Devil With Bunny Smile

8.3K 795 62
                                        

......


......

"Hoseok, kau senggang? Mau temani aku keluar cari angin?"

Lelaki jangkung itu terperanjat, niatnya mau tidur diurungkan. Mana meeting project tadi siang membuat otaknya berasap.

Agak kaget. Ini baru jam 7. Taehyung jarang di rumah pukul segini. Bukan berarti dia berandal, Hoseok mengerti Taehyung disebut anak malam karena tuntutan kerja.

"Loh? Nggak kerja hari ini? Shift hotelmu gimana?"

Taehyung menggeleng kecut, "Membolos sehari, Seok. Udah lama nggak dibonceng sama Rollando. Yuk cabut."

Rollando, nama kesayangan vespa antik punya Hoseok. Sejak awal bertemu, Rollando mencuri atensinya.

Btw, Taehyung main rahasia-rahasiaan dengan Hoseok. Teman kamar asramanya 6 tahun lalu.

Sekira yang Hoseok mengerti, Taehyung bekerja sebagai resepsionis hotel shit malam atau subuh.

Hoseok tidak pernah tau-menau prahara Vincent.

Enggan mengakui Vincent di depan publik. Apalagi Hoseok.

Vincent itu bagai mimpi buruk yang harus ia lalui setiap hari.

Dan tidak apa meski hanya semalam inilah dia mampu melewati hari sebagai Taehyung.

Tidak peduli ocehan murka bosnya di klub, dia kepalang menonaktifkan ponsel.

"Makanlah uang itu. Kau pun sama saja. Lonte sok bahas harga diri."

Masih jelas di ingatan bagaimana orang berdarah biru itu memerlakukannya kelewat kejam.

Menghinanya habis-habisan, mencaci dan juga melihatnya seperti binatang.

"Hey, bagaimana? Rollando hebat kan malam ini?" seru Hoseok di selah helm bulatnya, menengok Taehyung di kursi penumpang.

"Hah? Kau bilang apa? Enggak kedengeran."

"Rollando! Dia hebat kan!" ulang Hoseok berteriak yang dibalas pekikan tak paham dari belakang.

Pada akhirnya, pembicaraan mereka di motor tetap tidak nyambung. Yang satu ngomong apa, disitu jawab apa. Hadeh! Capek deh!

Hoseok paham suasana hati Taehyung pasti sedang tidak bagus. Dari tadi, sobatnya melamun diiring tatap sendu.

Ketika Rollando melewati tepi jalan sungai Han, Hoseok memperlambat motor. Menilik belakang, "Teriaklah sepuasnya. Apapun. Keluarin unek-unekmu gih."

"Eoh? Kau gila? Disini banyak orang. Bakal ditimpuk orang kita."

"Haha nggak perlu turun. Kubawa kita muter-muter keliling. Jadi teriaknya sambil di atas Rollando aja."

"Eh?.. jangan lah. Entar kupingmu yang sakit denger aku teriak."

Hoseok cekikikan geli, mengengkol vespanya. "Ayo cepet dah keburu bensin abis."

Taehyung tersenyum simpul. Bersama Hoseok terasa hangat dan menenangkan.

Perasaannya membaik usai berteriak tidak jelas. Memang, meski hadiah tenggorokan sakit dan kering namun trik ini berhasil mengusir kadar stresnya.

.

.

.

Jungkook menghela nafas panjang seiring perjalanan pulang. Menyetel musik keras-keras di mobil sebagai pelipur lara.

Pulang? Dia sebetulnya malas untuk kembali ke huniannya. Apalagi harus bertemu istri menjengkelkannya di rumah.

Betul ia membenci sosok yang tinggal seatap lebih dari 10 tahun?

DADDY OR BABY | k.vTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang