Aku merasa bahwa aku adalah wanita paling beruntung yang ada di dunia ini, mendapatkan segala perhatian darinya dari orang yang dengan perlahan aku mencintainya.
Namun, ada sedikit keraguan dalam diriku. Jika aku terlalu mencintainya terlalu dalam lalu, bagaimana ternyata pada akhirnya dia memilih orang lain yang sudah menetap di hatinya?
Aku selalu berusaha untuk menguatkan hatiku agar tidak mencintainya tapi, aku ini perempuan biasa yang akan terpesona jika ada seorang laki-laki yang begitu memperhatikan kita.
Aku tidak bisa untuk berjanji bahwa aku tidak akan mencintainya, karena pada faktanya aku sudah benar-benar mencintainya bahkan takut untuk kehilangannya.
"Sayang, kamu lagi mikirin apa?" tanya Hyunsuk yang membuyarkan lamunan istrinya. "Kamu jangan banyak pikiran, kan lagi hamil."
Aku hanya tersenyum tipis kemudian, meminum susu ibu hamil yang sudah Hyunsuk buatkan untukku. Setelah mengetahui aku hamil, suamiku ini langsung membelikanku susu ini dan satu hal lagi, keluargaku maupun keluarga Hyunsuk sudah tahu tentang kehamilanku dan mereka semua sangat bahagia mendengarnya terutama Halmeoni.
"Engga kok, aku cuman mikirin gimana teman-teman sekolah nanti curiga. Lihat," aku berdiri dan berputar didepan Hyunsuk. "Aku sudah terlihat gendut, minggu depan sudah satu bulan dan bertepatan dengan selesai ujian kelulusan."
Hyunsuk menarik tanganku yang membuatku terduduk dipangkuannya. "Kamu tinggal bilang aja lagi banyak makan, makanya kamu gendutan."
Aku menatap Hyunsuk kemudian, memeluk laki-laki itu, setelah aku hamil aku merasa bahwa aku ini sangat manja kepadanya dan tidak ingin berjauhan dengannya. Jika disekolah rasanya aku tersiksa karena harus menjaga jarak dengannya.
Pagi sudah menyapa dan tepat hari ini adalah hari terakhir ujian kelulusan, Ryujin tidak langsung pulang karena menonton pertandingan bola basket terlebih dahulu bersama dengan Yeji.
"Aku haus, aku pergi beli minuman dulu," pamit ku kepada Yeji dan gadis itu membalasnya dengan mengangguk.
Aku beranjak dari kursi penonton berjalan dipinggiran lapang, sesekali melirik peserta yang sedang bertanding lebih tepatnya aku melirik Hyunsuk. Aku baru menyadarinya sekarang, Hyunsuk jauh lebih tampan berkali-kali lipat jika sedang berkeringat.
"Tampan," gumamku pelan dan terus berjalan lurus untuk menuju kantin sekolah.
Beberapa detik kemudian, aku merasa ada benda keras yang membentur kepalaku. Rasanya sangat sakit dan membuat kepalaku berdenyut hebat, hingga membuat tubuhku oleng dan ambruk.
"RYUJIN-AH!"
Bisa aku dengar suara Yeji yang berteriak memanggil namaku kemudian, suara kaki yang berjalan dengan ramai adalah terakhir yang aku dengar.
Netra hitam pekat itu membulat ketika melihat bola basket yang dilemparkan lawannya malah mengenai kepala siswi yang tengah berjalan dipinggir lapang.
"APA YANG LO LAKUIN?!" Bentak Hyunsuk kepada sang pelaku.
Siswa itu menjawab pertanyaan Hyunsuk dengan gugup. "A-aku tidak sengaja."
Hyunsuk mengumpat dan menghampiri para siswi yang mengerumuni Ryujin serta Yeji yang tengah berusaha untuk menyadarkan gadis itu.
"Ryujin-ah, sadarlah," ucapnya sembari menepuk pelan pipi temannya.
Hyunsuk datang dan segera mengangkat tubuh Ryujin membuat Yeji kebingungan plus terkejut, tidak hanya dia saja semua murid terkejut dengan apa yang Hyunsuk lakukan terutama Jiwon yang tengah menahan emosinya.
"Ada apa ini? Kenapa terlihat aneh? Apa mereka sedekat itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin Wakil Ketos < Choi Hyunsuk & Shin Ryujin > ✓
Novela JuvenilGimana sih rasanya berumah tangga sama seseorang yang gak pernah akur sama kita? Lalu, bagaimana kisahnya saat benih-benih cinta itu muncul? Semuanya akan dijawab oleh Choi Hyunsuk dan Shin Ryujin. asahitreasure #1 parkjiwon #1 waiji #1 shinryujin #...