26. Sendu

366 55 22
                                    


Seminggu lebih keempat sahabat yang dikenal sangat-sangat dekat, kini bahkan tak pernah saling melirik. Seakan-akan mereka memiliki kehidupan masing-masing dan tak pernah saling mengenal. Murid-murid SMA Melodi, tidak tidak, bahkan sampai ke luar sekolah, hal ini menjadi perbincangan hangat. Empat sahabat fuckgirl yang mereka tau tak bisa dipisahkan kini tak pernah terlihat bersama lagi. Tidak ada yang tau alasan pastinya, mereka hanya mengira bahwa empat sahabat itu memiliki masalah pribadi.

Tak hanya kerenggangan empat sahabat itu yang menjadi perbincangan, tapi juga sifat dan kelakuannya yang benar-benar berubah. Jika biasanya Vivi memanglah cuek, kini Zyana dan Rara pun menjadi dingin. Hanya Aylin yang masih mampu menebarkan senyuman, meskipun senyuman tipis dan samar.

Guru-guru pun sempat bingung karena empat murid yang menurut mereka biasanya tak pernah absen membuat ulah, kini dapat mengikuti pembelajaran tanpa sedikit pun bertingkah.

“Mereka sekarang jadi beda ya.”
“Gue jadi ngeri kalau papasan sama mereka, serem cuy.”
“Katanya mereka ribut karena masalah pribadi.”
“Ada yang bilang sih karena Zyana ngerasa dikhianatin.”
“Serius? Lo tau dari mana?”
“Anak kelas sebelah.”

Zyana menulikan telinganya. Ia dengan santai berjalan tanpa sedikit pun terganggu oleh gosip-gosip yang beredar. Bukannya tak mendengar, hanya saja Zyana terlalu malas menanggapi. Toh, selama ini dirinya sudah terbiasa menjadi perbincangan.

“Mampus bakal ketemu.”
“Ada perang gak ya?”
“Rara sama anak IPS 3 woi, gila!”
“Moga baik-baik aja.”

Bisik-bisik itu semakin menggema. Zyana tau maksud dari percakapan mereka. Ia bisa melihat Rara berjalan dari arah berlawanan dengannya. Sama seperti dirinya, Rara pun hanya acuh dengan sekitar. Bedanya, Rara tidak sendiri, ia bersama Alea, murid yang menjadi pentolan anak IPS.

Zyana menyeringai tipis saat tatapannya bertubrukan dengan tatapan Rara. Hanya sebentar karena setelahnya, Zyana kembali memasang raut wajah datar.

Murid-murid menahan napasnya saat kedua sahabat itu berpapasan. Aura permusuhan yang dingin sangat kental membuat mereka tanpa sadar menahan udara yang ingin masuk ke dalam tenggorokan.

Rara menatap Zyana sekilas lalu kembali menoleh pada Alea. Tak ada kegaduhan yang dibuat oleh Zyana maupun Rara, tapi tetap saja hal ini menjadi perhatian murid-murid SMA Melodi.

Di saat yang lainnya memperhatikan Zyana dan Rara dengan tegang, berbeda dengan kedua perempuan yang menatap dari dua tempat yang berbeda dengan sendu. Tatapan rindu, kecewa, ragu semua bercampur menjadi satu. Mereka hanya mampu menghela napas sebelum akhirnya memilih meninggalkan tempat itu.

***

Zyana duduk dengan kedua kaki yang menyila, sebuah gitar yang ia pinjam dari salah satu cowok kini berada di pangkuannya. Tangannya memetik gitar itu pelan. Awalnya hanya petikan random, tapi perlahan terdengar sebuah nada lagu yang sesuai dengan suasana hatinya.

I'm jealous of the rain
That falls upon your skin
It's closer than my hands have been
I'm jealous of the rain

Zyana tersenyum samar. Danau di depannya seakan-akan menampilkan adegan-adegan di mana ia dan Zyco masih bersama.

I'm jealous of the wind
That ripples through your clothes
It's closer than your shadow
Oh, I'm jealous of the wind

Kembali mengingat kejadian lalu adalah satu hal yang Zyana benci. Namun, sampai saat ini, ia tak bisa melupakannya. Sosok Fidelya kembali masuk dalam bayangannya.

FUCKGIRL COMEBACK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang