Ini hari minggu dan aku baru saja berbohong kepada suamiku, aku meminta izin untuk pergi ke super market pada kenyataannya aku malah pergi ke rumah orang tuaku.
"Kok kamu gak sama Hyunsuk kesininya, dia kemana?" tanya Hyeko kepada putrinya sambil menaruh segelas jus mangga kesukaan Ryujin.
Ryujin tersenyum. "Ada kok, aku sengaja datang sendiri kesini."
Sungguh, aku tidak tahu harus memulainya dari mana.
"Eoma, ada yang harus Ryujin katakan," aku menjeda ucapanku berusaha menyiapkan tenagaku akan bagaimana reaksi ibuku nanti. "Aku, a-aku hamil, eoma."
Diluar ekpetasinya Hyeko malah tersenyum dan tertawa tanda bahwa ia masih belum percaya dengan ucapan putrinya tetapi, dia bahagia mendengarnya. "Aigoo, eoma akan menjadi halmeoni."
"Tapi, Hyunsuk gak tau."
Hyeko mengerutkan keningnya. "Lho, kenapa? Dia kan suami kamu."
"Tapi, eoma. Hyunsuk sama Ryujin udah sepakat nanti kalo udah lulus SMA kita bakal cerai."
Mendengar itu Hyeko tak percaya, maksudnya apa? Sebenarnya apa yang sudah terjadi?
"Ini sudah kesepakatan kita berdua, Ryujin gak percaya kalo hal ini akan terjadi. Ryujin harus bagaimana? Perut Ryujin akan semakin besar dan ujian dua minggu lagi, Ryujin gak mungkin terus menyembunyikannya."
Hyeko membawa putri kesayangannya ke dalam pelukan hangatnya, ia sangat tahu bagaimana perasaan anak satu-satunya ini. Dengan penuh kasih sayang Hyeko mengelus lembut kepala Ryujin.
"Apapun yang terjadi kamu harus kasih tau Hyunsuk dan untuk kedepannya, kita berdoa semoga keberuntungan dan kebahagiaan berpihak sama kamu."
Ryujin masuk ke dalam apartement dengan perasaan was-was karena dia pergi terlalu lama padahal super market tidak terlalu jauh, lima menit dengan berjalan kaki pun sampai.
"Hyunsuk, aku pulang," ucapnya sambil menaruh barang belanjaannya dimeja makan.
Hyunsuk keluar dari kamar dengan tersenyum manis dan Ryujin membalasnya dengan senyuman kaku.
"Maaf yah aku kelamaan, soalnya di super market lagi penuh jadi harus antri dulu buat bayar," bohongnya sambil memasukan beberapa bahan makanan ke dalam kulkas.
Sedangkan Hyunsuk, laki-laki itu dengan tiba-tiba memeluk Ryujin dari belakang dan mengelus pelan perut wanita itu yang membuat Ryujin bingung sendiri. "Kamu gak mau kasih tau aku sesuatu."
"T-tentang apa?" tanya Ryujin dengan gagap karena dia takut Hyunsuk mencurigainya karena dia sudah pergi ke rumah orang tuanya tanpa se-pengetahuan laki-laki itu.
Laki-laki itu semakin mengeratkan pelukannya kepada sang istri. "Kamu hamil."
Dua kata itu berhasil membuat Ryujin terkejut sendiri. "K-kamu kok bisa tahu?"
Hyunsuk melepaskan pelukannya. "Taulah, akhir-akhir ini kamu aneh. Jadi, aku cari tau bukti kamu hamil apa engga dan aku nemu hasil tes kehamilan kamu."
"Kamu kenapa gak jujur sama aku?" tanya Hyunsuk yang sedikit kesal karena Ryujin tak langsung memberi tahunya.
Ryujin menundukkan kepalanya. "Aku gak mau masalahnya tambah rumit, kalo aku kasih tau kamu. Gimana sama Jiwon?"
Hyunsuk menghela napasnya lalu, memegang kedua pundak istrinya. "Ryujin, kamu gak perlu mikirin gimana hubungan aku sama Jiwon. Itu semua aku yang akan urus, karena semua keputusan ada ditangan aku."
Ryujin mengulum bibirnya. "Aku harap itu tidak mengecewakan," gumamnya pelan namun, masih bisa Hyunsuk dengar dengan jelas.
Laki-laki itu mengangkat dagu Ryujin dan mengecup singkat bibir sang istri. "Makasih, kamu udah bikin aku bahagia."
Wanita itu tersenyum karena ternyata Hyunsuk menerima tentang kehamilannya, Ryujin pikir Hyunsuk akan marah besar dan menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya.
Selamat untuk Treasure :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin Wakil Ketos < Choi Hyunsuk & Shin Ryujin > ✓
Teen FictionGimana sih rasanya berumah tangga sama seseorang yang gak pernah akur sama kita? Lalu, bagaimana kisahnya saat benih-benih cinta itu muncul? Semuanya akan dijawab oleh Choi Hyunsuk dan Shin Ryujin. asahitreasure #1 parkjiwon #1 waiji #1 shinryujin #...