11. danau

1.7K 231 13
                                    

"Kalian bapak beri waktu 2 jam untuk menyesuaikan diri. Setelah itu kumpul di balai desa."

"Siap pak." Kiana dan Stefan membungkuk. Pak Rayn langsung pergi mengurus keperluan syuting besok.

"Akhirnya nyampe juga." Kiana langsung merosot terduduk di lantai.

Sedangkan Stefan sibuk bermain hapenya,tapi kemudian ia mulai berjalan ke sana kemari sambil mengangkat tinggi tinggi hapenya.

"Gausah ngarep,disini sinyal ga sebagus di istana lo." Kiana bangkit lalu menaruh tasnya di pojok ruangan. "Jalan jalan yuk!"












Kiana dan Stefan berkeliling desa tempat yang akan mereka tinggali selama 5 hari kedepan. Suasana alamnya terasa sekali,sangat berbeda jauh dengan keseharian mereka di Jakarta.

"Seger banget udara di sini." Gumam Kiana sambil menghirup banyak banyak udara.

Sedangkan Stefan hanya mendecih,
apa bagusnya desa ini? Susah sinyal.

Di sepanjang jalan dipenuhi masyarakat yang sedang lalu lalang. Karena hari ini rombongan sekolah Kiana datang.

Para kru sibuk mondar mandir sambil membawa kabel dan tas tas berisi kamera. Nanti malam pun masyarakat akan mengadakan penyambutan di balai desa.

Selain itu banyak anak anak yang berlarian bermain kejar kejaran.  "Aduh!"

Di tengah kesibukan itu seorang anak terjatuh. Sepertinya kakinya tersandung saat berlari. Stefan mendekati anak perempuan itu,"Sakit dek?"

Anak itu mengangguk lalu mengulurkan tangan,"Lo ngapain?"

Kiana yang jengah melihat kebodohan Stefan langsung menarik anak itu berdiri,"Dia minta ditolongin,bodoh."

Anak itu membungkuk,"Terima kasih kak." Lalu berlari pergi menghampiri teman temannya.

Kiana menatap sinis,"Lo kalau mau baik jangan setengah setengah dong! Greget gue liatnya tau ga?"

Stefan mengedikkan bahu,"Kan lo yang mau bikin gue jadi orang baik."

Kiana spontan menepuk pelan jidatnya,"Yaudah kalau gitu ikut gue!"

Kiana menarik tangan Stefan,
mengajaknya ke tepi danau tempat mereka akan syuting besok.





Pemandangan danau terlihat sangat indah untuk dilihat,pantas saja sekolah ingin syuting disini. Sangat cocok untuk healing time,berbeda jauh dengan dua orang ini. "Duduk."

Stefan dengan patuh langsung duduk. Kiana pun langsung ikut duduk menghadap Stefan.

"Syarat pertama lo mau jadi orang baik,lo harus gercep bantu kalau ada orang yang kesusahan. Mau dia masih bocah atau udah tua tetep lo bantu.
Terus jangan lupa lo harus pasang muka ramah,awas aja lo pasang muka demit lo itu." Ucap Kiana sambil menunjuk nunjuk wajah Stefan garang.

"Dan yang paling penting lo harus ikhlas bantuinnya,kalau lo ga ikhlas nanti senyum yang lo tebar ke orang desa keliatan palsu,gue nanti yang malu."

Kiana masih sibuk menjelaskan cara menjadi orang baik ala dirinya. Stefan tak habis pikir. Memangnya ia terlihat secuek itu sampai harus diajari?






"Udah?" Kiana yang semangat menjelaskan berhenti,

"Udah apa?"

"Huft,akhirnya berhenti juga." Stefan menidurkan dirinya di atas rerumputan.

"Rumputnya nyaman disini daripada dirumah."

"Ih jangan tidur lo,ini belom selesai gue njelasinnya." Kiana mengguncang guncangkan tubuh Stefan.

MY FIANCE | SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang