{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.}
Kejadian yang bermula dari salah pesan pelacur di bar.
Jeon Jeongguk si pria panas yang sudah lama mengidamkan Vincent, si jalang manis dan kema...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
k-kok.. bayangannya bahenol?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
......
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aish, tempat ini sudah tutup."
Dua-duanya saling menghela napas berat, sekeras apa kiat Jeongguk menyogok penjaga gate kebun binatang itu dengan dollar tetap saja gerbangnya terlanjur dikunci.
"Salah siapa? Kubilang jam 7, kenapa kau malah datang 3 jam setelahnya?"
"Kenapa marah? Kau sendiri yang tadi bilang padaku belum telat."
Kan apa. Anak ini tidak peka. Dibilang begitu biar kesannya ala-ala pria pejantan romantis. Bukan malah ngelunjak dan besar kepala.
Apa boleh buat, dua tiket hangus melayang. Jeongguk tidak mempermasalahkan soal uang atau waktu yang terbuang. Sumpah, dia ridho.
Masalahnya, mereka mau melakukan apa jika festival ini tutup?
Jeongguk lihai masalah ranjang dan membuat anak, namun kelemahannya ialah berpacaran dan menyenangkan hati pasangan. Dia kurang suka hubungan bertele-tele dan rumit seperti cinta-cintaan anak ABG.
