{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.}
Kejadian yang bermula dari salah pesan pelacur di bar.
Jeon Jeongguk si pria panas yang sudah lama mengidamkan Vincent, si jalang manis dan kema...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
weh, pahanya JK semakin aktif ya bund.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Katanya menjadi direktur suatu perusahaan hidup pastilah puas seperti dikipasi bidadari Surga. Tidak tau namanya kekuatiran. Tinggal goyang kaki sedikit, uang mengalir. Sekali bernafas sebentar, cewek ngantri. Sesaat menoleh, orang akan menghormatimu bagai Raja.
Termasuk cinta. Mereka mudah datang kapan saja karena uang.
Namun, semua pernyataan itu dibantah telak oleh seseorang. Semakin gencar usahanya mendekat, dia juga kian jauh.
Mantapnya, dia ditolak berkali-kali penghibur malam di kedai retro Gangnam.
Sebenarnya apa yang dicari Jeongguk?
Jalang slut yang binal bukan main dan suka memanjakan batangnya?
Si cantik menggemaskan yang menurut dan tunduk padanya? Selalu memanggil master dan minta diisikan kemaluan setiap berjumpa?
Tidak.
Jeongguk ingin menyelami lelaki itu. Menyelami seorang pria berwajah bapak-bapak dan kekar itu.
Sosok yang mati rasa terhadap cinta. Sekali lihat, Jeongguk paham Taehyung itu mengidap penyakit Philophobia. Hanya tubuhnya yang bereaksi ketika melakukan seks. Namun jauh di dalam hati, ada ketidakinginan besar dalam membalut cinta.
Sama persis.
Karena, Jeongguk juga pengidap Philophobia.
.
.
.
"Beh bau-baunya kalah saing lagi?" celetuk lelaki depan konsole game. Tidak beralih untuk melirik sohibnya yang loyo bak kena topan. Kulitnya putih, jarang kena cium matahari sih.