t i g a

3.7K 282 40
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yang ini Leon, siSangar bucin skskak

***

"Hujan masih air,
Dan dia masih milik orang lain"

***

⚠AWAS TYPO BERTEBARAN!
MOHON COMEN!!

_ M Y P O S S E S I F L E O N_


Yuri menghembuskan nafas dengan kasar, langkahnya serasa sangat berat dan tangannya bergetar untuk membuka pintu kelas berpapan 10 IPA 2.

Yuri memberantikan dirinya, dan benar saja semua pandangan melihat keaarah. Yuri tersenyum kikuk kearah pandangan tersebut.

"Murid baru?" tanya seorang guru tersenyum ramah, Yuri pun menganguk dan mendekat.

"Silahkan perkenalkan nama kamu"

"Hy, kenalian aku Yuri, Panggil aja Yuri. Semoga bisa bertemenn!!" perkenalan Yuri yang polos sambil tersenyum dengan gembira.

"Nama panjangnya apa Yur??" tanya seorang pria dengan rambut gondrong.

"Buat apa?"

"Buat ijab kobul nanti"

Jawaban Farzh membuat seisi kelas tertawa dengab bahak.

"DASAR PABOY!!"

"PAKBOY! PAKBOY!!"

"SILAA MANA SILA!! PACARNYA SELINGKUH NIH!!"

"GOMBALAN MAUT ANJIR!!"

"EEHH SIENANG TERSIPU TOHH FAR!!"

"Sudah-sudah, Yuri silahkan duduk dibangku belakang yang kosong" dengan segera Yuri mengikuti perintah sang guru.

Tatapan mereka masih menatap kearag Yuri, sang empu hanya pasarg. Ini hal paling dibenci olrh Yuri, menjadi pusat perhatian.

"Lesya, Lesya arafahh" seorang gadis menyulurkan tangannya kearag Yuri.

"Yuri," jawab Yuri sambil tersenyum juga.

Yuri duduk dibangku paling pojok disebelah seorang pria yang sedari tadi memerhatikannya tanpa berkata apapun. Hal tersebut membuat Yuri heran campur takut, ada apa? Apakah penampilan Yuri ada yang salah?

Kringg kringg

5 menit yang lalu bel berbunyi, sekarang Yuri dengan temen barunya sedang memakan bakso dikantin sekolah. Yuri sudah menolak untuk ikut bersama Lesya, namun gadis berambut coklat itu selalu memaksanya jadi mau gimana lagi, Yuri anak yang gampang sekali luluh oleh rayuan.

"Enak ya bakso disini" Lesya yang sedang memakan bakso itu pun mengangguk kecil.

"Iya, bakso mang ujang emang enak. Apalagi somainya enak banget"

Yuri sedang bersosialisasi dengan sekolah barunya, matanya menyapu semua sudut kantin dan seketika mata hitam lekat bertatapan tajam mengunci pandangannya. Seorang Leon yang sedang bercanda ria dimeja paling permainkan pojok, banyak juga siswi-siswi yang terlihat bad dimata Yuri.

"Liatin apaan dah Yur?" heran Lesya kepada teman barunya.

Lesya mengalihkan pandangannya kearah sama yang dilihat Yuri, ternyata Yuri sedang melihat kakak kelas yang cukup terkenal disekolah ini.

"Dia Kak Leon, ganteng, pinter dan badboy ehh jangan lupakan juga sadis dan dingin"

"Maksudnya?"

Lesya menghentikan kegiatan memakan bakso, "Yur, siapa sih yang gak kenal kak Leon. Cucu dari Yayasan, sekaligus penerusnya. Udah ganteng pinter lagi, pialanya terpampang jelas diruang piala, otaknya behh encer abis, banyak yang suka sana kak Leon cuman"

"Cuman kenapa?"

"Cuman kak Leon lagi menunggu Kak Katline"

"Kak Katline kemana? Mereka pacaran atau gimana??" penyakit Kepo sudah menjalar diseluruh tubuh Yuri sekarang.

"Kak Ketline itu pacarnya kak Leon, tapi Kak Ketline ninggalian Kak Leon gak tahu kemana. Berita itu dah menyebar disekolah ini, siapa sih yang gak kecewa primadona sekolah tiba-tiba hilang yang meninggalkan pangerannya"

Sedikit lebay memang, hati kecil Yuri menjadi kecewa dan juga sedih. Ternyata Leon sudah mempunyai kekasih, Yuri mengerti bagaimana rasanya kehilangan.

"Kok Yuri jadi sedih gini ya?"


****

"Abang dimana?"

"Sebentar bey, abang lagi dikampus. 10 menit lagi abang jemput kamu"

"Iihh lama atuh, Bang!"

"Sebentarr banget loh ini, abang lagi ada acara dikampus"

"Tau ah, Yuri pulang sendiri nih!" kesal Yuri kepada abangnya yang sedari tadi mengucapkan 10 menit lagi.

"EEHH JANGANN!!!! Okeh, abang jemput sekarangg. Kamu tunggu didepan gerbang bey"

Padahal Yuri sudah menunggu jemputan dari jam 14.30, namun abangnya ini selalu saja menunda sampai jam hampir menunjukan jam 15.00 entah karna lupa atau sibuk, Yuri tidak peduli, yang ia pedulikan adalah perutnya yang sudah lapar.

"Belum pulang?" tanya seorang pria dengan tas gendong disebelah kiri.
Yuri mengeleng dengan polos, sipria tersenyum gemas lalu duduk disebelah Yuri.

"Mau bareng?"

"Engga usah kak, lagi nunggu Ab-"

Tin Tin!

Ucapan Yuri terpotong oleh mobil sedan berwarna merah terhenti didepan.

"MASUK BEY!"

"Kak aku pulang duluan, makasih dan nemenin"

Yuri masuk mobil tersebut "lama banget!!"

Cup!

Lelaki didalam mobil mengecup bibir Yuri, Leon yang melihatnya dari jendela mobio yang sedikit terbuka hanya terdiam merasakan hal aneh didalam dirinya.

"Bangsat!"















____________________

VOTE AND COMEN PLEACE!!

16/Nov/20

15.20 WIB

Possessif Leon (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang