19

1.3K 279 29
                                    

Yuta dan Taeil duduk di sofa sambil melihat tanda-tanda apakah semua pasukan Tuan Moon benar-benar tumbang. Sun Hee yang masih berada dipelukan sang Papa tertarik untuk menyentuh salah satu dari mereka.

"Jangan," tegur Yuta lembut. "Kau akan membangunkan monster jika kau menyentuhnya, manis. Apa kau mau diterkam oleh monster itu?"

Sun Hee cepat-cepat memeluk sang Papa kembali.

"Jangan menakuti anakku, aku yakin mereka akan sadar beberapa saat lagi dengan kondisi isi kepala yang kosong," ujar Taeil sambil mengusap punggung Sun Hee.

"Idemu bagus juga, Moon. Kau benar-benar Alpha cerdas yang pernah kutemui," Yuta memuji. Ia membungkuk di depan salah satu anak buah Tuan Moon, lalu menggoyangkan kepalanya. "Aku tau mantra Oublions yang kau gunakan, dan itu sangat cocok jika dipadukan dengan bunga-bungaku," lanjutnya.

"Aku belajar diam-diam meski itu sulit. Terimakasih pada Sun Hee dan Doyoung yang selalu mendukungku," sahut Taeil tenang.

Pria bermarga Nakamoto bangkit, lalu tersenyum ke arah gadis kecil dalam pelukan sang Papa, "Kau anak yang manis, Sun Hee. Paman bangga padamu."

Gadis yang dipuji merekahkan senyumnya, lalu menghambur memeluk Yuta, "Paman juga! Paman Yuta hebat!"

Dengan sigap, Yuta mendekap Sun Hee paksa sambil mengerahkan pistol ke arah Taeil dengan senyuman tipis namun sarat akan kelicikan.

"Tamatlah kau, Moon. Sun Hee sekarang milikku," ucap pria Jepang itu sambil menarik pelatuk pistolnya perlahan.

Taeil terkesiap, tidak menyangka jika situasi akan berubah secepat ini. Nafasnya tertahan, ia memandang ke arah putri dan pistol bergantian. Sun Hee ketakutan, gadis itu menangis dalam diam.

"Nakamoto, tidakㅡ"

...

Di ruangan lain, Doyoung dan Jungwoo mengamati si penjaga yang tergeletak lemas di lantai sambil berusaha menepuk debu yang menempel pada baju.

"Apakah dia mati?" Tanya Jungwoo.

"Tidak, hanya pingsan. Bunga-bunga Yuta sedang bekerja di dalam tubuh dan menyerap semua ingatan. Ditambah, soda dalam limun membuat bunga-bunga itu bekerja lebih cepat," jelas Doyoung.

Tap.. tap.. tap..

Suara beberapa langkah kaki memasuki ruangan gelap itu. Doyoung dan Jungwoo segera berlari ke belakang pintu untuk bersembunyi. Suara-suara langkah itu semakin dekat dan cepat, lalu bisikan pelan mereka dapati, "Tokki, Jungwoo, apakah kalian di dalam?"

"Ten?" Doyoung memberanikan diri untuk menjawab.

Tidak memakan waktu lama, Johnny mendobrak pintu hingga engselnya lepas.
Keempat Omega; Doyoung, Ten, Jungwoo, dan Taeyong terkejut bersamaan.

"What the hale, John? Pintunya bahkan tidak terkunci!" Pekik Ten.

Mata terbelalak terkejut (juga), Johnny lalu menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal, "Hehehe, kupikir pintunya terkunci."

"Taeil, Yuta, dimana mereka?" Doyoung terburu-buru bertanya karena tidak melihat keduanya.

Belum sempat pertanyaan itu terjawab, suara keras akan tembakan membelai telinga mereka.










































H-hey 👉👈 Kangen 😳

Ue ue uee lagi oleng ke kapal YiZhan/WangXian jadi Ilyoungnya terbengkalai 😭😭
Maafin 😭😭😭😭

Buat yg kangen sama Taeil heterochromia, here he comes 😃

Buat yg kangen sama Taeil heterochromia, here he comes 😃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Awaken [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang