0.6 - Hujan
"Terima kasih hujan telah menciptakan kejadian yang tak terduga"
•••••
"Shei lo bareng kita gak?" tanya Tari setelah guru yang mengajar di kelas mereka keluar. Hari ini Shei tidak membawa mobil, ia meminta Rangga untuk menjemputnya.
"Gak, gue mau nebeng Frans aja" yakin Shei menoleh kearah sahabatnya. Fyi, Shei sekelas dengan Tari dan Bella kelas IPA 1. Meskipun tergolong nakal Shei dan sahabatnya itu termasuk siswa pintar. Sedangkan Rangga dan Jaka berada di kelas IPS 2. Sebenarnya mereka berdua juga pintar tapi mereka lebih memilih jurusan IPS, katanya jurusan IPA itu GP alias Gila Pangkat.
"Kayak Frans mau aja anterin lo" cibir Bella membalikkan badannya menghadap kursi Shei dan Tari.
Shei yang melihat Frans keluar kelas langsung membereskan bukunya asal kedalam tas.
"Bacot. Gue duluan, bilangin Rangga gak usah nungguin gue" kata Shei sambil keluar kelas.
Shei berlari mengejar Frans yang berada jauh dihadapannya. Cewek itu mengernyit bingung kala melihat Frans merangkul Zelin di ujung tangga koridor.
"Lo apa-apaan njir" Shei mendorong Zelin setelah ia tepat berada dihadapan keduanya. Frans yang tidak erat menahan Zelin membuat cewek itu terjatuh.
"Aduh" ringis Zelin terduduk di lantai. Tadi, Zelin yang tidak sengaja menabrak Frans di koridor membuat kakinya terkilir ditambah sekarang didorong Shei, sial memang. Dan sebagai permintaan maaf, Frans mengantarkan gadis itu. Padahal bukan Frans yang salah, jelas-jelas cewek itu yang berlari tanpa memperhatikan sekitar.
"Lo itu yang apa-apaan Sheilla" ucap Frans sambil membantu Zelin berdiri dan berlalu dari hadapan Shei.
"Frans kamu udah janji nganterin aku" cemberut Shei mengejar mereka.
"Lagian kenapa kamu sepeduli itu sama dia, aku aja kalo kenapa-napa kamu cuekin" sambung Shei sambil memegang lengan Frans.
Frans memijit pangkal hidungnya kala mereka bertiga menjadi pusat perhatian. Ingin rasanya ia berlalu pergi dari suasana yang sangat membuatnya tidak nyaman.
Melihat Tio yang berjalan menuju parkiran, Frans memanggil cowok itu.
"Yo tolong anterin dia pulang. Kakinya terkilir" ucap Frans setelah Tio berada dihadapannya.
"Yaudah" ucap Tio sambil membantu Zelin berjalan.
Frans melirik kearah Shei lalu berjalan kearah motornya, Shei juga mengikutinya dari belakang. Shei yang melihat Frans akan melajukan motornya langsung menghalangi cowok itu.
"Ish kenapa sih suruh-suruh Tio anterin tu cewek. Orang pasti bisa jalan sendiri kok" kesal Shei berdiri dihadapan motor Frans. Ia kesal dengan Frans yang perhatian dengan Zelin. Tanpa menunggu jawaban, Shei lalu naik ke motor Frans.
"Ngapain lo" tanya Frans menoleh kebelakang.
"Pulang, kan tadi udah aku bilang kita pulang bareng" ucap Shei.
"Gak, turun" balas Frans.
Bukan Shei namanya jika menuruti Frans. Ia malah memeluk pinggang cowok itu dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEILLA'S BOYFRIEND (END)
Подростковая литератураTentang Sheilla Princessa A dan Ciko Frans Mahendra. Sheilla atau biasa dipanggil Shei merasa kehidupannya tidak pernah berjalan dengan mulus. Dimulai dari orang tuanya bercerai, mamanya yang menikah lagi dengan selingkuhannya, diperlakukan kasar ol...