Doyoung dan yang lainnya bergegas mengambil langkah lebar untuk melihat darimana asal suara tembakan yang terdengar dari ruang depan.
Taeyong dibantu berjalan oleh Ten dan Jungwoo karena mengalami tremor, apalagi ia tengah mengandung. Perutnya terasa sakit karena tendangan-tendangan keras.
"Jaehyun sialan, ia menanamkan bayi Hercules dalam perutku," desis si Jack Frost.
Lain dengan Doyoung, ia berlari secepat yang ia bisa bersama Johnny. Pikirannya kalut karena tidak mendengar suara apapun setelah tembakan itu terjadi. Bahkan Sun Hee, si kecil itu tidak berteriak sama sekali. Jikalau ada yang tertembak, gadis putri Alpha Moon pasti amat ketakutan saat ini.
Dengan dada naik turun, Doyoung melangkah masuk ke ruang dimana banyak manusia tergeletak di lantai, salah satunya dipenuhi bunga.
Kedua matanya menyisir nanar. Ia melihat hanya dua orang yang berdiri disana. Suaranya bergetar, "T-Taeil.."
...
Flashback on.
Taeil mencoba tenang. Yang ia pikirkan saat ini adalah bagaimana dia bisa mengambil Sun Hee kembali dalam pelukannya. Gadis itu terisak dalam diam, menatap sang Papa sarat akan permintaan tolong untuk segera diselamatkan.
"Kau tau, Moon? Aku muak mendengar segala hal yang kau ucapkan tentang Doyoung, Sun Hee, ibumu, Doyoung, Sun Hee, seolah kau lupa bahwa kau sudah membunuh separuh hatiku secara cuma-cuma. Dan kupikir kau bisa membalas semua perbuatanmu dengan menyerahkan Sun Hee, sekaligus ..." Yuta memberi jeda sejenak untuk memeriksa gadis dalam dekapannya, lalu melanjutkan, "...membinasakan Alpha brengsek sepertimu!"
Rahang sang Alpha Moon mengeras. Yuta memiliki hal paling berharga baginya. Ia tidak bisa melilit Yuta karena Sun Hee dalam dekapannya.
"Aku yakin gadis ini akan merengek untuk bertemu denganmu jika kau masih hidup. Maka dari itu akau memutuskan untuk mengenyahkan keberadaanmu di bumi ini, dan memiliki Sun Hee sepenuhnya."
"Yuta," ucap Taeil singkat, melekatkan tatapannya pada pria Jepang di hadapannya.
Matanya mengilat memikirkan hal yang akan terjadi selanjutnya. Ia tidak ingin melukai Sun Hee.
"Aku minta maaf soal Winwin. Kau bisa memiliki Sun Hee dalam pengawasanku. Kau masih bisa bermain dengannya seperti biasa tanpa membunuhku dan memilikinya seorang diri," dengan nada tenang, Taeil membuka suara.
"Tidak," sahut Yuta cepat, "Kau juga harus merasakan kehilangan sepertiku sebelum matiㅡ"
Taeil menyela, "Yuta kau tau Sun Hee tidak akan bahagia tanpa Papanya! Apa kau ingin melihatnya seperti itu? Bukankah kau suka bermain dan melihatnya tersenyum, huh?!"
"P-papa.. t-takut.." cicit Sun Hee dengan suara kecilnya, bergetar.
Taeil berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan sang Putri, "Jangan takut, sayang, Papa disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Awaken [ON HOLD]
FanfictionTaeil cannot control himself, unless when he met his faith, Kim Doyoung. A story with ABOverse