0.36 - Sakit
"Ini bukan salahku. Tapi mengapa aku yang kena imbasnya"
•••••
"Ayo" ujar Frans membuka pintu mobil untuk Shei. Cewek itu membenarkan sedikit riasannya dan langsung turun dari mobil menyambut uluran tangan Frans. Frans langsung memeluk pinggang Sheilla posesif dan berjalan menuju gedung diadakannya acara Prom Night. Suasana didalam gedung sangat ramai karena sebentar lagi acara akan dimulai.
"Itu mereka" tunjuk Shei kearah sahabat-sahabat mereka berkumpul. Frans melihat arah tunjuk Shei dan mengiring cewek itu untuk berjalan kearah sahabat mereka.
"Bro" ujar Frans menyapa sahabat-sahabat cowoknya. Mereka yang menyadari kehadiran Frans langsung ber-tos ria ala cowok. Sedangkan Shei juga cipika-cipiki dengan sahabat ceweknya.
"Eakkk pasutri udah mulai lengket ya bund" ujar Beni mengolok, saat Frans memeluk pinggang Sheilla posesif kembali. Sedangkan yang lain tertawa menanggapi candaan Beni.
"Iya bund. Bikin yang lain iri aja" timbal Bella cemberut. Cewek itu memakai dress berwarna hitam tanpa lengan. Tidak lupa heels 5 cm yang senada dengan dressnya. Ah ya, kapan cewek itu tidak heboh saat mendatangi sebuah acara? Ia adalah salah satu cewek yang selalu mementingkan penampilannya.
"Makanya cari pacar" balas Shei kepada kedua sahabatnya. Ia semakin memperlihatkan kemesraannya dan Frans dihadapan mereka.
"Ini orang kenapa kayak mau makan kita aja" ujar Shei melihat sekitar, ada banyak pasang mata menatap mereka --ah bukan mereka tapi hanya dirinya-- seolah-olah ada hal menarik ditempat mereka berdiri. Tatapan yang aneh dan sedikit sinis?
Apa karena dressnya? Tidak mungkin. Dress yang ia pakai tidak terlalu mencolok dibandingkan dress yang akan ia pakai sebelumnya. Frans membuat ia mengganti dress sampai 3 kali karena cowok itu protes dengan dress yang terlalu terbuka.
Dress ini pilihan Frans, ia memakai dress yang panjangnya dibawah lutut berwarna navy sangat cocok dengan Frans yang memakai kemeja navy pula. Alas kakinya juga hanya flatshoes berwarna senada, tidak berkesan seperti dress yang pernah ia gunakan untuk mendatangi sebuah acara sebelumnya.
"Sejak lo sama Frans masuk, kalian udah jadi pusat perhatian" ujar Tari ikut menatap sekitar. Memang, sejak Shei dan Frans masuk, banyak pasang mata yang mengikuti pergerakan keduanya.
"Kenapa? Ada yang salah sama kita?" tanya Shei tidak mengerti. Ia memang sudah biasa menjadi pusat perhatian di sekolah, tapi tatapan mereka kali ini sungguh membuatnya tidak nyaman.
"Lo sama Frans bikin iri njing. Biasanya Frans kan dingin sama lo tapi tiba-tiba peluk lo posesif. Gitu aja gak peka" jelas Bella enteng. Ia mengambil cup cake yang ada di meja sampingnya dan melahapnya.
"Udahlah gak usah dipikirin, mereka itu iri sama kalian. Ayo kita duduk disana" ujar Rangga menunjuk barisan kursi yang kosong. Mereka pun mengangguk dan berlalu untuk duduk dijejeran kursi yang berada didepan panggung.
"Selamat malam semuanya. Berhubung sudah jam 7 malam, gue akan memulai acaranya sesuai dengan kesepakatan" ujar MC yang dibalas semangat semua yang ada di gedung ini. Mereka yang berdiri langsung mencari kursi kosong karena acaranya akan dimulai.
"Sebelumnya gue sebagai MC akan membaca rentetan acara dari awal sampai akhir" ujar MC itu memulai acaranya.
Rentetan acara mulai dari penampilan beberapa guru yang memberi kata pembuka, penampilan dance, bernyanyi dan lain-lain sudah dilakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEILLA'S BOYFRIEND (END)
Fiksi RemajaTentang Sheilla Princessa A dan Ciko Frans Mahendra. Sheilla atau biasa dipanggil Shei merasa kehidupannya tidak pernah berjalan dengan mulus. Dimulai dari orang tuanya bercerai, mamanya yang menikah lagi dengan selingkuhannya, diperlakukan kasar ol...