"You looks so cute in that."
Aku memandang Rachel yang memperhatikanku dari kursi yang berada di dekat cermin besar kamar ini.
Well, dia sudah menungguku selama beberapa puluh menit, ehm, mungkin satu jam lebih, setelah aku mandi dan bersiap-siap.
"Do you like it?"
"It? I like you."
"Stop it! You make me think dirty."
"Really?"
"Yes, you do!"
Rachel tertawa dan bangkit dari posisi duduknya. Lalu tiba-tiba memelukku dari belakang dan memandang cermin yang menampilkan pantulanku yang berada dalam pelukannya.
"Kau sangat cantik, Julia."
Aku tersenyum dan memegang tangan Rachel yang melingkari perutku.
"And do you know that you are so handsome? More than any guys I've ever met."
"Yes, I do. Kau tidak perlu mengatakan hal itu." jawabnya dengan tersenyum lalu sedetik kemudian Rachel mengecup leher kananku yang terbuka.
"Aku suka aroma tubuhmu. You make me losing my mind."
"Ssshhh... Rachel... Hhhhhh... Kita akan terlambat menemui kakakmu...."
"Sebentar saja, Julia."
"Sshhh.... Hhhhh.... Rachel... Mmmmhhhh...."
Rachel terus saja menciumi leher dan tengkukku. Bahkan dia sekarang sudah mengulum bibirku dan meremas payudaraku.
Astaga! Aku jadi bingung, apakah Rachel memang selalu seperti ini? Aku rasa hasrat seksualnya sangat tinggi. Aku tidak pernah mengetahui bahwa perempuan juga bisa seperti ini.
"Mmmhhh... Rachel... Cukup... Hhhhh...."
Aku melepaskan pelukan dan juga pagutannya.
Rachel memandangku dengan pupil matanya yang berwarna hijau itu.
"Kau tidak ingin kakakmu menunggu dengan kesal, right?" ujarku dengan membetulkan kemejaku yang kancingnya sudah terbuka di bagian atas.
"Dia pasti akan mengerti."
Rachel kembali memelukku dan membenamkan wajahnya di dadaku.
Astaga! Anak ini benar-benar mesum!
"No... Hhhhh, Rachel..."
Aku mendorong kepala Rachel dari dadaku.
Aku menengadah dan menggelengkan kepalaku dengan terus menatap wajah Rachel yang terlihat kecewa. Aku menangkup wajah Rachel dengan kedua tanganku.
"Kau memintaku untuk menemanimu hari ini, maka aku akan mendampingimu. Dan aku tidak ingin semuanya kacau." ujarku dengan tegas.
Rachel menghela napas.
"Promise me that you'll give it tonight." Rengeknya seperti anak kecil.
Aku mengangguk.
"Kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan." Jawabku meyakinkannya.
Rachel memelukku erat dan membenamkan wajahnya pada leherku. Aku dapat merasakan Rachel menghirup napas dengan dalam dan panjang di sana.
Astaga! Aku bahkan tidak mengerti aroma apa yang dihirup Rachel dari tubuhku. Apakah aroma parfum melati yang selalu kugunakan?
"Do you like jasmine?" tanyaku masih dalam pelukannya. Mencoba menerka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Lotus
Romance°°° ••• COMPLETED ••• °°° "Your daughter belongs with me, Sir." ======================================= Apa jadinya jika seorang gadis straight jatuh hati dan menjadi seorang lesbian karena sikap manis, nakal, dan misterius teman sekamarnya yang ter...