0.2 - Sedikit Peduli
"Apakah aku harus berkata 'capek' terlebih dahulu supaya kamu peduli kepadaku?"
•••••
Ciko Frans Mahendra atau biasa dipanggil Frans adalah murid SMA Garuda yang terkenal akan kepintarannya dibidang akademik. Selain itu, wajah yang tampan meskipun jarang tersenyum tidak sedikit siswi yang mengagumi Frans dari jauh. Ya dari jauh, karena mereka sedikit takut dengan tatapan tajam Frans. Selain itu, mereka juga tidak ingin berurusan dengan Sheilla karena telah menggoda 'pacarnya sang badgirl'.
Hidupnya monoton sejak papinya mengatur segala hal tentang Frans. Frans hanya cukup melanjutkan menuntut ilmu dengan nilai yang memuaskan serta menjauhi segala masalah jika tidak ingin kena amukan papinya.
Jodoh adalah salah satu kewajiban Frans untuk ditaati, Frans sudah dijodohkan oleh papinya dengan anak sesama rekan bisnis. Menjauhi Shei adalah salah satunya cara menghindari masalah.
Tidak ada yang tau, sejak dipertemukan di kelas yang sama, Shei selalu mengganggu Frans. Tidak ada kata menyerah, terbukti dari sudah 2 tahun lamanya Shei masih berjuang mendapatkan hati Frans. Meskipun Frans sudah berusaha tidak peduli dengan cewek itu.
•••••
Setelah memarkirkan mobilnya di basement, Frans membuka pintu kemudi dan menggendong Shei menuju kamar apartemennya. Membuka pintu apartemen setelah menekan beberapa digit angka yang merupakan tanggal lahir Frans. Bagaimana Frans mengetahuinya? Karena Shei yang mengatakannya.
Ini bukan pertama kalinya Frans datang ke apartemen Shei, entah itu Shei yang memaksa ingin diantarkan pulang atau ada tugas kelompok. Entahlah, Shei seolah tidak habis rencana hanya untuk menyentuh hati Frans yang cuek itu.
Frans meletakkan Shei diatas ranjang queen size-nya. Mencopot heels gadis itu dan menutup tubuh Shei dengan selimut tebalnya sebatas dada.
Shei yang terganggu karena gejolak didalam perutnya langsung terduduk dan memuntahkannya diatas selimut. Baju yang dikenakan Shei juga terkena sisa muntahan yang akan membuat cewek itu merasa tidak nyaman. Tapi lihatlah, cewek itu bahkan sudah kembali tertidur tidak menghiraukan keadaannya.
Frans berinisiatif menggantikan baju Shei dengan piyama pendek bermotif hello kitty. Ia akui Shei memang cantik, mempunyai tubuh yang bagus dan ia harus menahan sisi kelakiannya saat mengganti baju cewek itu.
Melihat Shei yang terlelap tidur, Frans kembali ke ruang tamu dan merebahkan badannya di sofa depan telivisi. Jam sudah menunjukkan pukul 00:24 tidak memungkinkan Frans untuk pulang. Sebenarnya, ia bisa saja ke apartemen temannya yang tidak jauh dari apartemen Shei, tapi entahlah ia malah memilih tidur di apartemen cewek itu.
•••••
Shei mengerjapkan matanya menghalau cahaya yang masuk dicelah gorden. Kepalanya terasa pening akibat mabuk semalam. Ia mengedarkan penglihatannya dan ternyata ia sudah berada di apartemennya. Melihat pakaian yang melekat pada tubuhnya, ia yakin Tari dan Bella yang sudah menggantinya.
Shei berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah kembali segar, Shei berjalan ke dapur untuk mengisi tenggorakannya yang terasa kering. Namun belum sampai di dapur, Shei melihat ada seseorang di apartemen ini selain dirinya. Mendekati sosok itu dan bersiap memukulnya dengan kemoceng yang ia dapatkan diatas meja.
Shei seperti kenal dengan sosok yang sedang menutup setengah wajahnya dengan tangan "Frans" Shei menutup mulutnya terkejut setelah menyingkirkan lengan cowok itu.
Frans yang terganggu mengerjapkan matanya dan terlihat Shei yang sedang menatapnya terkejut. Cowok itu duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawanya lalu berdiri. Shei yang masih cengo langsung tersentak dan menahan lengan Frans, tapi cowok itu malah melepaskannya.
Shei yang mengira Frans akan pulang kembali terkejut kala melihat Frans berjalan menuju kamar yang ditempati Shei semalam.
Menyusul Frans kedalam kamarnya, Shei tersenyum setidaknya sudah ada kemajuan dari pengorbanannya meskipun hanya sebesar 0,1%. Sampai di kamarnya Shei tidak melihat keberadaan Frans. Tapi, ia cukup yakin 'si pujaan hati' sedang berada di kamar mandi terbukti dari terdengarnya gemericik air.
Dengan masih tersenyum, Shei berjalan ke kamar yang ada disampingnya lalu mengambil baju kaos dan celana kepunyaan Rangga yang tertinggal. Memang, ada semalam Rangga dan teman-teman Shei menginap di apartemen Shei. Dan, ingatkan Shei untuk membeli baju cowok jika sesekali 'si pujaan hatinya' kembali menginap. Membayangkannya membuat Shei tersenyum sendiri.
Setelah meletakkan pakaian yang akan digunakan Frans, Shei berjalan ke kamar mandi dan mengetuk pintu "Frans baju buat kamu ada diatas ranjang, nanti kebawah ya aku buatin sarapan" meskipun tidak ada jawaban Shei yakin cowok itu mendengarnya.
Untungnya hari ini hari minggu jadi mereka tidak perlu bersiap ke sekolah. Dengan langkah ringan sambil sesekali tersenyum Shei melangkahkan kakinya ke dapur. Tinggal sendiri di apartemen mengharuskan Shei bisa memasak.
"Pagi" sapa Shei tersenyum manis setelah melihat kedatangan Frans. Dan ia sangat senang melihat Frans menggunakan pakaian yang sudah ia siapkan.
"Hmm" balas Frans duduk dikursi meja makan menghadap Shei yang membelakanginya.
"Aku cuma buatin nasi goreng gapapa kan?" tanya Shei meletakkan sepiring nasi goreng dihadapan Frans.
Frans hanya menganggukkan kepala dan mulai menyantap sarapannya.
"Gimana, enak gak?" tanya Shei lagi mendudukkan diri berhadapan dengan Frans setelah meletakkan segelas susu untuk cowok itu.
"Hmm" Frans berdehem setelah menatap Shei sebentar, lalu melanjutkan makannya.
Mereka makan dengan tenang sesekali Shei yang berbicara dan hanya ditanggapi singkat oleh Frans. Shei bahagia, setidaknya Frans tidak ketus dan tidak sedingin biasanya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEILLA'S BOYFRIEND (END)
Roman pour AdolescentsTentang Sheilla Princessa A dan Ciko Frans Mahendra. Sheilla atau biasa dipanggil Shei merasa kehidupannya tidak pernah berjalan dengan mulus. Dimulai dari orang tuanya bercerai, mamanya yang menikah lagi dengan selingkuhannya, diperlakukan kasar ol...