Pagi sudah menyapa dan masih seperti hari-hari sebelumnya, Ryujin menjalani harinya sebagai wakil ketua osis. Namun, ada satu yang berbeda yaitu, statusnya yang sudah menjadi tunangan dari seorang Choi Hyunsuk.
Rasanya sangat aneh terdapat cincin silver yang melingkar dijari manisnya dan cincin ini Hyunsuk-lah yang memakaikannya, yang seharusnya hal itu dilakukan oleh laki-laki yang Ryujin cintai. Namun kini, malah laki-laki yang sangat ia benci.
Dunia memang penuh dengan teka-teki.
"Ngapain sih lo terima perjodohan itu?"
Ryujin memutar bola matanya malas, kenapa sih masih pagi begini juga harus membahas hal itu? "Menurut kamu? Kamu juga ngapain terima perjodohan ini? Lagipula tak ada celah untuk aku menolak perjodohan ini."
Hyunsuk menoleh ke arah Ryujin menatap gadis itu yang rambutnya beterbangan karena ulah angin, mereka berdua sedang berada di rofftop sekolah. Hyunsuk akui jika Ryujin memiliki wajah yang sangat cantik secara natural dan kulitnya seputih susu tanpa noda tetapi, hatinya sudah diisi oleh Park Jiwon selama dua tahun terakhir ini.
"Setelah lulus SMA kita cerai."
Perkataan tiba-tiba dari pemuda bermarga Choi itu sedikit membuat hati Ryujin tergores entahlah, Ryujin merasa ini sedikit menyakitkan. Meskipun pada faktanya mereka belum benar-benar menikah tetapi, hal itu pasti tak lama akan terjadi.
"Oke, aku setuju."
"Sayang."
Hyunsuk dan Ryujin sama-sama menoleh ke arah belakang kemudian, menangkap sosok gadis berambut sepinggang tengah berdiri tak jauh dari mereka.
"Kalian ngapain disini?" tanya Jiwon, sedikit curiga kepada kedua anak manusia ini, apa yang mereka lakukan di rofftop sekolah yang sepi seperti ini? pikirnya.
Ryujin melirik Hyunsuk sebentar lalu, melangkahkan kakinya menuju Jiwon. "Tidak ada, kamu jangan salah paham. Aku tadi hanya menegurnya saja," dan kembali melanjutkan langkahnya untuk pergi dari sana.
Laki-laki yang memiliki tinggi sekitar 171 cm itu menelisik dari ujung rambut sampai ujung kaki penampilan seorang Shin Ryujin, tentu saja hal itu membuat risih gadis berambut sebahu itu."Apaan sih?"
"Ngapain sih pake baju kayak gitu? Ganti ganti."
Ryujin melongo, memangnya apa yang salah dengan penampilannya? Celana panjang berwarna hitam bergaris putih, kaos putih polos yang dilapisi cardigan abu-abu. Menurutnya ini sangat cocok dengannya dan sangat nyaman untuk dipakai.
"Kita sudah telat, tidak ada waktu untuk berganti," ucap Ryujin. Dengan kakinya yang mulai melangkah mendekati pintu utama apartement-nya dan yap, mereka tengah berada di apartement milik Ryujin. Sejak masuk SMA Ryujin memilih untuk tinggal sendiri, itung-itung belajar untuk menjadi gadis yang mandiri.
"Gue gak suka sama penampilan lo, lo tuh cewek, dikitan feminim napa."
Ryujin mendengus, belum juga sah sudah banyak mengatur bagaimana nanti jika sudah benar-benar satu rumah. "Aku bukan Jiwon jadi, jangan samakan aku dengannya yang bisa setiap hari berdandan, memakai baju mahal dan feminim. Itu bukan style-ku."
Hyunsuk yang duduk disofa melipatkan kedua tangannya. "Gue gak peduli, intinya kalo lo gak nurut kita gak jadi pergi dan halmeoni bakal marah besar kalo kita gak pergi."
Oke, Ryujin untuk kali ini kamu nurut sama dia.
Ryujin kembali kedalam kamarnya, mencari pakaian sedikit feminim yang ia punya. Mungkin hampir seluruh pakaian yang ada dilemarinya tidak ada yang ber-rok pendek.
"Padahal kalo pake baju yaa pake aja, gak usah ribet-ribet kayak gini, sial*n emang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin Wakil Ketos < Choi Hyunsuk & Shin Ryujin > ✓
Novela JuvenilGimana sih rasanya berumah tangga sama seseorang yang gak pernah akur sama kita? Lalu, bagaimana kisahnya saat benih-benih cinta itu muncul? Semuanya akan dijawab oleh Choi Hyunsuk dan Shin Ryujin. asahitreasure #1 parkjiwon #1 waiji #1 shinryujin #...