membuat mata jadi terlihat bak reka adegan dewasa.

DADDY OR BABY | k.vTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang