25. Terbongkar

392 51 21
                                    

Tarik napas terus buang. Siap-siap guys, kalian bakal tau yang sebenarnya 😙

***

Aylin menatap danau di depannya sendu. Ia masih teringat percakapannya dengan Rara semalam.

“Zeyn gimana tuh?”

“Gak gimana-gimana.”

“Ehem!”

“Haha, apaan deh, Ra. Dia sibuk akhir-akhir ini.”

“Hayo lohh, kalau ntar jadi kek Zyco mampus.”

Memang, dari beberapa hari kemarin, Aylin sempat mengajak Zeyn untuk pergi, tapi kata Zeyn, Zeyn sedang ada acara. Entahlah acara seperti apa yang dimaksud Zeyn. Zeyn pun jarang muncul akhir-akhir ini. Mungkin Zeyn sedang ada acara di organisasinya, ya mungkin saja. Namun, kenapa firasat Aylin berkata lain? Entahlah.

Aylin mengembuskan napas kesal. Ia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 06.40.

“Bentar lagi bel bunyi,” gumamnya pelan.

Aylin segera bangkit dan beranjak dari tempat itu. Meskipun aslinya enggan, tapi apalah daya karena ia harus melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Terkadang ia bingung, kenapa dari banyaknya murid yang ada di SMA Melodi, tak ada yang pergi ke taman ini, yup taman belakang. Padahal kalau Aylin menilai, taman belakang sangatlah indah. Belum lagi dengan danaunya. Bahkan kita bisa melihat sunrise, tapi ya siapa juga yang mau berangkat ke sekolah jam empat pagi? Aylin saja memilih molor di rumah.

Katanya ya, di sana tuh angker, banyak itunya.”

Yup! Seperti yang kalian duga, murid-murid di sini memilih menjauhi area taman belakang karena dikabarkan tempat ini sangatlah angker, bahkan sempat ada kasus bunuh diri. Tak hanya itu, jalan untuk ke sini adalah satu lorong yang lumayan panjang, ya cocoklah kalau keliatan seram dan banyak itunya. Setan? Ya, sejenis itulah. Kalau menurut Aylin sendiri sih, muka Vivi lebih seram daripada setan.

Aylin tersenyum geli dengan pemikirannya. Bisa-bisa ia ditabok kalau Vivi sampai tau apa yang ia pikirkan.

“Kalau jalan liat ke depan, Alin.”

Aylin refleks mundur saat ada yang menahan bahunya. Ia mendongak karena mengenali suara itu.

“Zeyn?!” kagetnya.

Aylin melirik perempuan di sebelah Zeyn. Cantik, lumayanlah, meskipun lebih cantik Aylin.

Zeyn yang paham dengan ketidaktahuan Aylin akhirnya menjelaskan. “Kenalin, dia Bella. Pacar aku.”

Deg

Aylin menatap Zeyn intens. Zeyn tersenyum, tapi bukan senyum yang biasa. Hanya samar dan ada sesuatu di dalamnya. Aylin segera mengubah mimik wajahnya. Ia tersenyum riang.

“Hai, Bel! Kenalin, Aylin.” Aylin mengulurkan tangannya.

Bella ikut tersenyum, ia menjabat tangan Aylin. “Bella. Lo sahabatnya Zeyn dari kecil 'kan?”

Mata Aylin melebar. “Lo tau? Zeyn cerita apa aja? Yang jelek-jelek ya?! Wah! Gak bener nih!-”

Pletak

“Aduh!” Aylin mengusap kepalanya sambil menatap Zeyn sinis.

“Mana pernah aku ngejelekin kamu.” Zeyn berkata santai, tangannya bertengger manis di pundak Bella.

Aylin mengepalkan tangannya. Ia mengalihkan pandangannya dan menghela napas pelan. Setelahnya, Aylin menatap kedua insan di depannya kembali dengan senyuman.

FUCKGIRL COMEBACK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang