"Are you okay?" Rachel berjalan mendekatiku.
"Sesuatu berjalan di dalam diriku."
Aku merasakan sesuatu yang tidak nyaman. Rasanya sungguh aneh. Benar, sesuatu itu seperti ikut bergerak di dalam sana jika aku bergerak sedikit saja.Rachel tersenyum dan mencium bibirku sekilas.
"I'm sure that you knew it." Jawab Rachel dengan tersenyum dan menarik selimut yang masih menutupi tubuhku.
Rachel mengecup bahuku dan meraba pahaku. Sedetik kemudian dia menatapku dan membuka pahaku. Pandangannya tertuju ke bawah sana dan Rachel menggigit bibir bawahnya.
"Ssshhh.... Aahhh..."
Ada sensasi geli yang menerpa vaginaku saat Rachel menarik benda itu keluar. Ini tidak seperti vibrator, dan tentu saja bukan dildo karena ukurannya kecil.
"Here, your new little friend."
Rachel mengangkat benda itu dengan jarinya dan menunjukkannya padaku. Sesuai dugaanku, itu adalah jiggle ball. Tapi tunggu dulu, kenapa warnanya bukan hitam? Seingatku, benda-benda milik Rachel semua berwarna hitam. Tapi jiggle ball ini berwarna ungu, sangat lucu dan menggemaskan.
"Do you like it?" Rachel meletakkan benda lucu itu di atas perutku.
"Uh, aku rasa kau tahu jawabanku." Jawabku seraya mengambil jiggle ball itu.
"But... Do you change your toys? Aku tidak melihat teman-teman hitammu." Sambungku sambil memandang wajahnya yang berada beberapa inchi di depan wajahku.
Rachel tertawa kecil.
"I know that you're scare of 'em." Jawabnya singkat.
Apa katanya? Apakah Rachel benar-benar mengingat segala detail kejadian saat kami pertama kali bertemu dulu? Astaga!
"Well, we gonna enjoy this vacation. I choose this place because you love the nature. Is it suit for you?" tanya Rachel sambil memandang ke arah kaca jendela yang menampilkan view pepohonan rimbun di tepi danau.
"Even it's too much. I love this place..." jawabku.
Rachel memandangku lagi.
"And I love you." Sambungku sambil memeluknya.
Sungguh, aku sangat menyukai Rachel. Tidak, aku bahkan mencintainya. Entah kenapa aku merasa sangat nyaman ketika berada di dekatnya. Aku bahkan tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya saat bersama mantan pacarku dulu, I mean, mereka adalah laki-laki. Aku jadi penasaran, apakah jika bersama perempuan memang akan terasa senyaman ini? Atau apakah karena ini adalah Rachel? Aku tidak yakin. I just know that she can make me feel the real of feeling, what is love, and what is relationship.
* * *
Rachel's POVAku terbangun saat mendengar suara burung yang begitu nyaring menembus telingaku. Ah, sudah pagi. Aku melirik ke sisi kiri tubuhku. Julia tidur dengan sangat pulas dalam pelukanku. Pasti dia sangat kelelahan. Aku jadi kasihan pada Julia karena mengingat bagaimana aksiku semalam padanya. Aku juga khawatir dia akan merasakan sakit dan nyeri hingga nanti ketika dia bangun.
Aku mengecup keningnya. Julia tidak merespons sama sekali. Benar, dia sepertinya sangat kelelahan. Baiklah, aku akan membiarkannya tidur dan membuatkan sarapan sehat untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Lotus
Romance°°° ••• COMPLETED ••• °°° "Your daughter belongs with me, Sir." ======================================= Apa jadinya jika seorang gadis straight jatuh hati dan menjadi seorang lesbian karena sikap manis, nakal, dan misterius teman sekamarnya yang ter...