"Gue pulang!" ucap Sunghoon sambil menutup kembali pintu apartemennya.
Tak lama dari itu, terdengar langkah kaki mendekat kearah Sunghoon, dan tepat saat dia membalikan tubuh, Sunoo sudah bersiap memeluknya erat.
"Lama!" omel Sunoo, tangannya melingkar erat dipinggang Sunghoon, kakinya menginjak punggung kaki Sunghoon.
"Lepas, gue harus mandi dulu."
"Gak mau!"
Sunghoon mendengus, dia berusaha melepaskan tangan Sunoo dari pinggangnya, "Noo, lepas!"
"GAK MAU!" teriak Sunoo, "Kalau Sunoo bilang gak mau, ya gak mau!" lirihnya pelan, suara Sunoo terdengar bergetar, seperkian detik kemudian, Sunghoon bisa dengar isak tangis dari lelaki manis itu.
"Gue tadi habis beli kasur buat lo, maaf kalau lama." ucap Sunghoon, tangannya terulur mengusap lembut rambut Sunoo.
"Sunoo gak suka ditinggal sendirian."
"Hmm, maaf."
"Iya, udah Sunoo maafin kok."
"Kalau gitu lepas, gue harus mandi dulu, gerah, Noo."
Dengan sedikit tidak rela, Sunoo melepas pelukannya, memundurkan tubuhnya dan membiarkan Sunghoon bergerak bebas.
"Jangan halangin jalan dong, Noo." ucap Sunghoon, pasalnya kini Sunoo terus-terusan menghalangi jalannya.
Sunoo merentangkan kedua tangannya dengan ekspresi menggemaskan yang tentunya tak dibuat-buat, Sunoo
berkata, "Gendong!"Sunghoon melotot kaget, "Sunoo——"
"Gendong ihh!" rengek Sunoo, ekspresinya kembali terlihat seperti bayi yang merengek minta dibelikan balon, hampir menangis.
"Kak Sunghoon jahat! Sunoo nyesel deh punya wali kaya kak Sunghoon, kakak gak kaya walinya Jungwon!" dumel Sunoo lagi.
Hari sudah sore, otak Sunghoon sudah lelah digunakan seharian ini, dan bahkan ketika ia pulang pun, dia harus menghadapi seribu tingkah ajaib nan menyebalkan si anak telur Sunoo.
Tak mau menghabiskan waktu berlama-lama menolak keinginan Sunoo, Sunghoon melepas tasnya, menyimpannya disembarang tempat, lalu mendekat kearah Sunoo, menggendong tubuh mungil lelaki manis itu.
Jangan ditanya soal bagaimana ekspresi Sunoo sekarang, dia tersenyum manis, kakinya melingkar erat dipinggang Sunghoon, tangannya juga melingkar dengan rapih dileher Sunghoon.
"Mau kemana, cantik?" tanya Sunghoon, nada bicara terdengar agak kesal, tapi ekspresinya tetap saja datar.
"Kesana!" ucap Sunoo menunjuk ranjang milik Sunghoon.
Sunghoon mengangguk, lalu berjalan menuju ranjang sambil menggendong tubuh Sunoo yang untungnya tidak seberat itu. Sunghoon sedikit membungkuk, membiarkan Sunoo duduk dipinggir ranjang.
"Ini tangannya gak akan dilepas?" tanya Sunghoon menunjuk tangan Sunoo yang masih betah melingkar dilehernya.
Oh ayo lah, Sunghoon sudah lelah pulang dari kampus, ditambah harus menggendong Sunoo, juga kali ini Sunoo tidak mau melepaskan tangannya dari leher Sunghoon.
Sunoo menggeleng sambil tersenyum manis, terkesan sangat licik dimata Sunghoon, nakal sekali. Sunghoon hanya bisa menghela nafas berat, dia menaruh tangannya dipinggir tubuh Sunoo, seolah mengunci pergerakan tubuh lelaki manis itu.
Brukkkk
"BANGSAT!" umpat Sunghoon refleks, dia kaget karena tiba-tiba Sunoo menarik lehernya, membuat tubuh Sunghoon kehilangan keseimbangan dan ambruk meniban tubuh Sunoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Egg Boy | sungsun
General FictionSunghoon kaget sampe kejengkang pas lihat seorang lelaki manis keluar dari telur raksasa tanpa busana didalam kamarnya. [ terinspirasi dari webtoon "Eggnoid", penyampaian dan alur cerita sangat berbeda] warn : - bxb - homophobic lebih b...