Dalam ruangan gelap, Doyoung dan Jungwoo berusaha menguatkan satu sama lain. Omega Kim berusaha mengendalikan pikiran Tuan Moon beserta pasukannya seperti rencana awal, namun gagal. Doyoung tidak tau apa yang terjadi hingga usahanya tidak berhasil dan berujung dijaga ketat oleh beberapa penjaga dalam ruangan beraroma apak.
...
Di sisi lain, Alpha Moon dan rombongan tiba. Sun Hee menggenggam tangan Taeil dan sebaliknya, seolah ini hari terakhir mereka merasakan kehadiran satu sama lain. Yuta dan Johnny membawa botol berisi limun, sedangkan Ten mulai beraksi dengan membaca apa yang terjadi dengan menyentuh benda di sekitarnya.
Dalam hening, Omega psychometric itu berbisik, "Mereka masih hidup, namun aku tidak tau mereka dibawa kemana."
Alpha Moon memejamkan matanya, berusaha menenangkan diri dan tidak meledak saat ini juga, karena beberapa nyawa sedang berada dalam genggamannya.
Rombongan itu masuk disambut oleh Ayah Taeil dan beberapa penjaganya.
"Selamat datang, anakku!" Sapa Tuan Moon dengan senyuman lebar. Taeil tersenyum tipis, jengah. Ia harus benar-benar ramah untuk menjalankan misinya.
Satu persatu, Taeyong, Johnny dan Yuta meletakkan botol berisi es di atas meja.
Tuan Moon terlihat bingung dengan bawaan tamunya. "Kalian membawa minuman?" Tanyanya penasaran.
Dengan senyuman yang dipaksa ramah, Taeil menjawab sambil menyuruh rombongannya duduk, "Aku tau Ayah benci sekali udara panas. Maka dari itu aku membawakan limun untuk menyegarkan suasana. Lagipula, kita akan mengobrol panjang, bukan?" Sun Hee melompat pada pangkuan Taeil, ketakutan dengan tensi yang berada dalam ruangan itu.
Tuan Moon tertawa, "Hahahahaha, kau benar-benar putraku, Moon Taeil. Kau tau sekali aku menyukai limun dingin."
Yuta menimpali, "Kalau begitu, ayo minum! Lelah sekali membawa barang-barang Sun Hee kemari," katanya sambil mengibaskan tangannya seolah kepanasan.
"Benar, sebelum pulang mari kita minum yang dingin dulu," Johnny ikut menjawab dengan senyumannya.
Tuan Moon tersenyum senang karena Taeil dan rombongannya terlihat ramah dan meyakinkan, lupa ada dua Omega yang sedang ia kurung di dalam gudang.
"Baiklah, ayo minum untuk merayakan kedatangan malaikat kecil ini! Hahahah!" Tuan Moon bersemangat menuang limun itu ke dalam gelas, lalu membagikannya kepada anak buah yang berjaga di ruangan itu. Taeil, Sun Hee, Yuta, Johnny, Taeyong dan Ten meminum limun 'yang sebenarnya' dari botol lain.
Mereka semua terlihat gembira dan sumringah, tanpa mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
...
Salah satu penjaga memasuki gudang, memeriksa Doyoung dan Jungwoo. Ia membawa satu botol air mineral, lalu memberikannya kepada Jungwoo.
"Minumlah, Tuan Moon tidak ingin kalian mati hari ini," ujarnya. Penjaga dengan pawakan tinggi besar itu melirik kearah Doyoung yang sedang menatapnya tajam.
"Apa yang kau lakukan?"
Jungwoo membuka botol minum dengan susah payah dan menenggaknya setengah. Ia ikut melihat kearah Doyoung, lalu tersenyum tipis.
"Apa yang kauㅡ ingin snack? Baiklah, tunggu sebentar," penjaga itu tiba-tiba berbalik dengan riang.
Jungwoo terkikik, "Apa yang kau lakukan?"
"Aku hanya uji coba, dan ternyata ini berhasil!" Doyoung memekik senang.
Setibanya penjaga tadi, Doyoung kembali mencoba untuk mengendalikannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/193360715-288-k570588.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Awaken [ON HOLD]
FanfictionTaeil cannot control himself, unless when he met his faith, Kim Doyoung. A story with ABOverse