Takdir memang misteri. Manusia hanya bisa mengira dan menduga ke mana takdir atas pilihan hidupnya bergulir.Sama halnya sepertiku yang mengira bahwa takdir akan memisahkan kami berdua namun, nyatanya Tuhan mengizinkan dan merestui kita untuk bersama.
Dua tahun berlalu aku menjalani hidupku dengan damai dan harmonis serta mendapatkan banyak cinta darinya yang tak sedikit pun berkurang, kali ini berbeda karena ada malaikat kecil kami yang sudah hidup selama satu tahun.
"Hyunjin-ah, sini biar ayah gendong," ujar Hyunsuk yang kemudian menggendong putra kesayangannya itu.
Ting~
Tong~
"Biar aku yang buka," ujarku dengan segera membuka pintu apartement.
Aku tak mengatakan apapun kepada gerangan yang ada didepanku ini, sekelebat kenangan dulu yang ingin aku lupakan terputar begitu saja.
"Sayang, siapa yang datang?" tanya Hyunsuk dengan kakinya yang melangkah mendekati sang istri.
Sama halnya sepertiku, Hyunsuk pun hanya bisa diam tak berkutik melihat Jiwon yang tiba-tiba datang.
Aku tersadar dan mulai mempersilahkan dirinya untuk masuk namun, dia menolaknya.
"Tidak usah, aku hanya ingin memberikan undangan ini untuk kalian," katanya sembari memberikan undangan berwarna golden itu kepadaku dan tanpa ragu aku mengambilnya. "Aku akan menikah, aku harap kalian bisa datang."
Dalam hati aku berucap syukur, aku pikir gadis ini datang untuk mempermasalahkan peristiwa yang sudah berlalu.
Aku mengangguk sembari tersenyum kecil. "Tentu saja, aku akan datang."
"Dan aku minta maaf kepada kalian, karena dulu aku egois dan tidak mau mengerti dengan perasaan orang lain," ucapnya tiba-tiba yang membuatku dan Hyunsuk saling berpandangan satu sama lain.
"Tidak apa-apa, itu sudah berlalu. Jadikan saja itu pelajaran untuk kita dan ambil hikmahnya," kataku sembari menepuk pelan pundak Jiwon.
"Kalau begitu aku pergi, jangan lupa datang."
Cinta adalah suatu emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akibat faktor pembentuknya. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang.
Jatuh hati tidak bisa memilih. Tuhan memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi. Bahagia adalah bonus.
Pertanyaan yang aku ajukan untuk para pecinta. Haruskah cinta itu memiliki? Bukankah cinta yang paling terbaik adalah mengerti dari makna ikhlas itu sendiri, karena ketika ikhlas itu ada. Maka, kau tak kan pernah menuntut apapun dari cinta.
Dan itulah yang dilakukan oleh Jiwon, aku sangat berterima kasih kepadanya dan aku harap dia bisa lebih bahagia dengan pasangannya nanti._T A M A T_
Hai Hai, apa kabar semua? Nyesel gak sih tiba-tiba udah ending aja? Ambil hikmahnya dan jauhin yang tak seharusnya kita lakukan, karena mencintai tak selalu memiliki. Seberapa kuat kamu mempertahankannya, jika dia tak ditakdirkan untukmu. Kita bisa apa? Selain merelakannya dan membiarkan dia bahagia dengan kebahagiaannya sendiri.
Kalian bisa tanya-tanya seputar cerita ini atau juga bisa tanya-tanya sama author-nya ehek><
Dan juga terima kasih kepada kalian yang sudah mendukung cerita ini, tunggu karya saya selanjutnya.Sekian, terima kasih bye bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin Wakil Ketos < Choi Hyunsuk & Shin Ryujin > ✓
Novela JuvenilGimana sih rasanya berumah tangga sama seseorang yang gak pernah akur sama kita? Lalu, bagaimana kisahnya saat benih-benih cinta itu muncul? Semuanya akan dijawab oleh Choi Hyunsuk dan Shin Ryujin. asahitreasure #1 parkjiwon #1 waiji #1 shinryujin #...