[ WARN : lil bit mature. kalo ngga nyaman bisa skip sampe tanda '🐣🐣🐣' berikutnya yapp]
🐣🐣🐣
Mata cantik Sunoo mengerjap pelan, tubuhnya bergerak tak nyaman sebab ada sebuah tangan kekar yang melingkar erat dipinggang rampingnya. Sunoo mulai membuka mata, hal pertama yang ia lihat adalah dada bidang Jake. Dia mendongkak sedikit, melihat wajah tenang Jake yang masih tertidur pulas.
Rambut Jake terlihat berantakan, tapi wajahnya memancarkan aura kebahagiaan, dia pasti senang dan merasa lega karena sudah mendapatkan jatah yang seharusnya rutin ia terima.
Jemari lentik Sunoo meyentuh rahang tegas Jake, kemudian mengusapnya pelan dengan penuh kasih sayang. Bibir Sunoo terangkat membentuk lengkungan indah, ia tersenyum. Namun kemudian, Sunoo kembali kepada dunianya.
"Ya ampun!" pekik Sunoo dengan suara super pelan agar Jake tidak bangun dari tidurnya, "Kak Sunghoon gimana?!"
Mata Sunoo menjelajahi isi ruangan apartemen Jake, dia melihat jam dinding yang berada disana, sekarang sudah pukul 9 malam. Tentu saja, Sunghoon seharusnya sudah pulang sejak 2 jam yang lalu.
Sunoo panik bukan main, dia melepas pelan tangan Jake yang memeluknya dan berusaha untuk bangkit, tapi sungguh kaki Sunoo seperti sudah hilang rasa. Bagian bawahnya terasa sakit bukan main sampai-sampai Sunoo meneteskan air mata.
Ia harus pulang, bagaimanapun keadaannya tetap saja Sunoo harus kembali kepada Sunghoon. Sunoo tau pasti lelaki tampan itu tengah mencarinya kemana-mana, Sunoo sebenarnya tidak berniat untuk membuat Sunghoon khawatir.
"Jake bangun." ucap Sunoo sambil menepuk-tepuk pipi Jake pelan.
"Ehmm, kenapa?" tanya Jake, matanya masih terpejam, "Kamu mau lagi? Aku lelah, biarin tubuhku istirahat dulu, nanti dini hari kita lan——"
"Bukan!" jawab Sunoo, pipinya merona merah mendengar ucapan polos Jake, mengapa sih dominan itu tidak pernah bisa memfilter ucapannya?!
"Aku harus pulang." ucap Sunoo.
Akhirnya Jake membuka mata, lelaki itu menatap tegas Sunoo yang masih berada disampingnya. Jake menghela nafas berat, lalu berkata, "Kamu yakin? Disini saja dulu."
"Kak Sunghoon pasti khawatir."
Jake memutar bola matanya malas, "Bisa jalan?"
Sunoo menggigit bibir bawahnya, kemudian menggelengkan kepalanya dengan malu-malu, "Ngga, sakit banget Jake! Hikss, gara-gara kamu pasti!"
Bukannya menenangkan si manis yang tengah menangis, Jake justru malah tertawa kecil, "Gimana adikku sudah semakin besar bukan?"
Sunoo melotot, ia menarik rambut Jake dengan tenaga super, "KALO MAU NGOMONG PAKE FILTER DONG!"
"Awww, sakit sayang lepass." rengek Jake, rambutnya berasa akan rontok semua, jambakan Sunoo sangat sakit bukan main.
"Sekarang gimana dong?" tanya Sunoo, ia mengerucutkan bibirnya lucu.
Sungguh, Sunoo benar-benar terlihat menggemaskan sekarang. Hidungnya memerah, bibirnya masih bengkak sebab ulah Jake sedari tadi, matanya sedikit sembab, dan pipinya merona merah karena menahan malu.
Cupp
Jake mengecup pipi Sunoo, kemudian memeluk omeganya dengan penuh kasih sayang, "Yakin mau pulang, hmm?"
Sunoo mengangguk lemah, "Sunoo gak mau bikin kak Sunghoon khawatir."
Jake pun mengangguk paham, "Coba lihat ini." ucap Jake setelah menjauhkan tubuhnya dari tubuh Sunoo dan mengambil ponsel yang sedari tadi berada dimeja dekat ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Egg Boy | sungsun
Fiction généraleSunghoon kaget sampe kejengkang pas lihat seorang lelaki manis keluar dari telur raksasa tanpa busana didalam kamarnya. [ terinspirasi dari webtoon "Eggnoid", penyampaian dan alur cerita sangat berbeda] warn : - bxb - homophobic lebih b...