Julia benar-benar sempurna. Miliknya benar-benar bersih, tanpa rambut dan sangat mungil. Warnanya kemerahan dan sudah sangat basah, padahal aku belum benar-benar menjelajahinya, aku baru berkenalan dengan beranda permukaannya saja. Aku memandang wajah Julia, benar-benar tidak ada perlawanan dan hanya ada raut pasrah dengan mata yang masih menampilkan sorot 'takluk' tanpa berontak, sementara bibirnya setengah terbuka. Aku duduk sejenak memperhatikan Julia, aku ingin melihat reaksinya. Tubuhnya mulai menggeliat dan ujung kaki kirinya menyentuh pahaku. Aku tersenyum melihat responnya. Aku mengelus betisnya dan mengecupnya sekilas sebelum akhirnya aku bangun dan berdiri di samping ranjang. Aku dapat melihat Julia yang terkejut karena melihatku beranjak dari ranjang. Dia memandangku dengan kecewa dan sedikit heran, I guess.
"Gotcha!!!", sorakku dalam hati. Aku akan membuat Julia memintanya duluan. Aku tidak akan memulainya dan membiarkan Julia yang memohon dengan tubuh seksinya itu.
Aku kemudian berjalan menuju pintu kaca yang berada di teras kamar untuk menutup gorden. Sekilas aku melirik Julia, dan benar saja, wajahnya benar-benar menyiratkan kekecewaan. Aku benar-benar puas melihat reaksinya. Sejenak kemudian setelah aku mengunci seluruh pintu dan menutup gorden, aku kembali ke tepi ranjang, berdiri dan masih memandangi Julia. Damn!! Sekarang aku yang benar-benar menginginkannya. Tubuh mungilnya yang tergulai lemah tanpa penutup itu membuat pertahananku hampir goyah. Tapi aku masih bisa mengontrol diriku. Aku terus memandang Julia dengan sedikit senyuman. Aku mengelus pipinya dan memegang dagunya sebentar. Kualihkan jari tanganku dan mengusap bibir bawahnya. Aku membungkukkan badanku dan mendekatkan wajahku padanya. Julia memejamkan matanya dan bibirnya seolah telah siap menyambutku. Aku tersenyum dan tetap menjaga jarak bibirku dengannya hanya beberapa inci saja. Sepertinya Julia menyadari ada yang aneh dan dia kembali membuka matanya. Napasnya tersengal dan wajahnya memerah. Aku semakin senang melihat reaksinya. Aku bangkit lagi dan berjalan menjauhi ranjang, menuju saklar lampu utama yang berada di dekat pintu kamar.
Clack !
Seketika kamar menjadi gelap namun masih ada sedikit penerangan yang terpantul dari lampu yang berada di luar asrama. Aku berbalik dan melihat Julia sedang memandangku. Payudaranya naik turun seiring dengan napasnya yang masih sedikit tersengal. Dia tidak mengatakan apapun, meskipun matanya tidak dapat berbohong bahwa dia menginginkannya. Harga dirinya tinggi juga. Baiklah aku akan sedikit memberinya celah.
Aku kembali mendekati ranjang dan berdiri di sampingnya. Aku meraba perutnya dan turun ke pahanya. Aku sengaja melewati vaginanya. Aku meremas kecil paha dalam Julia, sementara mataku terus mengawasi wajahnya. Julia menggigit bibir bawahnya dan tangannya mulai tak tenang. Napasnya kembali berat dan matanya menatapku dengan sayu. Aku menghentikan sentuhanku dan menyalakan lampu tidur. Julia masih tidak mengatakan apapun. Aku masih bisa bersabar. Lalu aku duduk di samping Julia, memandangnya dengan tersenyum.
"Kau ingin tidur?" tanyaku memancing.
Julia hanya diam tanpa menjawab.
"I know that you need a rest. Aku akan menemanimu tidur di sini." ujarku lagi sambil berpura-pura mengambil posisi berbaring dan membelakanginya. Aku sengaja menyentuh sekilas permukaan vaginanya dengan tangan kiriku dan kemudian membenarkan posisiku. Aku dapat merasakan bahwa Julia terkejut dan memandangku.
Hening sejenak. Hingga,
"Rachel... I don't want to get sleep." ujar Julia dengan lirih.
Aku tersenyum dan berbalik menghadapnya.
"So, what do you want right now?" aku terus memancingnya.
Julia tampak ragu dan mulutnya seperti akan mengatakan sesuatu.
"Hmmmm? Just tell me. I will do whatever that you need." aku terus menyerang pertahanannya dengan intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Lotus
Romance°°° ••• COMPLETED ••• °°° "Your daughter belongs with me, Sir." ======================================= Apa jadinya jika seorang gadis straight jatuh hati dan menjadi seorang lesbian karena sikap manis, nakal, dan misterius teman sekamarnya yang ter...