8. hampir ketauan

2K 256 10
                                    

Kiana memulai paginya olahraga ringan. Tidak banyak yang tau kebiasaan Kiana ini. Walaupun hanya peregangan dah olahraga di treadmill selama 15 menit.

"Buruan mandi,sarapan bentar lagi siap." Ujar Kiano yang melihat Kiana sedang meminum air.

"Iya iya."








"Nah itu Kiana turun." Ucap mamanya melihat Kiana turun dari lantai 2.

"Gitu dong,cincinnya dipake." Kiana langsung mencebikkan bibirnya kesal.

"Halah tadi pas olahraga dilepas deng ma,pencitraan aja ini."

"Heh mulut lo main nyablak aja."

"Sudah sudah,di meja makan jangan pada ribut." Papa Kiana menengahi.

Setelah selesai Kiana memutuskan untuk menunggu Stefan di teras rumah.

"Dia ninggalin gue ga ya?" Monolog Kiana sambil memakai sepatu.

"Gue chat aja kali ya." Kiana lalu mengambil hapenya dan mencari kontak Stefan.

"Lah kan gue gapunya kontaknya." Kiana makin kesal,bisa telat jika Stefan benar benar lupa menjemputnya.

Tidak lama kemudian mobil Stefan datang dan Kiana langsung masuk ke dalam mobil.

"Woe gue belom punya kontak lo nanti kalo gue ada perlu gima—

Kiana kaget Stefan tidak mengenakan seragam. "Lo ga sekolah!?"

"Sekolah."

"Lah trus baju lo?"

"Gue emang gini kalau berangkat."

"Oh yaudah." Setelah mengangguk paham Kiana mengintip ke arah jari manis Stefan dan mendapati jika cincinnya memang masih dipakai.

"Lo ga bakal diliatin apa kalau make cincin?" Stefan lalu menatap Kiana.

"Kenapa?"

"Cewe cewe pasti curiga lah,biasanya lo kan polosan gini ga make asesoris."

"Kata siapa?" Stefan lalu menunjuk ke arah belakang,terlihatlah berbagai macam piercing,keychain,dan jam tangan.

"Heh lo mau jadi preman!?"

"Jaga jaga doang."

"Ish kalo gitu mah gue juga mau,biar ga keliatan mencolok ini cincin."

Stefan lalu mengambil sesuatu dari sakunya,"Nih buat lo."

Kiana memgernyit saat Stefan memberinya sebuah kalung. "Kalung? Buat apa?"

"Gantung aja itu cincin di kalung,
nanti  kalau pulang dipake jadi cincin lagi."

"Makasih." Kiana lalu mencopot cincinnya dan memasangkannya di kalung lalu memakainya.

Lalu Stefan menjalankan mobilnya.















Di jalan mereka membicarakan hal hal yang berhubungan soal 'menutupi' fakta mereka bertunangan.

"Pokoknya kalau ketemu gue pura pura aja gakenal,bisa runyam kalau lo nyapa gue."

"Gue ga janji,kalau bunda nyuruh gue pulang bareng lo gimana?"

"Ya kan lo bisa chat gue,eh lo belom punya kontak gue kan? Nih gue kasih."

"Gausah,gue udah punya."

Kiana mengernyitkan dahi,"Dapet darimana lo?"

"Lo bisa tebak sendiri."








MY FIANCE | SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang