BAB 12 || Garis Dua ||

3.3K 313 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Hari demi hari berlalu dengan Ryujin yang menjalani harinya dengan menjadi seorang pelajar dan istri dari seorang Choi Hyunsuk, merawat laki-laki itu, melayaninya dan lainnya.

Hari ini Ryujin begitu sangat sibuk karena tengah melaksanakan acara untuk ulang tahun sekolahnya yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Acaranya sangat menyenangkan namun, sayangnya dia tidak bisa mengikuti perlombaan karena Ryujin adalah wakil ketua osis yang memiliki tugas sebagai pengurus acara.

Semua penonton bersorak saat kelas Hyunsuk memenangkan lomba tarik tambang dan mendapatkan juara umum, Ryujin pun ikut senang.

"Ryujin, kamu sakit?" tanya Yeji teman Ryujin yang juga menjabat sebagai staf osis.

Ryujin memegang pipinya dan juga keningnya untuk memeriksa apakah panas atau tidak. "Engga kok, aku sehat sehat aja."

Kini giliran Yeji yang memegang kening Ryujin dan memang tidak panas. "Tapi, kamu keliatan pucat gitu. Kayak orang sakit, kamu istirahat dulu aja takut kenapa-napa nanti."

Ryujin memberenggut kesal karena Yeji tidak mengizinkannya untuk ikut bersama gadis di kuncir dua itu, padahal masih banyak acara perlombaan lainnya.

"Padahal kan ak--emph," omelan Ryujin tak ia lanjutkan karena dengan secara tiba-tiba ia merasa mual. "Duh kok malah jadi sakit beneran, Yeji kek cenayang aja."

Gadis eh ralat wanita berambut sebahu itu berjalan ke arah meja yang di atasnya sudah di sediakan banyak botol air mineral, sengaja di sediakan jika ada murid yang kehausan.

Baru saja memegang botol itu Ryujin merasakan denyutan yang sangat hebat di kepalanya dan rasa mualnya semakin menjadi, ada apa ini? Biasanya tidak seperti ini, pikirnya.

Tubuhnya oleng dan hap, Ryujin menoleh ke belakangnya menemukan Asahi yang menahannya dengan sigap. "Kamu sakit? Kita ke UKS aja"

Aku mengangguk toh aku sudah sangat lemas dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi.















Ryujin Pov

Kita sudah berada di ruang kesehatan dan aku pun sudah dibaringkan dengan nyaman di atas brangkar, dokternya tidak ada karena katanya ada keperluan mendadak yang tidak bisa ditunda ataupun dibatalkan.

Dan entah bagaimana dengan tiba-tiba aku mengatakan. "Asahi, bisa kamu belikan aku es cincau."

Asahi sedikit terkejut, pasalnya aku tidak pernah menyuruh atau meminta apapun kepada Asahi. Bahkan aku sendiri yang mengatakannya pun sama-sama terkejut dengan apa yang aku katakan.

"Es cincau? Tapi, aku gak tau dimana orang yang jual es cincau," ucap Asahi dengan tersenyum kikuk.

Aku menggaruk leherku dan juga tersenyum kikuk. "Engga pa-pa kok, lagian aku udah gak pengen."

Aku lihat Asahi menepuk jidatnya seperti melupakan sesuatu. "Oh, aku harus kembali kelapangan. Kamu gak pa-pa kan ditinggal sendiri?"

Aku tersenyum kemudian, menggeleng dan Asahi pun berlari begitu saja setelah mengucapkan.

"Cepet sembuh."

Dengan di akhiri senyuman yang sangat manis membuatku salah tingkah sendiri dan menjerit dalam diam, sungguh senyumannya semanis gula.

Senyumanku seketika pudar ketika mengingat sesuatu. "Bulan ini aku telat datang bulan, gimana kalo--"

Aku tidak melanjutkan kata-kataku dan lebih memilih mengetikkan sesuatu dilayar ponselku. Aku membuang napasku dengan kasar dan menaruh ponselku begitu saja, membaca di Internet bagaimana ciri-ciri perempuan hamil dan benar saja yang aku alami sekarang benar-benar sama persis.

Aku menggeleng. "Itu belum tentu dan bisa jadi maag-ku kambuh, aku harus periksa ke dokter."













Sekitar pukul delapan malam aku baru saja pulang dari apotek untuk membeli tespack atau tes kehamilan, hari ini pulang terlalu sore dan tidak sempat untuk pergi ke rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sekitar pukul delapan malam aku baru saja pulang dari apotek untuk membeli tespack atau tes kehamilan, hari ini pulang terlalu sore dan tidak sempat untuk pergi ke rumah sakit.

Aku masuk ke apartement dengan mengendap-endap takut jika Hyunsuk sudah berada disana. "Hufh... Dia belum pulang."

Ryujin masuk ke dalam kamar mandi untuk melakukan tes.

"Aku mohon," ujarnya dengan kedua mata yang ditutup rapat ketika dirinya akan memeriksa bagaimana hasil dari tes itu.

Ryujin blank karena lima tespack yang ia beli menunjukkan garis dua berwarna merah. "Garis dua? Argghh, tidak mungkin. Aku baru melakukan satu, dua, sepertinya lebih dari tiga kali."

Gadis ah ralat wanita yang memakai kaos oblong berwarna putih itu terduduk dengan lemas di pinggiran ranjang, menatap kelima hasil tespack itu. "Kalau begitu bisa jadi aku benar-benar hamil, aku sudah menjadi ibu hamil," katanya dengan tangan yang perlahan pasti mengelus perutnya yang masih rata.

"Apa Hyunsuk harus tahu tentang ini?"























"Apa Hyunsuk harus tahu tentang ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dijodohin Wakil Ketos < Choi Hyunsuk & Shin Ryujin > ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang