19

1.7K 381 29
                                    

"Kenapa kalian membuat skandal seperti ini? Bisa kalian jelaskan maksudnya!"

Aku hanya melirik sekilas Pad yang di lemparkan oleh Pak Wisnu pada Arga, sebuah foto yang di ambil candid 2 hari yang lalu di taman saat Arga menciumku kini menjadi headline sebuah portal berita online.

Satu kejutan yang tidak menyenangkan saat aku kembali ke Apartemen Arga usai aku meminta cuti dadakan selama satu hari untuk menangis dan meraung meratapi patah hatiku. Kedatangan beliau dengan langkah tergesa dan wajah masam serta membawa berita yang tidak mengenakan seperti ini tentu bukan hal yang aku inginkan di hari pertamaku kembali bertugas.

Ingin rasanya aku merutuki kebodohanku karena sudah terjerat skandal memalukan seperti ini, terlebih dengan headline berita yang bisa saja membuat jantung Papa lepas dari tempatnya.

Selama ini aku bisa sampai di posisiku sekarang karena ke hati-hatianku dalam bertindak dan juga nama baikku serta keluargaku yang amat ku jaga, sekarang, hanya karena terbawa perasaan, larut dalam rasa bahagia yang tidak bisa ku jelaskan dengan kata-kata, aku telah mencoreng semuanya.

Ku gigit bibirku kuat, menahan diriku sendiri untuk tidak mengumpat di depan orang nomor satu di negeri ini yang langsung menghakimiku atas ulah lancang seorang yang sudah mengambil gambarku dan menuliskan berita yang tidak-tidak tentangku, rasanya tanganku sudah gatal, ingin masuk ke dalam ruang kendali Kapten Riko dan mencari biang kerok semua masalah ini.

Bisa ku pastikan jika seorang yang telah membuat ulah lancang ini akan membayarnya dengan mahal jika sampai aku benar-benar terseret masalah.

Sama sepertiku yang terdiam, tampak Arga yang sedari tadi seolah tidak melihat kedatanganku kini juga sama sekali tidak bersuara, hanya suara gerakan tangannya yang menggeser setiap berita yang ada di Pad yang terdengar, dahinya tampak berlipat seolah dia sedang berpikir keras.

Kini bukan hanya berita itu yang membuatku gamang, tapi juga Arga yang biasanya begitu berisik dengan segala tingkahnya yang menyebalkan, sekarang justru terdiam tanpa suara.

Sama sekali bukan seorang Arga yang ku kenal, atau justru ini Arga yang sebenarnya?

Tatapan Pak Wisnu beralih padaku, tampak kekecewaan tergambar jelas di wajah beliau sekarang ini, membuatku langsung di landa rasa bersalah, sedari awal beliau sudah memperingatkanku, untuk menjaga Arga terhindar dari skandal yang merugikan, tapi sekarang, justru bersamaku Arga terjerat sebuah skandal.

Potret mesra kelewat batas Putra Presiden dan Pengawalnya yang tidak tahu tempat.

Penggoda dan Perebut, kombinasi yang cocok antara Putra Presiden dan pengawalnya.

Aura Rembulan, Letnan cantik yang masuk barisan pengawal Putra Presiden berhasil unjuk gigi dalam memikat Putra Presiden.

Sosok cantik nan maskulin dengan bukti nyata telah membuat Argasatya benar-benar berpaling dari Mutiara Hilman.

Ciuman di tengah keramaian, bukan hanya rumor seperti sebelumnya, tapi sebuah skandal Putra Presiden yang tidak bisa di tampik lagi.

Romantis atau amoral? Tanggapan para Politikus tentang betapa beraninya Putra Presiden dan Perwira wanita ini.

Tindakan tidak senonoh seorang KOWAD di tempat umum. "Sungguh tidak mencerminkan jiwa prajurit."

Paspampres yang menggoda Sang Putra Presiden, apakah layak masuk ke dalam barisan? Kredibilitas Letnan Aura kini di pertanyakan.

"Saya tidak tahu harus bicara apa terhadap Anda, Letnan Aura. Mungkin nanti dari Pihak Militer yang akan memprosesmu sesuai aturan yang berlaku di Kesatuan."

Beautiful KOWAD Ready On EbookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang