Prolog

8.5K 518 71
                                    

Suasana pagi ini begitu sejuk dengan langit sebiru air laut, burung-burung yang berkicaun diranting pohon dan kendaraan beroda dua maupun empat sudah berlalu lalang di jalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana pagi ini begitu sejuk dengan langit sebiru air laut, burung-burung yang berkicaun diranting pohon dan kendaraan beroda dua maupun empat sudah berlalu lalang di jalanan. Para pejalan kaki pun ikut memadati jalanan hari ini, toko-toko yang buka di pinggir jalan pun sudah dipenuhi oleh para pelanggan.

Sama seperti sekolah menengah atas Treasure yang mulai di datangi oleh para murid namun, hari yang cerah ini tidak dianggap cerah oleh seorang gadis cantik berambut sebahu itu.

Wajahnya yang datar dan ucapannya yang pedas tidak membuat pemuda yang ada di depannya lengah, bahkan rasanya ia sudah bosan hanya untuk sekedar menegur saja. "Cepat pergi ke lapangan dan lari selama tiga puluh menit!"

Pemuda itu terkekeh dan melanjutkan menghisap rokoknya didepan wakil ketua OSIS, bodo amat dengan jabatan gadis itu.

"Apa kau tuli? Cepat laksanakan, sebelum aku memberi tahu ketua!" kesal Ryujin, pasalnya pemuda bername tag Choi Hyunsuk itu selalu mengabaikan perintahnya.

Hyunsuk mengepulkan asap rokok itu kemudian, membuangnya secara asal dan tak lupa dia menginjaknya agar tidak menyala. "Lo berani merintahin gue dan ngancem gue, emangnya lo itu siapa? Cuman wakil ketos aja belagu."

Inilah satu dari seribu alasan kenapa Ryujin ingin sekali mengundurkan diri dari jabatannya, menghadapi siswa semacam Hyunsuk tidaklah mudah. Rasanya sangatlah mustahil jika seorang Choi Hyunsuk tidak membuat onar, contohnya seperti sekarang. Masih pagi begini pemuda itu kepergok merokok digudang.

Ryujin menghela napasnya pasrah, merasa sudah lelah untuk menghadapi Hyunsuk. Ditambah kini gadis itu tengah datang bulan dan disaat seperti ini Ryujin sangat malas untuk melakukan apapun, apalagi harus beradu mulut dengan Hyunsuk. "Terseah, aku tidak peduli dengan apa yang akan kamu lakukan. Tapi ingat, jangan melibatkan ku."

Gadis berambut sebahu itu pergi begitu saja, meninggalkan Hyunsuk yang berdecih. "Cih, yang bener aja halmeoni milih gadis galak kayak dia."





Pelajaran kedua adalah olahraga satu-satunya pelajaran yang sangat Ryujin benci, bukan tanpa alasan menurutnya berolahraga itu melelahkan dan tidak membuat tubuhnya sehat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pelajaran kedua adalah olahraga satu-satunya pelajaran yang sangat Ryujin benci, bukan tanpa alasan menurutnya berolahraga itu melelahkan dan tidak membuat tubuhnya sehat. Ryujin sangat sensitif dengan hal berbau kelelahan.

Dijodohin Wakil Ketos < Choi Hyunsuk & Shin Ryujin > ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang